28 Mar 2013
  Humas Berita,

Sultan HB X Buka Musrenbang DIY Tahun 2014

 

YOGYAKARTA (28/03/2013) portal.jogjaprov.go.id. Musrenbang Tahun 2014 merupakan momentum teramat penting karena sebagai awal memasuki Keistimewaan DIY berdasarkan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2012. artinya kita harus memiliki kesadaran dan tanggungjawab untuk bisa meng-akselerasi agenda-agenda pembangunan melalui methode exstrected dan mampu berfikir inovatif untuk percepatan tercapainya kesejahteraan rakyat sebagai tujuan akhir dari keistimewaan ini.

Penegasan demikian disampaikan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X ketika membuka Musrenbang DIY Tahun 2013 guna menyusun Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2014, tadi pagi (Kamis,28/03) di Hotel Royal Ambarukmo, Sleman, yang juga dihadiri Ketua DPRD DIY, Youke Indra Agung Laksana, Anggota DPD RI dari Utusan DIY Cholid Machmud, Bupati/Walikota se DIY.

Menurut Kepala Bappeda DIY Drs. Tavip Agus Rayanto, Msi tema Musrenbang Tahun 2013 ini adalah Memantapkan Perekonomian Daerah dan Stabilitas Sosial Politik Menuju Daerah Istimewa Yogyakarta Berkarakter, Berbudaya, Maju, Mandiri dan Sejahtera". Musrenbang diikuti sebanyak 200 peserta yang berasal dari Kepala-kepala SKPD se DIY, anggota DPRD DIY, Kepala Bapeda Kabupaten/kota se DIY dan tetangga perbatasan dari Magelang, Boyolali, Klaten, Purworejo, Pacitan, Wonogiri, Rektor Perguruan Tinggi di DIY, Tokoh Organisasi Kemasyarakatan dan lain-lain.

Adapun tujuan dari Musrenbang Tahun 2013 ini adalah sebagai tindaklanjut Musrenbang terdahulu dalam musyawarah daerah untuk mematangkan rencana pembangunan para pihak untuk tahun 2014.

Terkait dengan hal tersebut menurut Kepala Bappeda DIY dalam rangka menyelaraskan hasil Musrenbang DIY dengan Musrenbang Nasional pada bulan April 2013 mendatang diadakan kegiatan yang sama secara nasional.

Lebih lanjut dalam pengarahannya Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan bahwa Musrenbang tahun 2014 kali ini juga merupakan bagian strategis yang tak terpisahkan dengan penyusunan rencana pembangungan jangka menengah tahun 2013-2017 serta bagian strategis dalam mendukung capaian sasaran nasional dalam RPJM Nasional 2010-2014.

Dalam kesempatan Musrenbang 2013 tersebut Sultan mengambarkan bahwa perang tampuh merupakan perang yang terkenal, karena banyak hikmah yang diambil dari perang ini, sebab perang tersebut menurut Sultan seakan membangunkan ingatan kita dalam masa perjuangan panjang yang melelahkan untuk terbitnya sebuah undang-undang yang bisa memastikan status keistimewaan DIY. Ketika itu kita seakan siap siaga atas segala kemungkinan sekecil apapun terhadap pembelokan sasaran strategis yang akan kita tuju.

Sedangkan dalam perang konvensional tandas Sultan, pertanyaan yang diajukan sederhana, yaitu dimanakah musuh kita?, tetapi sebaliknya dimasa tenang sekarang ini tantangan perang hari ini dan masa depan kan lebih sulit dideteksi , bahwa bahaya yang menjadi musuh kita sesungguhnya lebih banyak berada pada diri kita sendiri.

Oleh karena itu menurut Gubernur DIY dalam melaksanakan pembangunan DIY ini kita perlu membisiki diri kita sendiri, bukan untuk sebuah kematian/kegagalan tetapi bisikan hati kita untuk lebih amanah dalam menangkap aspirasi dan suara hati nurani rakyatnya. Sebab tidaklah mudah tegas Sultan untuk mewujudkan sebuah mimpi , mimpi hadirnya sebuah negeri yang seakan lahir kembali sebagai negeri bermatra semesta yang dihidupi oleh filosofi Hamemayu Hayuning Bawono atau merujuk pada Visi DIY yaitu mewujudkan negeri yang Berkarakter, Berbudaya, Maju, Mandiri dan Sejahtera dalam menyongsong peradaban baru.

Hal tersebut disampaikan Sultan agar hal yang dikemukkan tersebut dapat menjawab mimpi kita dalam kurun waktu jangka pendek 2013 yang pangkal titik tolaknya adalah perlunya menyamakan visi tersebut.

Dalam kesempatan Musrenbang tersebut Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyerahkan Penghargaan Reka Cipta Bhakti Nugraha kepada Kabupaten/Kota se DIY atas prestasinya menyusun perencanaan pembangunan daerah terbaik. Dan dalam evaluasi oleh Tim Evaluasi Independen terpilih masing-masing perencana terbaik I Kabupaten Gunungkidul, terbaik ke II Kabupaten Sleman dan terbaik III Kota Yogyakarta yang dalam kesempatan itu untuk perencana terbaik diterima oleh Sekda Kabupaten Gunungkidul Ir Budi
Martono, Perencanaan terbaik II Kabupaten Sleman penghargaan diterima Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo.MSi dan perencanaan terbaik III Kota Yogyakarta diterima Sekda Kota Yogyakarta Titik Sulastri.

Sementara itu Dirjen Keuangan Daerah Kementrian Dalam Negeri Dr. Ir. Yuswandi A Temenggung, M.Sc, MA dalam paparannya antara lain mengatakan bahwa Kebijakan penyelenggara pemerintahan daerah yang dirumuskan dalam RKPD Tahun 2014, harus diarahkan untuk mendukung pencapaian 11 (sebelas) prioritas dan 3 (tiga) bidang prioritas lainnya serta sasaran pembangunan nasional yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014 dengan mengacu Strategi /Langkah-Langkah Untuk Mendukung Mantapnya Perekonomian Nasional dan Terwujudnya Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Yang Berkeadilan .

Selain itu, menurut Dirjen yang perlu di perhatikan pemerintah daerah adalah dalam hal meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel dalam upaya memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Serta meningkatkan kinerja perencanaan dengan menyelesaikan penyusunan dan penetapan dokumen rencana pembangunan daerah dan rencana SKPD, sebagai tindak lanjut dari amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 (kar)

 

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: