30 Apr 2024

Sri Sultan Ajak Kalurahan Ikut Kawal Program JSLU

Sleman (30/04/2024) jogjaprov.go.id - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengajak Lurah dan perangkat desa se-Kabupaten Sleman untuk ikut mengawal pelaksanaan Program Bantuan Sosial Jaminan Sosial Lanjut Usia (JSLU). Melalui program bantuan pangan bagi lansia miskin ini, diharapkan bisa menekan angka kemiskinan di DIY.

Hal ini diungkapkan Sri Sultan dalam sambutannya pada Safari Syawalan Pemda DIY ke Kabupaten Sleman, Selasa (30/04) di Pendopo Parasamya Pemkab Sleman. Sri Sultan mengungkapkan, dari data BPS pada 2023 lalu, tingkat kemiskinan DIY masih cukup tinggi dibandingkan provinsi lain di Pulau Jawa, yakni mencapai 11,04% dari total penduduk DIY. Meski memang angka ini semakin menurun tiap tahunnya.

“Karena itu kami mencoba untuk Sleman, melalui program JSLU saya berharap bisa meningkatkan biaya konsumsi masyarakat miskin di DIY. Awalnya biaya konsumsi terendah di DIY, Rp420.000 perbulan. Sekarang sudah meningkat menjadi Rp571.000 perbulan. Dengan adanya bantuan JSLU sebesar Rp300.000 perbulan ini harapannya bisa menambah konsumsi masyarakat menjadi sekitar Rp800.000 perbulan,“ jelas Sri Sultan.

Dipaparkan Sri Sultan, perlu dipahami bersama, standar kemiskinan dari BPS ialah jumlah pengeluaran konsumsi yang dilakukan oleh satu keluarga untuk membelanjakan kebutuhannya setiap bulan, di luar biaya pendidikan maupun kesehatan. Untuk itu, Gubernur DIY berharap Pemkab Sleman bahkan hingga ke pemerintahan terendah, yakni Kalurahan, bisa mengawal program JSLU ke depannya.

“Jangan sampai, karena mendapat bantuan sebanyak Rp300.000 perbulan, masyarakat penerimanya justru mengurangi biaya konsumsi. Kalau begitu sama saja, apalagi biaya konsumsinya dialihkan untuk beli rokok atau pulsa. Sehingga perlu pengawasan, dan kami berharap Lurah serta perangkat desa bisa ikut mengawasi agar program ini bisa berhasil,” imbuh Sri Sultan.

Terkait akuntabilitas pemerintah di tingkat kabupaten/kota, Sri Sultan menyatakan hal tersebut sudah tidak perlu diragukan lagi, karena semua kabupaten/kota se-DIY sudah memperoleh nilai A. Namun untuk tingkat kalurahan, Sri Sultan berharap upaya membangun akuntabilitas dan pelayanan publik yang prima kepada masyarakat juga harus dilakukan.

“Kami berharap bagaimana di desa juga tumbuh pemerintahan yang kapabel. Mungkin sekarang sudah mulai ada beberapa kalurahan yang mengumumkannya pertanggungjawaban anggaran desanya di surat kabar. Ini membuktikan semakin akuntabilitasnya pemerintah desa. Namun kami juga berharap, selain mengenalkan potensi desa, pemerintah kalurahan juga membuka wadah yang dimungkinkan bagi masyarakat desa mempertanyakan segala sesuatunya,” imbuh Sri Sultan.

Pada Safari Syawalan ini hadir pula Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X; Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono; serta jajaran pejabat di lingkungan Pemda DIY. Selain itu, dari pihak Pemkab Sleman tampak hadir pula jajaran Forkopimda Kabupaten Sleman.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mengatakan, pada 2023 lalu, angka kemiskinan di Kabupaten Sleman turun 0,22% menjadi 7,52%. Upaya penurunan angka kemiskinan ini dilakukan dengan menerapkan tiga strategi utama, yakni pemberian beasiswa pelatihan kerja, pendampingan UMKM, dan pemberian bantuan langsung tunai.

“Selama musim libur Idulfitri kemarin, Sleman ternyata juga masih menjadi destinasi wisata favorit di DIY. Jumlah kunjungan wisatawan di Sleman mencapai lebih dari 330.000 orang. Membanjirnya wisatawan ini tentu memberi dampak positif. Semoga juga dapat meningkatkan kesejahteraan dan menurunkan kemiskinan,” imbuhnya.

Selain itu, Kustini mengungkapkan, Pemkab Sleman sampai saat ini masih terus memberikan perhatian khusus pada upaya mendukung penurunan stunting. Angka stunting di Kabupaten Sleman saat ini mencapai angka 4,51%. Angka ini turun sebanyak 2,37% dibanding tahun sebelumnya.

“Penurunan ini tentu tidak terlepas dari upaya sinergis seluruh tim pencermatan penurunan stunting Kabupaten Sleman. Dan kami berkomitmen meneruskan upaya ini, sehingga dapat tercapainya angka 0% stunting di Kabupaten Sleman,” tuturnya. (Rt/Yd/Ip/Wa/Th)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: