24 Okt 2022

Pemimpin Indonesia Harus Transformatif Inovatif

Bantul (24/10/2022) jogjaprov.go.id - Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X mendampingi Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin selama menghadiri acara peringatan Hari Santri 2022 di Universitas Alma Ata Yogyakarta pada Senin (24/10). Dalam acara ini, Ma’ruf Amin juga memberikan pidato kebangsaan bertema ‘Kepemimpinan Transformatif untuk Mengawal Terwujudnya Indonesia Emas 2045’.

Dalam pidato kebangsaannya, Ma’ruf Amin mengungkapkan, tahun 2045 mendatang Indonesia diproyeksikan menjadi negara dengan Produk Domestik Bruto (PDB) nomor lima terbesar di dunia. Di sisi lain, jumlah penduduk Indonesia juga diperkirakan akan mencapai 300 juta jiwa, di mana sebesar 82% merupakan penduduk kelas menengah dan penduduk usia produktif sebanyak 52% dari total populasi.

“Deretan proyeksi ini menjadi modal peluang sekaligus tantangan bagi kita semua, khususnya bagi umat muslim di Indonesia yang mendominasi demografi penduduk. Artinya, kesempatan ini harus dioptimalkan agar kita bisa menghasilkan generasi emas yang akan menjadi pemimpin dunia yang humanis dan berakidah Islam yang kuat,” ujarnya.

Menurut Ma’ruf, pemimpin transformatif adalah pemimpin yang bisa menggerakkan dan mengubah ke arah yang lebih baik. Pemimpin transformatif bukan hanya pemimpin yang baik, tapi juga melakukan perbaikan, bahkan tidak hanya pemimpin yang saleh, tapi juga muslih.

“Transformasi itu tidak hanya bisa menjaga hal-hal yang baik, tapi juga mengambil hal-hal baru yang lebih baik. Bahkan menurut saya para pemimpin masa depan Indonesia tidak sekedar bisa melakukan perbaikan, tapi juga perbaikan yang dilakukan harus berkelanjutan,” imbuhnya.

Guna menjelang Indonesia Emas 2045, Ma’ruf berharap dalam 23 tahun yang tersisa ini Indonesia mampu menyiapkan, melahirkan dan menyemai pemimpin yang bisa membawa percepatan tercapainya Indonesia Emas. Dalam prosesnya menuju 2045, Indonesia juga membutuhkan pemimpin transformatif dan inspiratif untuk mengawal hingga mencapai Indonesia Emas.

“Contoh paling konkret dari pemimpin transformatif adalah Rasulullah SAW. Beliau adalah pemimpin yang berhasil mengubah masyarakat jahiliah menjadi masyarakat yang khaira ummah. Kita berharap Rasulullah menjadi sumber inspirasi bagi kita untuk melakukan perubahan-perubahan, terutama menciptakan pemimpin-pemimpin yang transformatif dan inovatif,” ungkapnya.

Pada pemilu mendatang, Ma’ruf berharap Indonesia bisa memiliki pemimpin yang transformatif yang mampu melakukan perubahan-perubahan besar, serta melanjutkan kerja Presiden Jokowi maupun presiden-presiden sebelumnya. “Karena itu saya berharap di dalam perbedaan memilih presiden maupun partai, tidak menjadi sumber perpecahan bangsa kita,” katanya.

Dikatakan Ma’ruf, menyukseskan program menciptakan Indonesia Emas maju sejahtera merupakan kewajiban semua warga masyarakat untuk mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa. Dan menjadikan negara ini adil dan makmur juga merupakan perintah Allah SWT yakni umat manusia wajib memakmurkan bumi.

“Caranya dengan memperbanyak spot-spot yang memakmurkan, misalnya dengan berbagai kegiatan ekonomi. Dan perlu diingat lagi bahwa sumber utama kemakmuran itu adalah sumber daya manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memiliki keimanan dan ketakwaan,” paparnya.

Pada acara ini hadir pula istri Wakil Presiden RI, Wury Estu Handayani dan istri Wakil Gubernur DIY, GKBRAyA Paku Alam. Hadir pula Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih. Sementara itu, Rektor Universitas Alma Ata Yogyakarta, Hamam Hadi mengatakan, kepedulian Alma Ata terhadap masalah sosial masyarakat, utamanya sebagai bagian dari upaya pendidikan sosial politik masyarakat Indonesia, Universitas Alma Ata telah beberapa kali menyelenggarakan dialog kebangsaan tingkat nasional. Dan pada dialog kali ini, Alma Ata menghadirkan narasumber seorang ulama besar sekaligus politisi dan praktisi yang merupakan orang nomor dua di Republik Indonesia yakni Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin.

“Dengan background pengalaman pendidikan dan politik, tentu beliau adalah sosok yang kompatibel untuk menyampaikan topik kepemimpinan transformatif untuk mengawal terwujudnya Indonesia Emas 2045. Topik ini didasarkan pada kepemimpinan Rasulullah SAW yang merupakan pemimpin paling berpengaruh di dunia dan diharapkan mampu dijadikan sebagai rujukan oleh para pemimpin dan calon pemimpin di negeri ini,” paparnya. (Rt/Sd/Jhn)

Humas DIY

Bagaimana kualitas berita ini: