01 Mei 2012
  Humas Berita,

Seminar Nasional Membudayakan Pancasila

Seminar Nasional Membudayakan Pancasila

Yogyakarta (01/05/2012) pemda-diy.go.id - Pendidikan adalah suatu system rekayasa sosial terbaik didalamturut mencerdaskan dan meningkatkan harkat dan martabat suatu bangsa.

Hal demikian dikatakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Muhammad Nuh. dalam acara Seminar Nasional Membudayakan Pancasila Melalui Pendidikanyang diselenggarakan di Gedung KebangsaanUniversitas Sarjanawiyata Tamansiswa. Hari ini Selasa (01/02).

Muhammad Nuh juga mengatakan Konsep Untuk mencerdaskan suatu bangsa adalah membentuk pola pikir manusia untukselalu berfikir positiftanpa keraguan dan harus memiliki keyakinan yang tinggi, selain itu juga memiliki dukunganCost Efektif yaitu biaya pendidikan, biaya sosial, biaya politik harus seefisien mungkin dalam kata lain harus murah dan yang tidak kalah pentingnya adalah membentuk manusiaharus bisa menjunjung tinggi yang namanya harkat dan martabat untuk membentuk moral manusia yang sebaik mungkin.

Pada kesempatan itu Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan bahwa pendididkanmerupakan kebutuhan dalam kehidupan manusia terutama dalam menghadapi tantangan kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Pendidik dikatakan Sultan adalah sesorang yang mampu sebagai pembentuk awal dari jiwa anak didik disamping bisa menguasaitekhnis. Disamping itu juga harus mempunyai kemampuan untuk membawa anak didik berguna bagi pembangunan dan kemajuan bangsa. Pendidik juga harus memiliki jiwa Pancasila, pengemban dan pengawal Pancasila.

Ditambahkan Sultan HB X bahwa melalui pendidikan, pancasila akan selalu menjadi sesuatu yang sakral dan langgeng untuk dijadikan sebagai sebuah sumber kekuatan bangsa dan tidak mudah dilecehkan oleh siapapun.

Sementara itu Ketua Umum Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa Ki Sri Edi Swasana Nitidiningrat, mengatakan bahwa kita harus mampu tampil dan bangkit dalam mengangkat kembali Tamansiswa yang mempunyai peran nasional dalam pembangunan nasional khususnya pembangunan pendidikan sebagai proses kebudayaan dan pembudayaan sebagai proses dalam mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia.

Sri Edi Swasana sangat senang dan menyambut gembira dengan telah kembalinya kebudayaan kembali pada habitatnya yaitu ke habitat pendidikan setelah tahun-tahun yang lalu kebudayaan sempat dipisahkan dari pendidikan dan disatukan dengan pariwisata di dalam satu kementrian. Peristiwa inii menurut Edi sebagai suatu kecelakaan nasional yang memprihatinkan. Pembudayaan masyarakatbisa dilaksanakan secara substansi, efektif dan efisien hanya apabila dilaksanakan melalui pendidikan.

Dalam Seminar ini hadir beberapa tokoh dan nara sumber diantaranyaProf. Dr. H. AR. Tilaar, Prof. Dr. dr. Sutaryo. S. PA, Prof. Slamet, PH. M.A. Ph.Ddan Drs. Idham Samawi. Sedang moderator oleh Prof. Dr. Sri Edi Swasono. (dyk)

HUMASDIY

Bagaimana kualitas berita ini: