13 Nov 2012
  Humas Berita,

Sultan: Bambu Berpotensi Tumbuhkan Usaha Industri Skala Mikro, Kecil, Menengah dan besar

 

Sultan: Bambu Berpotensi Tumbuhkan Usaha Industri Skala Mikro, Kecil, Menengah dan besar


YOGYAKARTA (13/11/2012) pemda-diy.go.id - Bambu sebagai environmentally friendly dan alleviate poverty, pengembangannya tidak hanya menghijaukan lahan, tetapi juga berpotensi menumbuhkan usaha industri dalam skala mikro, kecil, menengah dan besar. Disamping itu bambu juga bisa menyuburkan lahan kritis karena akarnya bisa menaikan sumber air hingga 7 meter kepermukaan tanah.


Demikian dikemukakan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono, dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wagub, Paku Alam IX, pada Konferensi Bamboo Platform For Green Industry, di Melia Purosani Hotel, Yogyakarta, Selasa (13/11).


Dikatakan, pengembangan nasional bambu merupakan langkah stategis dalam kontribusinya menurunkan ketimpangan pendapatan, sebab bambu akan mudah tumbuh disegala penjuru. Maka bambu sangat potensial untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.


Dubes Belgia Dr. Airf, P mengemukakan, bambu bisa dibuat segala macam aplikasi mulai dari perabot rumah, bahan kontruksi, bahan seni, hingga cip. Namun demikian selama ini bambu sangat terindentitas dengan orang miskin, padahal bambu mempunyai nilai tambah yang luar biasa.


Maka kita harus bisa merubah mindset/pemikiran masyarakat kita terhadap bamboo. Supaya kita bisa memanfaatkan bambu dengan mengelolanya secara kreatif dan inovatif, sehingga akan bisa menghasilkan nilai ekonomi, ungkap Airf.


Di luar negeri lanjut Dubes, bambu sangat luar biasa manfaatnya karena memang benar-benar dikelola dengan baik, dan para ahli bambu sangat mendukung baik bidang penelitiannya maupun keahliannya dalam mengelola bambu.


Sementara Dr. Fatoni mewakili Menteri Kehutanan menjelaskan, pemanasan global akibat dari kurangnya perhatian terhadap lingkungan. Maka pelestarian lingkungan sangat perlu dilakukan dan ditingkatkan untuk mengurangi pemanasan global.


Bambu di Indonesia perlu dimanfaatkan secara maksimal, namun demikian kebijakan pemerintah harus mendukung industri bambu supaya menjadi industr yang go internasional, kata Fatoni.


Pengelolaan hasil bambu memang memerlukan kreativitas dan inovatif dari para pengrajin, hingga hasilnya akan lebih maksimal dan bisa dinikmati oleh masyarakat dengan berbagai macam hasil produk berbahan bambu. (skm/rsd)

HUMAS

Bagaimana kualitas berita ini: