18 Sep 2024
  Humas DIY Berita,

Pendekatan One Health Solusi Menghadapi Tantangan Kesehatan Global

Sleman (18/09/2024) jogjaprov.go.id – Ketahanan kesehatan menjadi fondasi yang mendukung kualitas hidup masyarakat. Untuk itu, pendekatan One Health dipandang sebagai solusi terbaik dalam menghadapi semakin kompleksnya tantangan kesehatan global, seperti penyakit menular zoonosis dan perubahan iklim, lantaran sifatnya yang holistik, mengakui keterkaitan antara kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan.

Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono mengungkapkan hal demikian dalam sambutannya pada Penutupan Program Australia Indonesia Health Security Partnership/Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Pangan (AIHSP) yang digelar pada Rabu (19/09) di Lilo Meeting Room, Loman Park Hotel Yogyakarta. One Health merupakan pendekatan yang memadukan kompetensi aspek kesehatan manusia, kesehatan hewan, dan lingkungan. Keterpaduan tersebut mencakup keterpaduan konsep, cara pandang, dan kegiatan, pada semua level aktor kebijakan.

Program AIHSP ini adalah program One Health jangka waktu 5 tahun (2020-2025) yang dirancang untuk meningkatkan ketahanan kesehatan nasional di Indonesia, sehingga mampu menekan risiko bagi perempuan, laki-laki, dan masyarakat terhadap penyakit yang ditularkan manusia dan hewan. Guna mendukung tujuan tersebut, AIHSP bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI, Kementerian Pertanian, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Pemerintah Australia, lembaga Australia, dan lembaga terkait lainnya.

Pendekatan One Health ini melibatkan perluasan kolaborasi di semua aspek kesehatan di Indonesia, termasuk alokasi sumber daya strategis serta perencanaan dan koordinasi, baik di tingkat nasional maupun provinsi. AIHSP ini memiliki 9 area fokus, meliputi Penguatan Puskesmas, Pengendalian Penyakit Hewan Prioritas, Surveilans dan Sistem Informasi, Laboratorium, Kesiapsiagaan dan Respon Darurat, Koordinasi Pemerintah, Koordinasi Pentahelix, Sumber Daya Manusia, dan Komunikasi dan Keterlibatan.

“Kita semua telah merasakan, betapa inisiatif Australia Indonesia Health Security Partnership atau AIHSP ini telah membawa banyak manfaat. Sehingga, atas nama Pemerintah Daerah dan masyarakat DIY, saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat, sehingga program AIHSP terkait pendekatan One Health di DIY dapat terinisiasi dan terselesaikan dengan baik,” ujar Beny.

Beny berharap, berakhirnya program AIHSP ini menjadi kesempatan untuk menjajaki peluang-peluang kerja sama lain di masa yang akan datang. Pun, memastikan keberlanjutan inisiatif pendekatan One Health di Daerah Istimewa Yogyakarta. “Keberlanjutan tersebut ialah kunci untuk memastikan bahwa hasil, manfaat, dan dampak yang telah dicapai tidak hanya bersifat sementara, tetapi berlanjut dalam jangka panjang,” papar Beny.

Disebutkan Beny, untuk mencapai keberlanjutan inisiatif pendekatan One Health di DIY, diperlukan terus penguatan koordinasi antara berbagai sektor seperti kesehatan manusia, kesehatan hewan, dan lingkungan. Kolaborasi antara pemerintah, lembaga kesehatan, akademisi, dan masyarakat ini sangat penting dalam mencapai tujuan bersama.

“Kemudian, mendorong peningkatan kapasitas melalui pendidikan dan pelatihan di semua level, untuk memastikan bahwa implementasi dan pengembangan pendekatan One Health terus didukung oleh SDM yang berkualitas dan profesional. Selanjutnya, berkaitan dengan pengawasan dan evaluasi. Implementasi sistem pengawasan dan evaluasi yang efektif akan membantu kita menilai kemajuan, mengidentifikasi tantangan, dan menyesuaikan strategi sesuai kebutuhan. Dengan ini, kita dapat memastikan bahwa program berjalan dengan baik dan dampaknya dapat diukur,” jelas Beny.

Langkah keempat yang juga diperlukan guna memastikan keberlanjutan inisiatif pendekatan One Health di DIY ini adalah terkait hal pendanaan berkelanjutan. Dalam hal ini yakni mengupayakan sumber pendanaan yang dapat mendukung program-program tersebut dalam jangka panjang. Terakhir, yang tidak kalah penting adalah melibatkan komunitas lokal. Dukungan dan partisipasi masyarakat ini merupakan penjamin utama bagi optimalisasi dan efektivitas implementasi program di lapangan, baik di masa sekarang dan di masa yang akan datang.

Selain itu, Beny pun mengajak semua pihak, untuk terus berkomitmen dan bekerja keras dalam mendukung inisiatif AIHSP. “Bersama-sama, kita dapat menghadapi tantangan kesehatan global, dan mencapai masa depan yang lebih sehat dan berkelanjutan. Semoga semangat kebersamaan dan kolaborasi ini dapat terus kita jaga dan kembangkan, demi mewujudkan DIY yang sehat, kuat, dan tangguh di masa depan,” ucap Beny.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Program AIHSP, John Leigh menuturkan bahwa ia yakin tanpa AIHSP, DIY dapat melanjutkan pengimplementasian pendekatan one health. Inklusivitas pun menjadi indikator penting yang harus melekat dalam pengimplementasian pendekatan one health ini. “Kita harus paham tentang pentingnya inklusivitas. Dimana tidak ada individu yang tertinggal sama sekali, termasuk menyertakan para penyandang disabilitas, kemudian kelompok Perempuan, transgender, dan juga seluruh lapisan masyarakat,” ungkap John.

Dalam kegiatan yang mengangkat tema ‘Membangun Keberlanjutan Inisiatif AIHSP Dalam Memperkuat Ketahanan Kesehatan Dengan Pendekatan One Health di DIY’ ini, John juga turut memberikan apresiasinya kepada Pemerintah Kabupaten Kulon Progo yang memiliki best practice terkait pendekatan One Health. Seperti dalam menanggulangi bahaya Zoonosis dan PIB, Tim Koordinasi Daerah Pencegahan dan Pengendalian Zoonosis dan Penyakit Infeksius Baru Kabupaten Kulon Progo yang dibentuk memperkenalkan konsep One Health ini. (Han/Rd/Wa)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: