26 Okt 2011
  Humas Berita,

Sri Sultan HB X Panen Raya Padi di Karangmojo

Sri Sultan HB X Panen Raya Padi Musim Kering di Karangmojo, Gunungkidul

Sultan: Petani harus cermat dan hati-hati tebar benih.

Sultan lakukan Panen Raya padi musim kering di Bulak Gelaran, Bejiharjo,  Karangmojo,  Gunungkidul Gunungkidul (25/10/2011)pemda-diy-go.id. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X harapkan para petani Gunungkidul dalam mensikapi musim agar lebih cermat dan hati-hati, karena apabila tidak hati-hati dan cermat dalam tebar benih akan terjadi pemborosan benih.Sehingga kalau hal itu tidak dilakukan akan menghabiskan benih yang berlipat.

Harapan demikian disampaikan Gubernur DIY ketika Panen Raya padi musim kering di Bulak Gelaran, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul sore petang kemarin (Selasa,25/10/2011) yang juga dihadiri Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI Ir.Udoro Anggoro Kasih, Kepala Litbang Tanaman Pangan, Bupati Gunungkidul Hj.Badingah.

Lebih lanjut Gubernur DIY menyatakan meskipun telah terjadi hujan jangan tergesa-gesa tebar benih dahulu, tunggu setelah hujannya terjadi beberapa kali baru tebar, sebab kalau baru sekali hujan, terus tebar, kemudian untuk beberapa hari , tidak hujan benih yang tumbuh akan mati, sehingga harus dilakukan tebar kembali. Kalau seperti ini terjadi berkali-kali akan menghabiskan banyak benih.

Hal yang sama juga disampaikan Dirjen tanaman Pangan kementerian Pertanian RI RI Ir.Udoro Anggoro Kasih, bahwa budaya tanam benih sebelum hujan turun atau biasa disebut ngawu-awu bagi maasyarakat Gunungkidul untuk segera ditinggalakan.kaarena dengan adanya tekhnpologi pertanian yang sudah diperkenalkan bagi para petani saat ini mestinya para petani di wilayah Gunungkidul ini sudah bias menentukan kapan waktu tebar dan tanam yang tepat.

Sementara itu Bupati Gunungkidul Hj.Badingah.S.Sos dalam sambutan selamat datangnya kepada gubernur DIY Sri Sultan HB X mengemukakan bahwa ketika dibeberapa wilayah di Gunungkidul khususnya dan wilayah lain di luar gunungkidul dilanda kekeringan saat ini. Di Wilayah Gelaran, Bejiharjo,Karangmojo,Gunungkidul ini malah panen padi kwalitas unggul. Adapun jenih padi unggul yang ditanam tersebut padi unggul jenis Inparo 13, Pepe,Sintanur dan Ciherang, dengan system tanam jajar Legowo (Tajarwo) 4:1 usia tanam benih usia 15-17 hari dengan jumlah tanam 2-3 batang per lubangnya. Selain itu juga dilakukan dengan pemupukan berimbang yang dilakukan oleh Kelompok tani sari Bumi 1,Gelaran,Bejiharjo, Karangmojo ini ternyata dari ubinan yang dilakukan dalam area Sekolah Pola Tanam Terpadu (SLPTT) per hekatarnya mampu menghasilkan 10 ton/ 3 ton lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata produksi nasional.

Melihat kenyataan seperti itu Gubernur diY merasa bangga dan senang, karena ternyata petani di kabupaten Gununmgkidul sudah bisa menerima transformasi tekhnologi pertanian dengan baik. Dengen kepemilikan tanah yang sempit bagi petani di DIY sudah saatnya untuk dilakukan untuk dilakukan pengenalan bibit unggul, agar produksinya bias meningkat, sehingga masyarakat terbebas dari rawan pangan, Sultan mengakaui bahwa dalam 7 terakhir ini sudah tidak terdengar lagi bahwa Gunungkidul paceklik pangan. Trtsapi sebaliknya yang terjadi yaitu surplus pangan. Kata Gubernur diy Gunungkidul saat ini berbeda dengan 10-15 tahun silam. Dewi Sri nampaknya berada di Kabupaten Gunungkidul, terbukti produksi padi terus meningkat .

Dalam kesempatan itu Gubernur DIY terus mendorong kepada kepala daerah Di Gunungkidul sejak era Bupati Suharto, dan Bupati sekarang untuk tidak berpikir macam-macam dalam membangun daerahnya, tetapi harus berfokus pada bidang pertanian dalam arti yang seluas-luasnya termasuk bagian selatan sebagai halaman rumahnya karenba Pantai selatan gunungkidul yang berupa laut menyimpan kekayaan potensi yang lmelimpahdan luar biasa.

Diabagian lain dalam bertemu dengan para petani di Gunungkidul Gubernur dIY Sultan HB X menandaskan bahwa pentingnya Kelompok Tani-kelompok tani dari beberapa kelompok tani untuk membentuk wadah Gapoktan untuk mendirikan koperasi, karena adanya koperasi dengan menyediakan berbagai kebutuhan bagi anggotanya aakan lebih mensejahterakan anggotanya, sebab dengan adanya koperasi kita tidak hanya berpikir untuk kebutuhan dalam bidang pertanian, tetapi untuk berpikir kecukupan kebutuhan rumah tanagga keluarganya baik untuk sekolah putra-putrinya,menikahkaan atau menyunatkan putranya dan lain sebagaianya.

Panen raya padi benih unggul tanam musim kering ditandai dengan penyabitan perdana yanmg dilakaukan Gubnernur dIY Sri sultan Hamengku Buwono X, Dirjen Tanaman Pangan Udoro Anggoro Kasih, Kepala Balitbang Tanaman Pangan Prof.Dr.Haryono,bupati gunungkidul dan lain-lain sekaligus dimulainya panen raya padi pada Sekolah lapang pola tanam Terpadu (SLPTT) di Bulak Gelaran,Bejiharjo,Karangmojo,Gunungkidul. (Kar)

HUMAS Ro.UHP Provinsi DIY

Bagaimana kualitas berita ini: