20 Mar 2013
  Humas Berita,

Sultan HB X Terima Utusan World Bank Untuk Korban Bencana DIY

 

YOGYAKARTA (20/03/2013) portal.jogjaprov.go.id. Sri Sultan Hamengku Buwono X didampingi Sekda DIY Drs.Ichsanuri tadi pagi (Rabu,20/03) menerima kunjungan Utusan World Bank (Bank Dunia) Syamymahan yang didampingi Kordinator JRF Safrijal Sofyan serta pengarah Ir.Bayudono.MSc di Gedung Wilis,Kepatihan Yogyakarta.

 

Menurut Kordinator JRF Safrijal Sofyan tujuan bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X selain mohon pamit karena berakhirnya (penutupan program ) kegiatan penanganan Korban Bencana baik korban gempa bumi Bantul 2006 maupun korban erupsi merapi 2010, juga melaporkan kegiatan yang telah dilakukan serta berbagai hal dari pengalamannya yang diperoleh di lapangan selama melaksanakan kegiatan penanganan korban bencana baik Tsunami Aceh dan Nias, Gempa Bumi Yogyakarta 2006 maupun korban Merapi 2010.

 

Sementara itu Gubernur DIY terkait dengan telah berakhirnya kegiatan program JRF di Yogyakarta khusunya, Sultan menyampaikan terima kasihnya kepada tim JRF dan berpesan agar pengalaman dan pengetahuan selama penanganan korban gempa di Yogyakarta merupakan pengalaman yang sangat berharga, sehingga nantinya pengalaman dan keberhasilannya di Jogja ini bisa diterapkan/diimplementasikan dalam penanganan gempa di Negara-negara lain di dunia sehingga akan bermanfaat sekali bagi masyarakat di masa mendatang.

 

Menurut Sultan HB X Keberhasilan dan kecepatan membangun kembali korban gempa di Yogyakarta bersama JRF ini ditentukan oleh beberapa faktor di antaranya : pertama, keseriusan, kedua kebersamaan serta dan ketiga kedisiplinan baik dari pemerintah daerahnya, maupun masyarakat yang menjadi korbannya. Tanpa ada hal tersebut tandas Sultan mustahil penanganan bencana akan berhasil sebagai mestinya dan seperti terjadi di Aceh yang hingga saat ini masih menyisakan berbagai persoalan.

 

Di bagian lain Syamymahan kepada Sultan juga menceritakan pengalamannya mengenai penanganan bencana di Aceh, Nias dan di Yogyakarta, ternyata tiap-tiap daerah mempunyai ciri yang berbeda. Di Yogyakarta masyarakatnya pekerja keras dan mudah diarahkan, sehingga dalam waktu yang relative cepat masyarakat yang terkena bencana cepat bangkit dan pulih kembali kehidupannya.

 

Menceritakan pengalamannya, Syamymahan kepada Sultan sambil memperlihatkan buku yang dicetak JRF sebagai bukti keberhasilan JRF bersama Pemda DIY dalam melaksanakan tugasnya dalam penanganan korban pasca bencana di Bantul dan Sleman beberapa waktu lalu. Bahkan bangkitnya kegaiatan UMKM DIY tersebut dibuktikan dengan menunjukkan beberapa souvenir dari UMKM DIY kepada Sultan dan souvenir ini akan dibawa ke negara asalnya sebagai oleh-oleh/buah tangan.

 

Sementara itu Pengarah kegiatan JRF Ir.Bayudono.MSc seusai mendampingi Duta World Bank bertemu Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Kepatihan menjelaskan bahwa, keberadaan JRF tersebut semenjak terjadinya gempa tahun 2006 sebagai pelaksana tugas pengelola dana dari berbagai Negara donor untuk memanage semua itu.

 

Dana yang tekumpul dari berbagai Negara donor tersebut telah dilaksanakan semua untuk rehabilitasi dan rekonstruksi baik untuk korban gempa DIY-Jateng maupun korban erupsi merapi 2010 dan oleh berbagi pihak dinyatakan berhasil. Untuk Korban gempa JRF telah berhasil menyelesaikan pembangunan rumah berjumlah 12 ribu dan untuk korban erupsi merapi sebanyak 2 ribu rumah lebihserta masih ada kegiatan lain yang ditangani GTZ dan IOM dari JRF.

 

Disinggung berapa besar dana JRF yang digunakan untuk kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi korban bencana baik korban gempa bumi Bantul DIY, Jawa Barat (Ciamis) maupun korban erupsi merapi? Bayudono menambahkan bahwa dana dari negera donor (berasal dari Uni Eropa, Belanda, Inggris, Finlandia, Kanada, Denmark sertaAsian Development Bank ) yang dikelola JRF sebesar US$ 94 juta . Total dananya cukup besar yang ditangani JRF yaitu US$ 94 juta tandasnya. ( Kar)

 

HUMAS DIY.

 

Bagaimana kualitas berita ini: