SMK Dituntut Dapat Menyesuaikan Mutu Sesuai Kebutuhan Pasar Kerja
SMK Dituntut Dapat Menyesuaikan Mutu Sesuai Kebutuhan Pasar Kerja
YOGYAKARTA (05/11/2012) pemda-diy.go.id Di era persaingan dunia memasuki era global, kebutuhan akan sumberdaya manusia yang handal mutlak diperlukan, terutama di kalangan dunia usaha, dunia industri yang dituntut untuk dapat menyiapkan tenaga-tenaga terampil yang mampu menjawab tantangan masa depan.
Sehubungan dengan hal itu, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai institusi pendidikan, semakin besar perannya dan dituntut untuk dapat menyesuaikan mutunya sesuai dengan korelasi dan kebutuhan pasar kerja, serta proaktif dalam menyongsong perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).
Demikian dikemukakan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, melalui Wakil Gubernur Paku Alam IX, ketika membuka Lomba Kompetensi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (LKS SMK), di Aula SMK Negeri 4, Nitikan, Umbulharjo, Yogyakarta, Senin (05/11).
Berkomentar terkait peningkatan pendidikan, Sultan berpendapat, peningkatan pendidikan tidak hanya dilakukan melalui proses belajar mengajar, akan tetapi juga melalui berbagai macam kegiatan, salah satu diantaranya adalah melalui LKS SMK yang dilaksanakan ini. Sebab kegiatan seperti ini merupakan bentuk guna meningkatkan kualitas dan kemampuan sumberdaya manusia dengan penguasaan teknologi dan manajemen. Karenanya ia berpesan, peserta LKS tetap mengedepankan sportifitas.
Kami berpesan agar dalam pelaksanaan lomba tetap mengedepankan dan menjunjung tinggi nilai-nilai sportifitas. Berusahalah semaksimal mungkin dan jadilah yang terbaik, pinta Sultan.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY, Drs. Kadarmanta Baskoro Aji, MM, menjelaskan, LKS SMK berlangsung dari tanggal 5 hingga 9 Nopember. Bertujuan untuk mengukur puncak prestasi siswa serta untuk mempromosikan lulusan SMK pada dunia usaha dan dunia industri. Diikuti 982 siswa teridiri dari siswa SMK kelas 10 dan kelas 11.
LKS sebagai ajang kompetisi unjuk kerja dengan kreativitas siswa SMK lanjutnya, meliputi 54 cabang lomba yang dibagi dalam beberapa kelompok, yaitu kelompok teknologi, bisnis dan manajemen, pariwisata, seni kerajinan, pertanian dan pengembangan, penelitian desain terapan, olahraga, perawatan sosial, serta kelompok bahasa dan karya ilmiah siswa. (rsd)
HUMAS
