08 Feb 2023

Pengendalian Inflasi Demi Kesejahteraan Masyarakat

Yogyakarta (08/02/2023) jogjaprov.go.id - Pemerintah pusat beberapa tahun terakhir sangat memperhatikan upaya pengendalian inflasi secara nasional. Hal ini pula yang ditekankan kepada daerah-daerah untuk melakukan berbagai upaya pengendalian inflasi, termasuk di DIY.


Hal ini diungkapkan Sekretaris Daerah DIY, Kadarmanta Baskara Aji saat membuka Konsinyering Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2022 Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY. Bertempat di Hotel Horison Ultima Yogyakarta pada Rabu (08/02). Aji mengatakan, pengendalian inflasi sangat besar pengaruhnya bagi perekonomian daerah, maupun nasional.


“Pengendalian inflasi pada dasarnya sangat terkait dengan berbagai macam kinerja ekonomi kita, baik soal pertumbuhan maupun pemerataan ekonomi. Tampaknya hal ini menjadi perhatian pemerintah pusat secara serius. Dan memang benar adanya, pengendalian inflasi ini dilakukan demi kesejahteraan masyarakat,” paparnya.

 


Aji menuturkan, TPID DIY selama ini telah bekerja semaksimal mungkin untuk mengendalikan inflasi. Namun ke depannya, ia berharap TPID DIY bisa makin meningkatkan kinerjanya. Terkait ketugasan TPID, Aji merangkum dua tugas riil, yakni berupaya mengendalikan inflasi dengan stakeholder yang ada, dan tugas kedua dalam rangka penilaian tim harus berupaya bekerja lebih baik.


“Bukan ngarep-ngarep dipuji, tapi supaya kita dihargai pekerjaannya kalau kinerja tim bagus. Kinerja tim yang baik pasti membawa pengendalian inflasi yang juga bagus. Untuk itu mari kita tingkatkan kinerja TPID dengan melakukan berbagai inovasi,” imbuhnya.


Aji menambahkan, upaya sosialisasi bagi para konsumen juga perlu dilakukan oleh TPID. Dalam hal ini, TPID bisa sekaligus melakukan edukasi kepada masyarakat untuk tidak perlu melakukan aksi panic buying ataupun belanja berlebihan. “Carilah inovasi-inovasi bukan hanya dari sisi supply, tapi juga dari sisi permintaan. Kalau permintaannya ajek, pasti produksi juga akan ajek,” paparnya.


Dalam kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Budiharto Setyawan mengatakan, pertumbuhan ekonomi DIY pada 2022 berada di atas 5% sesuai perkiraan. Tingginya Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) serta momentum Natal dan Tahun Baru 2023 menjadi penopang utama pertumbuhan pada triwulan IV 2022.


“Pergerakan inflasi DIY utamanya didorong oleh pergerakan harga komoditas hortikultura, ketersediaan pasokan, hambatan dalam proses distribusi, dan pola konsumsi masyarakat menjadi faktor yang berdampak terhadap pergerakan harga komoditas di DIY. DIY pun kerap alami kenaikan inflasi pada momen HBKN dan periode berlibur,” paparnya.


Budi menuturkan, untuk tahun 2023 khususnya di bulan Januari, inflasi di DIY mengalami penurunan seiring dengan turunnya harga BBM. Dari hasil rilis BPS, DIY pada bulan Januari 2023 mengalami inflasi bulanan sebesar 0,17%. Angka ini lebih rendah dibandingkan Desember 2022 yakni 0,65%.


“Walaupun pertumbuhan ekonomi DIY pernah tertinggi se-Jawa di 2022, yakni lebih dari 5%, tapi inflasi di tahun 2022 kita tercatat besar 6,49%. Artinya kita masih ada minus karena inflasi lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonominya. Untuk itu upaya pengendalian inflasi masih harus terus dilakukan,” imbuhnya. (Rt/Aa/Wa)


HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: