19 Mar 2018
  Humas Berita,

POPDA Jadi Ajang Pembuktian Prestasi

YOGYAKARTA (19/03/2018) jogjaprov.go.id – Sebanyak 1.422 peserta siap berlaga dalam Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) DIY 2018 yang digelar pada 19 Maret hingga 23 Maret 2018 mendatang. Dalam POPDA tahun ini, Kabupaten Sleman tercatat sebagai kontingen terbesar dengan anggota sebanyak 321 atlet.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY, Kadarmanta Baskara Aji saat menyampaikan laporan penyelenggaraan kegiatan. Bertempat di GOR Among Raga pada Senin (19/03), lebih lanjut Kadarmanta menjelaskan, POPDA DIY 2018 mempertandingkan 23 cabang olahraga definitif dan 5 cabang olahraga eksebisi.

Olahraga definitif yang dipertandingkan dalam POPDA DIY 2018 ini meliputi cabang olahraga angkat besi, atletik, balap sepeda, bola basket, bola voli, bridge, bulu tangkis, dan gulat. Selain itu, ada pula cabang olahraga judo, karate, kempo, panahan, panjat tebing, pencak silat, renang, senam, sepakbola, sepak takraw, tae kwon do, tenis lapangan, tenis meja, tinju, serta voli pasir. Sementara olahraga ekshibisi yang dipertandingkan meliputi anggar, catur, sepatu roda, tarung drajat dan wood ball.

Tujuan diselenggarakannya POPDA DIY 2018 yaitu untuk mengukur pencapaian prestasi olahraga atlet pelajar DIY, sebagai ajang seleksi tim pelajar DIY yang akan berlaga pada multi even nasional pelajar di tingkat nasional (POPWIL) III tahun 2018 dan POPNAS XV tahun 2019 di Papua, mencetak dan melahirkan calon-calon atlet terbaik di kalangan pelajar yang akan menjadi andalan DIY, serta guna memelihara dan meningkatkan persatuan dan kesatuan di kalangan pelajar.

Pembukaan secara resmi dilakukan oleh Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam X dengan melakukan pelepasan anak panah pada sasaran panah dengan didampingi oleh Plt Ketua Umum KONI DIY, Triyandi Mulkam. Dalam sambutannya, Wakil Gubernur DIY mengungkapkan harapannya agar ajang POPDA dapat mencetak calon bibit-bibit baru atlet tingkat pelajar.

“Ke depan diharapkan mereka mampu berkiprah secara nasional maupun internasional. Ajang ini sekaligus dapat memberikan motivasi bagi pelajar untuk lebih mencintai olahraga, serta sebagai ajang mempererat jalinan tali silaturahim antar pelajar dan memberikan hiburan tontonan menarik secara langsung bagi masyarakat Yogyakarta,” ungkapnya.

Menurut Wakil Gubernur DIY, keberhasilan pembinaan atlet dapat dipantau dari prestasi yang dicapai pada suatu kejuaraan. Jadi, betapapun bagusnya program latihan yang diterapkan, jika dalam kejuaraan tidak dapat mencatat prestasi, maka pembinaan belum dapat dikatakan berhasil.

“Untuk mewujudkan kenyataan tersebut, maka kejuaraan pada POPDA tahun ini, sekiranya merupakan tempat untuk membuktikan tingkat prestasi yang akan diraih oleh para atlet pelajar di DIY. Selain itu juga untuk membuktikan tingkat keberhasilan para pelatih didalam melakukan pembinaan,” imbuhnya.

Dikatakan Sri Paduka, ajang POPDA juga dapat menjadi ajang puncak prestasi bagi para atlet karena merupakan barometer untuk mengukur keberhasilan daerah dalam pembinaan olahraga, terlebih pada ajang yang dipertandingkan secara nasional, regional maupun internasional. “Dalam bidang olahraga pelajar, pembinaan dapat dilakukan dengan cara mengidentifikasi ketersediaan potensi dan bakat di bidang olahraga dari pelajar. Selanjutnya dilakukan pembibitan melalui proses seleksi dan pembinaan melalui kompetisi-kompetisi tingkat provinsi seperti ini,” papar Sri Paduka.

Wakil Gubernur DIY pun mengimbau, para atlet pelajar dapat menjunjung tinggi nilai sportivitas, jaga nama baik kabupaten/kota yang diwakili, jaga kesehatan, serta jaga kekompakan. Dengan begitu dipastikan para atlet pelajar dapat mempersembahkan yang terbaik. (nir)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: