06 Apr 2022
  Humas DIY Berita,

Selama Ramadhan Kebutuhan Pokok Pangan di DIY Masih Aman

Bantul (06/04/2022) jogjaprov.go.id. – Tim Pengendali Infasi Daerah (TPID) DIY yang dipimpin Asisten Perekonomian Pembangunan Sekda DIY Drs. Tri Saktiyana, Rabu (06/04) melakukan pemantauan terhadap ketersediaan Bahan Pokok Pangan di tingkat Distributor Pasar Modern Alfa Midi di Gedhong Kuning Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Tri Saktiyana didampingi oleh Kepala Biro Perekonomian dan SDA Setda DIY, Yuna Pancawati. 

Menurut Tri Saktiyana dari hasil pantauan  beberapa waktu lalu  di tingkat pasar tradisional dan di tingkat distributor di Kabupaten Sleman, Kabupaten Gunungkidul, Kulon Progo, Kota Yogyakarta serta Kabupaten Bantul disampaikan bahwa secara umum ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat berupa beras, gula pasir, terigu selama Ramadhan mencukupi dan aman. Sementara untuk kebutuhan minyak  goreng kemasan yang terpantau hari ini di tingkat distributor pasar modern di DIY tersedia 30%-40% untuk kebutuhan masyarakat dan mulai lancar masuk sejak dihilangkannya HET. Namun, untuk minyak goreng curah masih sulit ditemukan.

“Dari pantauan kemarin di tingkat distributor di Kulon Progo telah masuk 29 ton minyak goreng kemasan, belum normal dan  belum masuk semua. Dari stok biasanya 40 ton minyak goreng kemasan,” ujar Tri Saktiyana. Ia menambahkan bahwa di Kabupaten Gunungkidul, Kulon Progo, dan Kota Yogyakarta minyak goreng curah masih sulit didapatkan. Tetapi untuk kemasan telah tersedia di toko-toko modern dengan harga yang berbeda dari harga sebelumnya.

Terkait upaya yang ditempuh Pemda DIY untuk mengamankan kelancaran pasokan minyak goreng curah, Tri Saktiyana lebih lanjut menyatakan bahwa di DIY tidak ada pabrik minyak goreng dan kebun  sawit, sehingga ketergantungan minyak goreng dari daerah lain sangat tinggi. Ketergantungan minyak goreng bahkan mencapai 100% mengingat DIY tidak memiliki pabrik/produsen minyak goreng dan kebun sawit sendiri. Untuk itu kata kunci ketercukupan minyak goreng di DIY adalah adanya koordinasi intensif antar daerah antara Pemda DIY dengan Kementerian Perindustrian dan Perdagangan.

Sehubungan dengan hal tersebut, Tri Saktiyana yang juga merupakan Ketua TPID DIY mengatakan bahwa kebutuhan umum akan bahan sembako itu cukup untuk memenuhi keperluan, tetapi kurang untuk memenuhi keinginan masyarakat. “Untuk memenuhi keperluan masyarakat itu cukup, tetapi untuk memenuhi keinginan masyarakat itu tidak cukup,” imbuhnya.

Tri Saktiyana menjelaskan,  dalam merayakan lebaran persediaan masakan bermacam-macam, namun banyak sisa yang terbuang. ”Rata-rata masyarakat DIY itu membuang makanan 44% ke tong sampah, sehingga kalau kita bisa mengurangi  pembuangan makanan ke sampah itu  barangkali  kebutuhan kita lebih dari cukup. Untuk memenuhi keperluan  lebih dari cukup, tetapi kalau memenuhi keinginan kurang, 44% makanan di DIY dibuang."

Sementara itu anggota Satgas Pangan DIY Andry Wibowo mengungkapkan, selama pemantauan ketersediaan bahan pangan/sembako ini, harus dibangun kebijakan baru terkait apa yang harus disediakan oleh DIY secara mandiri. "Misalnya saja DIY punya pabrik gula Madukismo yang mampu berproduksi dan memenuhi kebutuhan DIY sendiri," kata Andry. 

Brand Manajer Alfa Midi Kantor Cabang Jateng-DIY, Widodo didampingi jajaran manajemen Alfa Midi menyampaikan, Alfa Midi yang bergerak di bidang distributor bahan pangan bagi pasar swalayan/modern saat ini siap membantu  Pemerintah dengan menyediakan  keperluan masyarakat. HET menjadi hal medasar yang diterapkan oleh Alfa Midi. Misalnya saja minyak goreng Bimoli kemasan 2 liter dijual Rp.50.000,00. Sedangkan gula pasir eceran  dengan Rp.13,500,00 per kg.  Alfa Midi  akan menjamin ketersediaan pangan melalui distributor rekanan terdekat.

Ditanya berapa jumlah suplai  minyak goreng di DIY per harinya, Widodo mengatakan berada di kisaran 2.000 karton. Sementara, jumah kebutuhan berkisar pada angka 6.000 karton per hari. Untuk itu pihaknya akan terus mengusahakan stok untuk terus terpenuhi. 

“Saat ini fokus penyediaan  sembako kami di bulan Ramadhan dan jelang hari Raya Idul Fitri adalah ketersediaan beras, gula pasir, terigu, minyak goreng, dan stok tidak boleh terputus.” tandas Widodo. (kr)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: