15 Agt 2023
  Humas DIY Berita,

Pelaku Wisata Perlu Memahami Mitigasi Bencana

Yogyakarta (15/08/2023) jogjaprov.go.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyelenggarakan seminar bertajuk “Melaju Bersama BMKG untuk Indonesia Maju dan Selamat” di Phytagoras Hall Taman Pintar pada Selasa, (15/08). Seminar ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (HMKG) Nasional ke-76 dan mendukung sektor pariwisata DIY. Peserta yang hadir dari perwakilan berbagai sektor pariwisata DIY, dibekali materi tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika dari narasumber ahli BMKG untuk mengetahui adanya potensi bencana hidrometeorologi dan geofisika di masing-masing destinasi wisata.

Pengembangan lokasi wisata baru di DIY saat ini banyak berorientasi di lokasi perbukitan maupun kawasan pantai. Sehingga selain memiliki potensi wisata yang tinggi, lokasi-lokasi tersebut juga menyimpan potensi kebencanaan seperti cuaca ekstrim, longsor, gampabumi, dan tsunami. Hal ini mendasari BMKG DIY untuk menyampaikan langkah-langkah mitigasi serta peningkatan pemahaman pelaku wisata terhadap potensi bencana tersebut.

Kepala BMKG Indonesia, Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa potensi keindahan alam di DIY harus diimbangi dengan upaya mitigasi dan peningkatan kapasitas SDM yang melibatkan pemangku wisata. Jika berbicara mengenai bencana, terutama gempa, daerah rawan bencana tidak hanya ada di DIY. Jawa, Hawaii, California, Jepang dan banyak negara lainnya juga memiliki potensi bencana. Untk itu, Dwikorita menyebutkan jika wisatawan tidak perlu takut ke Yogyakarta.

“Bencana adalah suatu keniscayaan. Pasti terjadi karena bencana memiliki periode ulang. Akan tetapi risiko bencana dapat dikurangi dan diminimalisir dampaknya. Mitigasii bencana harus ditempatkan menjadi salah satu prioritas dalam membangun sektor pariwisata,” terang Dwikorita.

Pj. Walikota Yogyakarta, Singgih Raharjo menuturkan mitigasi bencana sangat penting bagi seluruh stakeholder wisata. Karena akan berpengaruh untuk menerima tamu, menyusun rencana serta menjadi bagian dari early warning system. “Di Kota Yogyakarta ini kita memiliki satu tekad bersama karena waktu itu ada deklarasi beberapa stakeholder yang ada di DIY, bahwa DIY ini akan menjadi destinasi yang bertanggung jawab atau responsible destination. Deklarasi sudah ditandatangai semua stakeholder, ini menjadi bagian bagaimana kami memberikan layanan yang baik bagi wisatawan,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah DIY, GKR Bendara menyebutkan bahwa di DIY sempat viral mengenai potensi bencana gempa dan tsunami, namun belum bisa diprediksi kapan akan terjadi. Memang menilik Sejarah, potensi bencana tetap ada. Tugas dari stakeholder pariwisata adalah membuat wisatawan merasa aman. “Yaitu dengan penanaganan yang tepat, bagaimana persiapan deestinasi wisata maupun teman-teman industri pada saat kejadian itu datang. Karena Indonesia punya banyak gunung api dan lempengan-lempengan yang masih berpotensi gempa. tentunya kita harus mempersiapakan diri. Bagaimana koneksi dan kerjasama kita antara Destinasi Wisata badan penanggulangan bencana dan BMKG. Sehingga wisatawan yakin mereka akan pulang selamat ketika datang ke Jogja,” ujar GKR Bendara.

Agenda seminar dilanjutkan dengan materi Pemanfaatan Informasi Gempabumi dan Tsunami, Pemanfaatan Informasi Cuaca, dan Pemanfaatan Informasi Iklim untuk Mendukung Pariwisata. Aganda ini dihharapkan mempu membuka mata para pemangku kepentingan terutama di sektor pariwisata agar memiliki langkah mitigasi sesuai dengan karakteristik bencana yang mungkin terjadi. (Wd/Rd)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: