24 Mei 2022
  Humas DIY Berita,

Pesan Diterima Dengan Baik Jadi Inti Kepenyiaran

Yogyakarta (24/05/2022) jogjaprov.go.id – Inti dari kepenyiaran yakni bagaimana pesan bisa sampai secara baik kepada penerima pesan. Untuk itu, diperlukan tata cara berkomunikasi yang baik termasuk melalui media. Hal inilah yang perlu menjadi perhatian khusus oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

Demikian yang disampaikan Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah DIY Tri Saktiyana saat hadir mewakili Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam acara Seminar Nasional "Penguatan Nilai-Nilai Pancasila melalui Media Komunikasi dan Penyiaran Indonesia Menuju Peradaban Baru" Konferensi Penyiaran Indonesia Tahun 2022 pada Selasa (24/05) di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta. Seminar nasional ini merupakan rangkaian acara Konferensi Penyiaran Indonesia Tahun 2022 yang diselenggarakan dari tanggal 22 - 25 Mei 2022.

KPI menggelar Konferensi Penyiaran Indonesia Tahun 2022 ini bekerja sama dengan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, melibatkan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora dan Fakultas Dakwah dan Komunikasi dalam rangka menyongsong era penyiaran digital dan dalam rangka membangun etika penyiaran yang baik, beradab dan humanis. Mengusung tema "Mewujudkan Media Komunikasi dan Penyiaran yang Berbasis Etika, Moral dan Kemanusiaan Menuju Peradaban Baru", Konferensi Penyiaran Indonesia Tahun 2022 memiliki tagline "Dari Yogyakarta Menerangi Indonesia".

“Kami mewakili Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta tentu merasa senang sekali, ketika dipilih untuk melaksanakan Konferensi Penyiaran Indonesia yang ketiga. Mudah-mudahan, pemilihan tempat di Yogyakarta ini, benar-benar bisa sesuai dengan tagline kita, “Dari Yogyakarta Menerangi Indonesia,” ujar Tri Saktiyana.

Pada kesempatan ini, Komisioner KPI Pusat Hardly Stefano menyampaikan bahwa Konferensi Penyiaran Tahun 2022 yang difasilitasi oleh UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini merupakan Konferensi Penyiaran yang ke tiga, setelah sebelumnya pada tahun 2019 dilaksanakan oleh Universitas Andalas dan tahun 2021 dilaksanakan oleh Universitas Hasanuddin. Konferensi ini merupakan kelanjutan dari kerja sama KPI dengan 12 perguruan tinggi dalam pelaksanaan indeks kualitas siaran televisi dan dimaksudkan sebagai forum dialog akademis yang diharapkan dapat merefleksikan dinamika penyiaran di Indonesia.

Hardly Stefano mengatakan, digitalisasi dan internet juga telah menghadirkan strategi yang disebut konvergensi media. Di mana ada beberapa konten siaran televisi yang akan disiarkan menggunakan internet dan sebaliknya, beberapa konten internet juga akan masuk dan disiarkan oleh televisi.

“Untuk itu, Komisi Penyiaran Indonesia tetap berkomitmen melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2022 tentang Penyiaran, untuk menjaga media penyiaran agar senantiasa menyampaikan informasi yang benar, menampilkan hiburan yang sehat, dan berfungsi sebagai instrumen merawat kebudayaan bangsa. Ini komitmen KPI,” jelas Hardly Stefano.

Menghadapi dinamika perkembangan media saat ini, di mana pengaturan saat ini lebih diarahkan kepada lembaga penyiaran, dikatakan Hardly Stefano, melalui konferensi penyiaran ini diharapkan muncul pemikiran-pemikiran untuk semakin memperkuat eksistensi dan peran lembaga penyiaran. Baik lembaga penyiaran swasta dan yang terpenting perlunya penguatan terhadap lembaga penyiaran publik.

“Semoga dari Yogyakarta yang merupakan kota budaya dan pelajar, koferensi penyiaran ini dapat menjadi refleksi dan suluh akademis untuk menuntun dinamika media di Indonesia dalam menghasilkan konten-konten yang sesuai dengan dinamika perkembangan teknologi namun tetap berakar pada peradaban bangsa yang tercermin pada nilai-nilai Pancasila,” harap Hardly Stefano.

Ketua KPI Pusat, Agung Suprio menyampaikan, penyelenggaraan Konferensi Penyiaran Indonesia Tahun 2022 di DIY ini sengaja bermitra dengan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Hal tersebut terkait dengan tema konferensi yaitu mewujudkan media komunikasi dan penyiaran yang berbasis etika, moral dan kemanusiaan menuju peradaban baru. Agung yakin bahwa sumber inspirasi dari etika, moral dan kemanusiaan itu adalah agama. Oleh karena itu, pihaknya menggandeng UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Sementara itu, Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof. Dr. Phil. Al Makin, S.Ag., M.A. mengucapkan rasa syukur dan rasa terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan sehingga konferensi ini dapat terselenggara dengan sebagaimana mestinya. “Terima kasih atas kepercayaan ini dan kita sangat senang. Kita siap mensukseskan. Semoga konferensi ini berbuah manis dan semoga kita menjadi sahabat yang sejati,” ucap Al Makin.

Adapun seminar ini juga dihadiri oleh Wakil Menteri Agama RI Zainut Tauhid Sa’adi, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila RI Yudian Wahyudi, Anggota Komisi I DPR RI Sukamta, Ph.D, Ketua KPI Pusat Agung Suprio beserta seluruh jajaran Komisioner KPI Pusat dan juga KPID seluruh Indonesia, segenap pejabat di lingkungan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Rektor UPN Veteran Yogyakarta, para rektor pimpinan perguruan tinggi mitra KPI, Kakanwil Kemenag DIY, serta seluruh hadirin tamu undangan lainnya, baik secara luring maupun daring. (Han)

 

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: