06 Des 2010
  Humas Berita,

Peluang Investasi Infrastruktur

Pembangunan infrastruktur merupakan roda penggerak pertumbuhan ekonomi dan bagian integral dan pembangunan di DIY. Hal mi terlihat, bahwa Iebih dan 41 % dana untuk belanja langsung terkait pembangunan instruktur di instansiinstansi telah dialokasikan untuk mendukung salah satu prioritas pembangunan tahun 2008 ml. Sebab lnfrastruktur diyakini sebagai pemacu pembangunan suatu kawasan. Disparitas kesejahteraan antar kawasan juga dapat diidentifikasi dan kesenjangan infrastruktur yang terjadi diantaranya.

Upaya perbaikan dan pengembangan sarana-prasarana fisik melalul rekonstruksi dan peningkatkan infrastruktur publik terus dilakukan untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan wilayah. Usaha yang telah dilakukan melalui beberapa kebijakan maupun program dan kegiatan, di antaranya adalah fasilitasi pembangunan kembali permukiman dan lingkungan permukiman yang rusak, peningkatan pelayanan infrastrukturjalan, air bersih, perumahan dan sistem transportasi sesuai dengan standar pelayanan minimal, pembangunan kembali infrastruktur yang rusak dengan prioritas pendidikan, kesehatan, ekonomi dan pemerintahan, serta mitigasi dan penanggulangan bencana alam.

Melalui pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa, dan jaringan irigasi lainnya, peningkatan pemenuhan kebutuhan air irigasi untuk pertanian dilakukan dengan merehabilitasi saluran irigasi di Sleman, Bantul, Kulon Progo dan Gunungkidul, membangun tanggul pompa dan sistem jaringan irigasi di Bantul, dan melakukan studi dan perencanaan irigasi, konservasi, serta pengembangan wilayah sungai dan waduk air.

Panjang jalan provinsi di Provinsi DIV adalah 690,25 km. Sampai akhir 200, persentase jalan baik adalah sebanyak 76,82%, sedangkan jalan kurang baik adalah sebanyak 23,18%. Pada tahun 2008, persentase jalan balk dinaikkan menjadi 80,84%, sedangkan kurang balk menurun menjadi 19,16%. Dan 216 jembatan yang ada, 78,11% dalam kondisi balk, sedangkan sisanya berada dalam kondisi rata-rata dan kondisi rusak. Upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan stabilitas kondisi jalan adalah melalui strategi pemeliharaan rutin dan berkala jalan stabil dan melalui perbaikan kondisi jalan untuk jalan kurang baik.

Pengoperasian bus Trans Jogja ni dimaksudkan untuk menjadi salah satu solusi dan kemacetan lalu lintas di Yogyakarta. Hal mi juga diharapkan bahwa bus Trans Jogja bisa menjadi alternatif baru angkutan umum yang membeli dengan sistem pelayanan, yang diharapkan untuk memindahkan pengguna mobil pribadi untuk tukar angkutan umum. Tujuan lainnya adalah untuk mengurangi jumlah angkutan umum tua dengan usia lebih dan 10 tahun. Jumlah bus Trans Jogja yang dioperasikan adalah sebanyak 54 bus, juga berfungsi sebagai pengganti dan 108 unit angkutan umum ama.

Bentuk penyediaan listrik untuk daerah pedesaan adalah untuk menyediakan listnik di daerah yang dapat dijangkau oleh jaringan listnik. Sedangkan untuk wilayah dengan kondisi jarak yang jauh dan terisolasi, yang tidak dapat dijangkau oleh jaringan listrik, penyediaan listrik dilakukan dengan menggunakan energi yang tersedia, seperti tenaga surya (PLTS).

Pembangunan infrastruktur diharapkan dapat meningkatkan beberapa hal seperti aksesibilitas daerah, infrastruktur sosial dan ekonomi, kelayakan wilayah, dan tingkat pertumbuhan yang harmonis antar wilayah. Oleh karena itu, perhatian khusus pada daerah-daerah yang masih dianggap tertinggal sangat diperlukan.

 

Bagaimana kualitas berita ini: