08 Jan 2019

Sri Sultan Cek Konektivitas Stasiun Tugu-Bandara Kulon Progo

Yogyakarta (08/01/2019) jogjaprov.go.id – Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X melaksanakan kunjungan kerja di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Kulon Progo pada Selasa (08/01) pagi hingga sore. Kunjungan diawali dengan peninjauan Stasiun Besar Tugu Yogyakarta didampingi oleh Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Purwadi, Anggoro selaku CDDLD PT. KAI dan Kepala Daop VI Yogyakarta.

Pada kunjungan di Stasiun Tugu ini, Sri Sultan meninjau area ruang tunggu, underpass, hingga halaman sisi selatan stasiun. Sembari melakukan peninjauan, berbagai diskusi dilakukan Ngarsa Dalem bersama perwakilan PT KAI maupun Wakil Wali Kota Yogyakarta termasuk terkait pengembangan Stasiun Tugu. 



Selanjutnya, Ngarsa Dalem menuju Stasiun Wojo, Purworejo menggunakan Kereta Inspeksi yang disediakan oleh PT KAI untuk meninjau kesiapan konektivitas melalui moda transportasi kereta api yang menghubungkan Yogyakarta dengan bandara baru di Kulon Progo. Di atas kereta khusus ini, Sri Sultan berdiskusi seputar persiapan operasional bandara baru bersama Bupati Kulon Progo dr. Hasto Wardoyo, Direksi dan Komisaris PT Angkasa Pura I, dan perwakilan PT KAI. 

Seperti telah diwacanakan sebelumnya, bahwa nantinya berbarengan dengan beroperasinya NYIA, maka akan diiringi pula dengan beroperasinya kereta bandara. Rencana jalur kereta api bandara ini adalah dari Stasiun Kedundang ke Bandara NYIA yang berjarak sekitar 5,3 km. Mengacu pada timeline PT KAI, di tahun 2019 proyek pembangunan jalur kereta akan dimulai dari pengadaan tanah, di mana lokasi sudah ditentukan namun lahan belum dibebaskan. Kawasan yang akan dilalui pembebasan adalah Glagah, Kalidengen, Kaligintung serta Kulur. Selain itu masih di tahun 2019, pembebasan lahan tersebut akan diikuti dengan konstruksi emplasemen Kedundang dan track stasiun bandara. Di tahun 2020, PT KAI berencana membangun sarana dan prasarana serta ujicoba dan percobaan jalur kereta bandara untuk kemudian apabila sudah sesuai dengan rencana maka bisa dioperasikan. Namun sebelum itu yang akan dikebut tentunya adalah renovasi Stasiun Wojo karena nantinya Stasiun Wojo akan dipakai sementara sebagai hub menuju Bandara NYIA. Untuk revitalisasi Stasiun Wojo sendiri PT KAI menganggarkan dana senilai Rp 12 miliar.

Ditemui seusai peninjauan, Sri Sultan menyampaikan bahwa di bulan April bersamaan dengan pengoperasian bandara, di Stasiun Wojo akan dibangun shuttle bus yang akan membawa penumpang menuju ke bandara. Perjalanan dari dan ke Stasiun Wojo dapat ditempuh sekitar 10 menit dengan bus Damri. Menurut Gubernur, Stasiun Wojo tidak akan permanen digunakan sebagai stasiun terakhir menuju Bandara, namun nantinya stasiun terakhir adalah Stasiun Kedundang.

“Untuk pembangunan Stasiun Kedundang sendiri dimulai tahun ini, dengan pembebasan lahan. Perencanaan jalan, akses masuk dan pembangunan yang lain akan dimulai tahun ini dan direncanakan akan siap pada 2020 atau 2021, jadi sementara bisa pakai Stasiun Wojo dulu,” papar Sri Sultan. 

Turut menyertai dalam kunjungan ini Ketua dan Anggota Parampara Praja DIY, Tim Percepatan Pelaksanaan Program Prioritas Pembangunan DIY, Direksi Bank BPD DIY, dan segenap jajaran Kepala OPD Pemda DIY. (uk)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: