11 Mar 2013
  Humas Berita,

Setelah Seabrek Predikat, Jogja Tambah Satu Predikat Lagi Menjadi Kota Relawan

 

YOGYAKARTA (11/03/2013) portal.jogjaprov.go.id. Seratus enam puluh dua dari 81 berbagai Komunitas Relawan se Daerah Istimewa Yogyakarta Sabtu sore kemarin ( 9/03/2013) menyelanggarakan kongresnya yang I di Buka Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX di Gedung QT Square,Umbulharjo,Kota Yogyakarta.

Menurut Ketua Panitia Kongres Relawan I Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Haryono (Uta) tujuan diselanggarakannya kongres Relawan I di DIY ini dalam rangka menyamakan persepsi visi dan misi relawan DIY agar didalam melaksanakan tugas kemanusiaannya di lapangan terkoordinasi dengan baik tidak saling tumpang tindih, mengingat di DIY banyak terdapat komunitas/kelompok-kelompok relawan.

Disamping itu mengingat DIY seringnya terjadi bencana baik bencana gempa bumi, letusan merapi, maupun banjir sangat membutuhkan relawan selain SAR untuk membantu masyarakat korban bencana

Kegiatan ini diikuti oleh lebih 200 orang relawan maupun peninjau dari 160 yang diundang dari 81 komunitas/kelompok relawan yang ada di Yogyakarta mengingat antusiasme relawan /peninjau yang ingin mensukseskan pelaksanaan kongres Relawan I di Jogja ini.

Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX ketika membuka Kongres Relawan I DIY menyatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta memilki potensi relawan bencana alam cukup besar, dimana sumbangsih relawan tersebut sudah terlihat dan nyata disetiap kejadian bencana alam di Yogyakarta. Hal ini tandas Paku Alam IX membuktikan bahwa filosofi sepi ing pamrih rame ing gawe , masih tetap terpelihara dan mengakar dengan baik di masyarakat dan menumbuhsuburkan kelompok/komunitas relawan kemanusiaan di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Menurut Wakil Gubernur DIY potensi relawan di DIY , menjadi sebuah modal social berharga yang patut dibina oleh Pemerintah daerah secara terus menerus. Sehingga dengan adanya koordinasi yang baik, diharapkan wakil Gubernur DIY kelompok-kelompok relawan ini dapat bersatu padu dalam satu komando dan membuat penanganan bencana alam dapat dilaksanakan secara terencana, terpadu dan terkoordinasi baik dalam tahap pra bencana, tanggap daruirat, maupun pasca bencana.

Dengan dilaksanakannya kongres relawan I DIY ini Paku Alam IX mengharapkan dapat dipergunakan sebaik-baiknya oleh para peserta untuk menimba dan menambah wawasan pengalaman, menambah jaringan yang dapat meningkatkan komepetensi dalam hal penanggulangan bencana serta kongres ini dapat menjadi wadah untuk bersilaturahmi , komunikasi serta koordinasi sesame kelompok relawan sendiri dengan kelompok relawan Pemerintah sehingga kedepannya terjadi solidaritasa, sinergisitas diantara masyarakat , Pemda dan relawan terus meningkat dan berkualitas.

Sementara itu seusai dilakukannya pembukaan kongres relawan I di Yogyakarta ketika dikonfirmasi pendapatnya terkait digelarnya kongres relawan I di DIY KPH.Wironegoro mengatakan bahwa kongres relawan DIY yang I ini bukan saja di DIY tetapi juga baru yang pertama kali di Indonesia, harapannya dengan diadakannya kongres ini adalah komunitas relawan yang ada di Yogyakarta ini terbangunnya semangat konsolidasi itu yang petama. semangat konsolidasi ini akan memudahkan formayta atau mekanisme mitigasi bencana serta Yang kedua adalah format operasi evakuasi dan Ketiga dari kongres ini diharapkan Yogyakarta ini bukan saja dikenal orang tidak hanya sebagai kota pelajar, kota wisata, kota toleran ,kota budaya dan sebagainya tetapi juga terkenal sebagai kota relawan ujarnya

Hal yang sama terkait dengan Jogja sebagai kota relawan ini juga disampaikan Komandan SAR DIY Brotosuseno mengatakan hidup di Yogyakarta sudah kita ketahui semua bahwa DIY terletak diantara dua lempengan yang selalu bergesekan sehinga sewaktu-waktu akan terjadi bencana entah besar kecilnya, kapan hari tanggalnya kita tidak tahu. Belum lagi merapi putaran bencananya juga tdak bisa diprediksi meskipun kata orang ada masa periodesasinya 4 tahunan 10 tahunan, kemudian banjir lahar dinginnya. Dengan potensi bahaya yang cukup besar ini membutuhkan kesiapsiagaan relawan yang terlatih sangat dibutuhkan di Yogyakarta bukan saja untuk menyalematkan dirinya sendiri orang lain maupun masyarakat yang lebih luas. Tingginya potensi bencana menumbuhkan simpati masyarakat dengan membuat /mendirikan kelompok/komunitas relawan bahwan ketiak terjadi bencana seperti bencana Merapi kemarin puluhan bendera relawan berkibaran. Kalau dari puluhan bahkan mungkin ratusan bendera identitas relawan ini dapat kita satukan komando meskipun bermacam-macam tugasnya ternyata hidup dan bekerja guyup rukun dan bersdatu di Yogyakarta. Oleh karena itu kalau kota Yogyakarta disebut sebagai kota relawan sangat pas sekali sesuai dengan Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta ini tandas Brotosuseno.

Pembukaan Kongres Relawan I DIY oleh Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX ditandai dengan pengalungan ID secara simbolis bagi 3 perwakilan peserta Kongres Relawan yang didamping Ketua Panitia penyelenggara, Wakil walikota Yogyakarta,Ketua PMI DIY Hery Zudianto.(Kar)

HUMAS DIY

 

Bagaimana kualitas berita ini: