14 Sep 2013
  Humas Berita,

Saresehan Budaya Kotagede Yogyakarta

 

 

 

YOGYAKARTA (15-09-2013) portal.jogjaprov.go.id - Untuk melestarikan warisan sejarah, seni dan budaya DIY akan dapat Sustainable jika berbasis pada kekuatan dalam, kekuatan lokal, kekuatan swadaya, karena sangat diperlukan penggerak, pemerhati, pecinta dan partisipasi aktif semua stakeholder terkait. Untuk itu perlu ditumbuhkembangkan motivasi yang kuat, ikut tergerak berpartisipasi melaksanakan pelestarian.

 

 

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Drs. GBPH. Yudaningrat. MM. dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Setyawan, Kepala Bidang Seni Tradisi dan Film Disbud DIY, saat membuka Saresehan Budaya Kotagede di rumah Rudy.J Persik, Kotagede, Yogyakarta, Sabtu (14/09).

 

 

Sementara Suryantoro selaku Panitia Penyelenggara Saresehan Budaya Kotagede melaporkan bahwa, kegiatan saresehan ini merupakan salah satuagenda Festival Budaya Kotagede, Tahun 2013. Adapun tujuan saresehan adalah untuk mensinergikan antara budaya dan agama, sehingga satu sama lain bisa saling mendukung dalam kehidupan sehari-hari, yang akan membentuk karakter generasi muda tahan dalam mengahadapi dunia global saat ini.

 

 

Dijelaskan Suryantoro, bahwa budaya itu membina dalam kehidupan bidang moral atau budi pekerti sedangkan agama bidang akhlak, sehingga dalam memadukan kedua bidang ini akan menghasilkan generasi yang berakhlak mulia dan berbudi pekerti baik, kata Suryantoro.

 

 

Ditambahkan GBPH. Yudaningrat bahwa, mempelajari sejarah, seni dan budaya Yogyakarta khususnya Kotagede harus dengan kearifan lokal, sehingga yang tidak ada relevansinya dengan masa sekarang apalagi masa depan bagi generasi muda bisa diapresiasi melalui Forum yang strategis dan representative dengan saresehan, guna menggali ide-ide cermelang dari generasi muda.

 

 

Meletarikan bukan berarti membuat sesuatu menjadi awet dan tidak mungkin punah, tetapi melestarikan disini berupaya agar warisan sejarah, seni dan budaya Yogyakarta khususnya Kotagede supaya tetap lestari dan berkembang lebih maju ditengah arus globalisasi dan penetrasi budaya asing.

 

 

Disamping saresehan juga disajikan berbagai kegiatan diantaranya Kuliner, Pentas Seni yang melibatkan masyarakat Kotagede, dan kemaren sore (Jumat, 13/09) telah dilaksanakan pembukaan Festival Budaya Kotagede melalui kegiatan Arak-arakan Alegoris Lintasan Sejarah melalui tema Kejayaan Mataram Sultan Agung.

 

 

Narasumber saresehan berasal dari para tokoh budaya dan akdemik yaitu Prof.Dr. Inajati Adrisijanti dan Drs Ahmad Charis Zubair, SU keduanya dari UGM Yogyakarta. (skm)

 

 

 

 

 

HUMAS DIY.

 

Bagaimana kualitas berita ini: