12 Agt 2024
  Humas DIY Berita,

Puncak YGF 2024, Gaung Gamelan Nan Harmonis Makin Menggema

Yogyakarta (11/08/2024) jogjaprov.go.id - Gaung Gamelan kembali menggema sebagai penanda puncak rangkaian acara sekaligus upacara penutupan Yogyakarta Gamelan Festival ke-29 (YGF 29) di Stadion Kridosono pada Sabtu malam (11/08). Festival berskala internasional yang mewadahi pertemuan antara pemain dan pencinta musik gamelan dari seluruh dunia ini sukses digelar sejak 5 hingga 11 Agustus 2024. Mengusung tema Piweling, YGF menjadi bukti komitmen mempertahankan eksistensi gamelan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) ke-12 oleh UNESCO.

Gaung Gamelan berhasil mempertemukan para pemain dan pecinta gamelan ini diikuti 14 Karawitan Desa Budaya DIY, gamelan Kiai Kanjeng, Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya (AKNSB)Yogyakarta, Karawitan Putri Bantul dan Gending Bahana UAD. Selain itu, hadir performance dari Saron Groove -c Gayam16 (Yogyakarta), DGYK (Yogyakarta), Anteng Kitiran (Yogyakarta) dan Sanggar Sritanjung (Banyuwangi) serta dimeriahkan booth UMKM Desa Budaya DIY.

Mewakili Gubernur DIY, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan, setiap instrumen gamelan memiliki makna yang berkaitan dengan kehidupan. Kendhang misalnya berperan pemimpin yang mengendalikan irama gamelan, memiliki filosofi “ndang” dan dalam bahasa Jawa berarti bersegeralah. Kendhang sendiri memiliki filosofi “ndang” sebagai arti agar bersegeralah dalam beribadah kepada sang Maha Pencipta.

"Setiap instrumen dalam gamelan dimainkan dengan porsinya masing-masing sehingga mampu melahirkan harmonisasi yang indah. Pun dengan keberagaman dan perbedaan yang kita miliki. Tidak perlu sama, namun dengan saling menghargai perbedaan tersebut dapat terwujud kehidupan yang selaras dan harmonis," tuturnya.

Dian mencontohkan seperti Sang Maestro Gamelan, Sapto Raharjo, Gamelan is a spirit not an object, the instruments are just a the medium. Maka, YGF menjadi salah satu medium kembali memasuki pembelajaran hidup melalui harmoni irama. Semua dilakukan dengan merenungkan makna mendalam, sembari menikmati nada yang mengalun dari orkestrasi yang mengiringinya.

"Mari kita bangun semangat menciptakan harmoni dan keindahan dalam keberagaman melalui kecintaan akan gamelan. Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi tinggi atas terselenggaranya YGF 29 tahun ini," tandasnya.

YGF merupakan perhelatan besar dan menjadi tempat berkumpulnya para pemain gamelan dari berbagai daerah. Tak hanya dari DIY, para pemain gamelan juga hadir dari luar kota hingga luar negeri seperti Prancis dan Kanada. Perhelatan YGF diselenggarakan di bawah naungan Komunitas Gayam16 ini menandai lahirnya tempat atau wadah bagi eksistensi gamelan untuk dikenal di 32 negara.

Program Director YGF ke-29, Ishari Sahida atau akrab di sapa Ari Wulu menyatakan YGF bukan sekadar perayaan musik; ini adalah perjalanan kembali ke akar kita.Lahir pertama kali pada 1994 dari keresahan akan musik gamelan yang mulai dilupakan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. YGF berupaya menciptakan dan mengelola media yang secara kontinu menjadi sarana berkumpul, berkomunikasi, dan berinteraksi bagi para pencinta seni gamelan.

YGF ke-29 ini mengangkat tema Piweling atau pengingat tentang asal-usul manusia sekaligus menumbuhkan rasa syukur dan kebersamaan. YGF menjadi wadah bagi para seniman gamelan untuk berkarya. Apalagi, produktivitas mereka sempat terhenti akibat pandemi. Sehingga keberadaan YGF bisa menjadi wadah mereka untuk bisa produktif kembali.

"Piweling ini menjadi upaya untuk menumbuhkan kesadaran dan pengingat untuk senantiasa mengambil ilmu yang sudah ada dan mencoba mengembangkan kemungkinan baru tanpa meninggalkan ilmu yang sudah ada," tegas Ari.

Ari menambahkan sekitar 3.000 penonton telah menyemarakkan pelaksanaan YGF.. Pihaknya optimistis informasi bahkan edukasi soal gamelan bisa menyebar secara lebih luas Pengetahuan tentang gamelan juga akan makin tersebar dengan membangun jaringan baru di internasional sehingga membutuhkan kontribusi dari

Sebelum.Gaung Gamelan telah digelar sejumlah rangkaian kegiatan YGF mulai Lokakarya “Metode Sariswara Ki Hadjar Dewantara pada 5-7 Agustus 2024 di Pendopo Gayam 16. Disusul Rembug Budaya “Arsip Musik sebagai Warisan di OKID Cafe pada 6 Agustus 2024. Kemudian konser Gamelan "Piweling" di Plaza Pasar Ngasem pada 8 hingga 10 Agustus 2024. (Fn/Stt/Rcd/Ip/Han/Wp/Im/Yd/Ed/Sd)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: