07 Feb 2022
  Humas Berita,

Percepatan Vaksinasi dan Ketatkan Penggunaan Masker Kunci Hadapi Omicron

Yogyakarta (07/02/2022) jogjaprov.go.id – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menegaskan dua hal penting dalam rangka menghadapi varian Omicron. Yang pertama, mengenai percepatan vaksinasi di seluruh daerah. Presiden Joko Widodo memerintahkan kepada seluruh Kapolres, Dandim, Pangdam, Kapolda agar membantu Provinsi, Kabupaten/Kota dalam hal percepatan vaksinasi. Dan yang kedua, Presiden meminta Satgas yang ada agar kembali menekankan pentingnya Protokol Kesehatan utamanya penggunaan masker.

Hal ini disampaikan oleh Presiden Joko Widodo saat memberikan arahan kepada seluruh Kepala Daerah, TNI dan Polri dalam pertemuan Arahan Presiden melalui video conference pada Senin (07/02). Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, hadir didampingi Danrem 072 Pamungkas, Brigjen TNI Afianto dan Kapolda DIY, Irjen Pol Drs. Asep Suhendar, M.Si dari Gedhong Pracimosono, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

Dalam pidato arahannya, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa pandemi belum sepenuhnya berakhir meskipun di tahun 2020-2021 gelombang demi gelombang dapat dilewati, termasuk yang terakhir, gelombang varian Delta.

“Dengan kerja bersama-sama, bergotong-royong bersama-sama kita bisa mengendalikan dengan baik. Tapi memasuki Tahun 2022 negara kita menghadapi tantangan varian Omicron yang penularannya lebih cepat 4 kali dari varian Delta,” ungkap Presiden Jokowi.

Dijelaskan oleh Presiden Jokowi, saat ini dunia khususnya Amerika, Inggris dan Perancis juga menghadapi varian Omicron dengan kasus barunya yang masih sangat tinggi sekali. Namun demikian untuk tingkat rawat dan hospitalisasinya masih pada posisi di bawah varian Delta.

“Saya kira belajar dari negara-negara lain, kita ingin menangani varian Omicron di negara kita, bisa dengan manajemen yang lebih baik dari saat kita menghadapi varian Delta di Tahun 2020 maupun di Tahun 2021,” harap Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi juga menjelaskan terkait kasus Omicron yang ada di Indonesia. Disebutkan oleh Presiden Jokowi, kasus Omicron di Indonesia sampai saat ini 93% kasus Omicron itu ada di Jawa dan Bali. Meskipun mencapai angka 93% namun untuk tingkat rawat dan penggunaan ICU masih rendah, demikian juga dengan kematiannya.  

Namun demikian, Presiden Jokowi berpesan agar kita terus berhati-hati. “Untuk DKI, Banten, Jabar, jateng, dan Jatim hati-hati, kasus naik,” tegasnya. Sama halnya dengan pola perkembangan kasus Omicron di dunia, di Indonesia meski kasus Omicron terus bertambah tetapi penggunaan ICU, hospitalisasi dan kematian masih rendah.

Menyikapi hal tersebut, Presiden Jokowi menghimbau kepada seluruh kepala daerah untuk mencermati lebih detail perkembangan kasus Omicron ini. “Saya kira nanti Provinsi, Kabupaten, dan Kota yang lain juga melihat secara detail seperti ini,” himbaunya. Mengingat dari pengalaman sebelumnya, setelah Jawa Bali mengalami kasus Omicron kemudian disusul daerah lain di luar Pulau Jawa dan Bali setelah 3-4 minggu kemudian. Oleh sebab itu, Jokowi mengingatkan dan menghimbau agar semuanya siap.

“Manajemen detail harus disiapkan, jangan sampai Omicronnya datang rumah sakit belum siap, saya kira yang belum untuk segera menyiapkan diri dalam menghadapi gelombang Omicron yang akan masuk” pesan Presiden Jokowi.

Selain itu Presiden Jokowi juga menyampaikan karakter pasien yang dirawat di rumah sakit secara nasional adalah 66% pasien dengan gejala ringan dan tanpa gejala, 93% tanpa komorbid, dan 7% pasien dengan komorbid. “Oleh sebab itu, yang ringan dan yang tanpa gejala prioritaskan untuk masuk ke isoter atau isoman,” jelasnya. Dan rumah sakit hanya diperuntukkan bagi pasien yang sedang, berat, dan yang kritis.

Adapun jika dilihat dari karakter pasien yang meninggal untuk Omicron ini, 69% belum vaksin lengkap. Artinya vaksin menjadi kunci bagi penanganan varian Omicron untuk menekan angka kematian.

Presiden Jokowi sekali lagi menegaskan kepada Panglima TNI, Kapolri, BKKBN bersama seluruh jajarannya, Pangdam, Kapolda, Kapolres, Dandim agar membantu Kabupaten/Kota untuk menyelesaikan percepatan vaksin untuk dosis 2 dan dosis 2 lansia khususnya. Presiden Jokowi menyebutkan kunci dari penanganan Omicron ini adalah vaksinasi yang dipercepat kemudian meningkatkan kembali protokol kesehatan utamanya penggunaan masker.

“Sekali lagi saya minta kepada semua rumah sakit dicek kembali yang berkaitan dengan oksigen, yang berkaitan dengan obat-obatan, dan agar segera menyampaikan kepada Menteri Kesehatan apabila barang-barang yang tadi saya sebutkan belum siap atau tidak ada agar segera memberikan informasi secepat-cepatnya. Dan tidak usah terlalu panik, masyarakat diberikan penjelasan dengan ketenangan agar tenang, tetapi manajemen penanganan lapangan harus kita kerjakan sebaik-baiknya,” himbau Presiden Jokowi menutup pidatonya pada arahan hari ini. (fk)

 

HUMAS PEMDA DIY

 

Bagaimana kualitas berita ini: