17 Feb 2013
  Humas Berita,

Sri Sultan HB X Keynote Speker pada Mubes II BEM se DIY

 

 

Undang-undang Keistimewaan dibuat bukan hanya berlaku khusus untuk Kraton dan Pakualaman saja, namun harus dinikmati oleh seluruh masyarakat DIY

 

Yogyakarta (16/2/2013) portal.jogjaprov.go,id - Republik saat ini sedang terjadi kondisi bias, di dalam proses masyarakatnya membangun bentuk kehidupan yang lebih baik. Pendekatan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan yang dilakukan oleh republik, lebih ditekankan pada pertumbuhan yang didasari pada aspek materi. Sehingga terjadi kondisi dimana semua diukur dari materi dan juga orientasi kebijakan saat ini belum berpusat pada rakyat, namun masih mengarah pada birokrasinya.

 

Demikian itu disampaikan oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X selaku Keynote Speker pada acara Musyawarah Besar ke-II dan Konsolidasi Forum Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se DIY, di Auditorium Kampus Instiper, Yogyakarta, Sabtu (16/02).

 

Ditambahkan Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengenai Penetapan Keistimewaan DIY, menekankan bahwa Undang-undang Keistimewaan dibuat bukan hanya berlaku khusus untuk Kraton dan Pakualaman saja, namun harus dinikmati oleh seluruh masyarakat DIY. Tandasnya,

 

Daerah Istimewa Yogyakarta telah ditetapkan menjadi bagian Republik oleh Sultan Hamengku Buwono IX atas dasar 3 konteks, yaitu Merah Putih, Pancasila dan Bhineka Tunggal Eka, yang memberikan pemahaman bahwa semua usaha yang diabdikan untuk kepentingan masyarakat, dan mempunyai tujuan untuk membangun hubungan sesama masyarakat, disamping masyarakat dengan Tuhannya, dan hubungan masyarakat dengan pemerintah, sehingga terjadi keseimbangan di semua lini kehidupan, Jelas Gubernur DIY

 

Sri Sultan Hamengku Buwono X berpesan, bahwa idealnya yang membuka dan memimpin jalannya musyawarah dan diskusi berasal dari mahasiswa itu sendiri, karena ini merupakan forum yang dibuat oleh mahasiswa, mahasiswa harus tampil di depan, pinta Sri Sultan.

 

Sementara itu Fachrul Azis Lahji selaku ketua Panitia melaporkan bahwa, kegiatan musyawarah besar (Mubes) ke-II dan Konsolidasi Forum BEM se DIY, mengambil tema Implementasi Pancasila Sebagai Dasar Kepemimpinan Bangsa diangkat sebagai objektifikasi untuk kemudian diharapkan mampu diinternalisasi oleh gerakan-gerakan mahasiswa untuk mengawal ke-Indonesiaan. Sehingga nantinya Indonesia mampu menjadi Negara Indonesia yang sejahtera.

 

Mubes kali ini di ikuti 83 perwakilan BEM se DIY, turut hadir pada Musyawarah Besar ke-II Rektor Instiper Dr. Ir. Purwadi, MS. Acara dilanjutkan dengan diskusi antara mahasiswa dengan Gubernur DIY selaku narasumber. (skm/div)

 

 

HUMAS DIY

 

Bagaimana kualitas berita ini: