15 Apr 2014
  Humas Berita,

Padi

 

YOGYAKARTA (14/04/2014) - Portal.jogjaprov.go.id. - Pembangunan pertanian memegang peranan penting dalam rangka pencapaian target produksi pangan, sekaligus berperan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Sektor pertanian juga masih merupakan sektor yang dapat menampung tenaga kerja cukup besar, berarti bahwa pangsa serapan tenaga kerja di sektor ini cukup potensial. Hal ini menunjukkan masih banyak ruang dari sektor pertanian yang perlu untuk dikembangkan.

 

Demikian amanat Gubernur DIY yang disampaikan oleh Wakil Gubernur Paku Alam IX pagi tadi Senin, (14/4) di Rumah Limasan, Sardonoharjo, Ngaglik Sleman dalam rangka peluncuran Teknologi Padi Istimewa dan Gerakan Petani Cerdas.

 

Gubernur DIY mengemukakan bahwa, pembangunan pertanian sebagai strategi pembangunan bangsa perlu didukung semua pihak, sebagai cita-cita untuk meningkatkan pendapatan warga tani melalui peningkatan produktivitas dan nilai tambah, sekaligus dapat mengurangi angka kemiskinan.

 

Yogyakarta merupakan Daerah Istimewa yang memiliki kearifan lokal menjadi pusat inovasi, inspirasi dan penemuan berbagai bidang ilmu seharusnya bisa menyajikan karya yang istimewa pula khususnya di bidang pertanian. Dengan adanya AEC (Agriculture Entrepreneur Clinics) yang digagas oleh Ir. Aris Budiman Msc, merupakan klinik tani yang berupaya mencari solusi bagi para petani dalam menghadapi berbagai masalah di bidang pertanian. Kegiatan AEC adalah turut serta berpartisipasi mengisi Keistimewaan Yogyakarta dalam teknologi dan jenis padi baru yang diharapkan dapat menjadi icon pertanian Yogyakarta serta dapat menjadi momentum bangkitnya sektor pertanian untuk mendukung terwujudnya ketahanan pangan dan kedaulatan pangan nasional.

 

Dengan mengusung motto Dari Yogya untuk Dunia, Arif Budiman mengemukakan lima langkah menuju sukses di dalam kiatnya berupa lima langkah among yaitu : pemilihan bibit yang baik, dikenal dengan among winih among lemi/among siti (dengan pemupukan yang baik); among banyu (pengaturan air yang baik); among bayu (pengaturan udara dengan jarak tanam yang lebar dan among mongso (memperhatikan musim).

 

AEC telah berhasil membuat beberapa varietas padi unggul produktivitas tinggi hasil persilangan padi lokal, dan telah ditanam oleh banyak petani di DIY, diantaranya di Sleman, Bantul dan Kulonprogo dan hal itu bisa dibuktikannya dengan menanam padi menur yang dapat meningkat dua kali lipat produksinya setelah mengadopsi teknologi yang dikembangkan oleh AEC seperti : di Pandak Bantul, yaitu dari 6 ton menjadi 12,3 ton sesudah mengalami adopsi, Pundong Bantul 5 ton menjadi 8,6 ton; Cangkringan Sleman dari 4 ton menjadi 8 ton dan Tawangsari Kulonprogo dari 5 ton menjadi 8,6 ton.

 

Dalam kesempatan itu Wakil Gubernur DIY ,atas nama Pemda DIY, didaulat untuk memberikan nama bagi padi varitas baru yang dikembangkan dari jenis mentik dan batang lembang yang diberi nama SYNTIA'' berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti suci, yang akan menghasilkan padi yang pulen dan wangi. (teb/skm)

 

Bagaimana kualitas berita ini: