12 Okt 2011
  Humas Berita,

Program Rehabilitasi dan Regenerasi SM Paliyan

Program Rehabilitasi dan Regenerasi SM Paliyan Diserahkan Sekaligus Dilanjutkan

 

KEPATIHAN YOGYAKARTA (12/10/2011) pemda-diy.go.id Program Rehabilitasi and Regeneration in Paliyan Wildlife Sanctuary (Rehabilitasi dan Regenerasi Suaka Margasatwa Paliyan) tahap pertama tahun 2005 2011 diserahkan, sekaligus dilanjutkan dengan program yang sama untuk tahap kedua tahun 2011 2016, di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Rabu (12/10).

Penyerahan program Rehabilitasi dan Regenerasi Suaka Margasatwa (SM) Paliyan tahap pertama ditandai dengan penyerahan sertifikat partisipasi dalam program dari Menteri Kehutanan oleh Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA), Darori, MM, dan dari Gubernur DIY oleh Wagub Paku Alam IX, kepada Direktur Mitsui Sumitomo Insurance, Hitosi Ichihara, dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti program yang sama tahap kedua SM Paliyan 2011 2016 oleh ketiganya.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X melalu Wagub Paku Alam IX dalam sambutannya mengemukakan, penghijauan, reboisasi dan konservasi lahan merupakan upaya untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan kelestarian hutan, lebih-lebih dengan adanya isu pemanasan global. Maka semua harus berperan dalam mengatasi hal tersebut. Peran tersebut tidak hanya cukup dilaksanakan oleh pemerintah saja tetapi juga oleh swasta dan masyarakat.

Salah satu peran swasta adalah ikut sertanya Mitsui Sumitomo Insurance dalam kegiatan rehabilitasi di SM Paliyan melalui program Rehabilitasi and Regeneration in Paliyan Wildlife Sanctuary dari tahun 2005 2011. Program tersebut merupakan kerjasama antara Ditjen PHKA dengan Mitsui Sumitomo Insurance yang melibatkan masyarakat sekitar kawasan SM Paliyan, katanya.

Ditambahkan Sultan, dengan berakhirnya program Rehabilitasi and Regeneration in Paliyan Wildlife Sanctuary pada tahun ini bukan berarti kegiatan konservasi di SM Paliyan selesai. Bagaimanapun juga kegiatan konservasi harus berdampak positif terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar kawasan konservasi.

Pada lima tahun ke depan saya berharap agar program konservasi di SM Paliyan lebih ditekankan pada peningkatan kemampuan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan sejahteranya masyarakat dan meningkatnya ekonomi masyarakat maka tekanan masyarakat terhadap kelestarian kawasan hutan SM Paliyan dapat diminimalkan, sehingga tujuan pembangunan kehutanan yaitu hutan lestari dan masyarakat sejahtera dapat tercapai, tuturnya.

Dirjen PHKA Kemenhut RI, Darori, mewakili Menteri Kehutanan mengatakan, kawasan SM Paliyan merupakan bagian dari karst Gunung Sewu (karst tropis) dengan topografi khas dan unik yang tidak dijumpai di kawasan lainnya baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Bahkan kawasan karst merupakan sumber daya alam yang tidak terbarukan dikarenakan proses pembentukannya membutuhkan waktu juataan tahun dan merupakan salah satu laboratorium alam dengan potensi ilmiah yang sangat tinggi, antara lain bilogi, geologi, geomorfologi, hidrologi, arkeologi dan sosial.

Dari penelitian berkaitan dengan isu global warming kawasan karst berpotensi sebagai penyeimbang siklus karbon. Berongga-rongga batuan akan menyerap sinar matahari, sehingga sinar yang dipantulkan ke atmosfir berkurang dan proses penyerapan karbon terjadi seiring dengan proses pelarutan batuan, sebut Darori.

Sementara Direktur Mitsui Sumitomo Insurance, Hitosi Ichihara, menilai pelaksanaan program ini telah berjalan lancar dan telah berhasil merehabilitasi hutan yang makmur. Sebab proyek rehabilitasi hutan di Paliyan ini merupakan pengalaman pertama bagi Mitsui Sumitomo Insurance (MSI) grup yang dipimpinnya.

Pada tahap awal memang ada rasa khawatir, tetapi karena kami sudah menerima masukan dan nasehat yang tepat dari para pihak terkait, sehingga hutan ini sudah dapat dihidupkan kembali sebagai hutan yang sangat tinggi mutunya seperti yang dinilai baik oleh dosen-dosen UGM, ujarnya.

Karena berhasil, pihak MSI grup memutuskan untuk melanjutkan proyek Paliyan ini selama 5 tahun. Target selama 5 tahun ke depan bagi Mitsui grup adalah membuat skema untuk melestarikan hutan SM Paliyan dan sekitarnya bersama masyarakat setempat.

Selain itu sebagai upaya baru dan belum dilaksanakan, pihak MSI merencanakan memberikan bimbingan pertanian kepada petani setempat, dengan harapan petani dapat meningkatkan ilmu pengetahuan mengenai pertanian dan tekniknya, sehingga pendapatan masyarakat meningkat.

Kami berjanji untuk melanjutkan berbagai kegiatan maka dalam kesempatan ini saya mohon kepada semua pihak bantuan dan dukungannya. Sebab hutan SM Paliyan adalah harta yang penting tidak hanya bagi masyarakat Indonesia saja tetapi bagi manusia dipermukaan bumi ini. Kami ingin memelihara harta ini bersama-sama, katanya. (rsd)

HUMAS Ro UHP DIY

Bagaimana kualitas berita ini: