01 Apr 2012
  Humas Berita,

Perayaan Darmasanti Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1934

 

Perayaan Darmasanti Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1934

Melalui peringatan Darmasantidiharapkan akan semakin menambah kerukunan, kedamaian dan kesejahteraan diantara umat beragama.

Bantul (31-03-2012) www.pemda-diy.go.id Melalui Darmasanti umat Hindu diingatkan agar berusaha berbuat lebih bijak dan menghilangkan perseteruan, seperti yang disebutkan dalam WEDA yaitu carwa, aca, mama mitram dan bawantu yang artinya jadikanlah penjuru dunia sebagai sahabatnya.

Demikian dikatakan Gubernur DIY mengawali sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Asisten Adminstrasi Umum Sekda Provinsi DIY Drs. Sigit Sapta Rahardjo. MM. pada acara peringatan Darmasanti yang merupakan rangkaian perayaan Nyepi, bertempat di Gedung Parasamnya Bantul, Sabtu malam (31/03).

Tema peringatan nyepi ini yaitu Tri cahya parisuda kita tingkatkan kerukunan, perdamaian dan kesejahteraan yang memiliki relevansi untuk mengupayakan ke kerukunan diantara umat beragama, serta menumbuhkan sikap moral dan etika yang baik menuju kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih sejahtera.

Dikatakan, untuk mencapai semua itu marilah kita mulai dari diri kita sendiri dengan cara menunjukkan pikiran, perkatan dan perbuatan yang baik. Pikiran yang baik akan menjadi pedoman untuk berkata dan berbuat yang baik begitu juga sebaliknya pikiran yang buruk akan menumbuhkan sifat yang buruk pula. ALA LAH ALA TINEMU AYU PITADI AYU PIANANGGIH. Artinya perbuatan buruk kan menghasilkan buruk dan perbuatan yang baiak kana melahirkan perbuatan yang baik pula, kata Gubernur.

Sementara Ketua Parisade DIY Drs. Ida Bagus Agung menjelaskan bahwa perayaan Darmasanti ini merupakan sebuah pengungkapan rasa syukur dan rasa terima kasih kepada Hyang Widiwase atau Tuhan Yang Maha Esa dan perayaan ini merupakan suatu pertanda bahwa umat Hindu telah siap untuk memasuki dan mengarungi lembaran kehidupan baru di tahun yang baru.

Kegiatan Darmasanti nyepi ini pada umumnya dilaksanakan pada hari nyeba geni yaitu sehari setelah hari raya nyepi secara simbolis mengandung makna bahwa umat Hindu sudah mendapatkan pencerahan batin setelah melaksanakan topo brokto yoga dan semaju pada hari nyepi.

Melalui ritual mati dan buto yadnye tawur kesange umat Hindu dianjurkan melakukan penyucian baik buana agung maupun buana alit. Melalui ritual tersebut diharapkan tercapainya keselarasan dan keharmonisan antara buana ageng dan buana alit serta tercapai kedamaian dan kesucian yang membawa kerahayuan kepada kita semua, jelas Ida Bagus Agung.

Sementara dalam catur brata umat Hindu dianjurkan untuk menggapai alam kesempurnaan dan alam yang indah heneng dan hening.

Diakhir sambutannya Ida Bagus Agung mengajak kepada semua umat Hindu khususnya yang mengikuti perayaan Darmasanti ini untuk menjalankan atau mempraktekkan ajaran kasih sayang karena ajaran keheningan dan kasih sayang tersebut akan melahirkan suatu pencerahan batin. (dyk)

Humas Provinsi DIY

 

Bagaimana kualitas berita ini: