24 Apr 2013
  Humas Berita,

Sekda DIY Membuka Dialog Interaktif Keselamatan Lalu Lintas

 

 

 

YOGYAKARTA (25/04/2013) portal.jogjaprov.go.id - Kecelakaan lalu lintas jalan merupakan penyebab kematian yang paling banyak dengan korban masyarakat Indonesia. Permasalahan keselamatan lalu lintas jalan tetap mendapatkan perhatian prioritas dalam penanganannya oleh pemerintah bersama-sama dengan masyarakat.

 

Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, Drs.Ichsanuri, saat membuka Dialog Interaktif tentang Keselamatan Lalu Lintas, di Hotel UNY Yogyakarta, Rabu (25/04)

 

Di tambahkan Sekretaris Daerah DIY, mengacu pada Undang-undang No 34 Tahun 1964 jo PP No 18 Tahun 1965, tentang dana kecelakaan lalu lintas jalan, bahwa Undang-undang tersebut tidak mengacu pada tindakan kuratif memberi bantuan/santunan kepada korban kecelakaan saja, tetapi berupa penangan secara preventif bersama instansi terkait dalam menyiapkan dan melaksanakan program pencegahan kecelakaan lalu lintas.

 

Realitas dalam penyelenggaraan transportasi tidak sesuai dengan keinginan kita, misalnya kemacetan lalu lintas yang ada saat ini karena padatnya kendaraan di jalan, kurangnya pelayanan angkutan umum akibat dari angkutan umum yang tersedia kurang memadai untuk kebutuhan masyarakat, sehingga kemacetan sering terjadi dimana-mana, ungkap Sekda.

 

Transportasi umum merupakan aspek penting dalam memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat, hal ini bertujuan agar angkutan umum bisa mewujudkan keselamatan, keamanan, kelancaran, kenyaman, efesien (hemat) dan ekonomis serta terjangkau oleh masyarakat kecil.

 

Program kegiatan instansi yang terkoordinir dengan baik akan menghasilkan sinerginitas antar instansi terkait yang lebih efektif dalam upaya, peningkatan keselamatan lalu lintas jalan, tandas Sekda, mengakhiri sambutannya.

 

Acara dilanjutkan dialog interatif tentang keselamatan lalu lintas nara sumbernya dari Polda DIY, PT. Jasa Raharja Pusat dan dari Dinas Perhubungan dan Kominfo DIY. Sedangkan peserta acara ini dihadiri sebanyak 200 orang dari berbagai komunitas masyarakat DIY. (skm)

 

 

HUMAS DIY

 

Bagaimana kualitas berita ini: