20 Feb 2013
  Humas Berita,

Sultan Launching Kebun Buah Nglanggeran

GUNUNGKIDUL (20/02/2013) - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X me-launching Sentra Pemberdayaan Tani Kebun Buah Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Selasa (19/02). Launching ditandai dengan penandatanganan prasasti dan penanaman bibit duren varietas montong. Sebelumnya, Sultan dan rombongan meninjau embung yang berfungsi sebagai penyiram tanaman di saat musim kemarau.

 

Kebun Buah Durian dan Kelengkeng Nglanggeran yang berbasis masyarakat, menempati areal seluas 20 hektar di Gunung Gandhu, Nglanggeran Wetan, Nglanggeran. Dibangun dengan dana hibah dari Pemda DIY sebesar Rp. 1,4 milyar, dan dikelola oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kumpul Makaryo Nglanggeran bekerjasama dengan Yayasan Obor Mas Semarang.

 

Kebun durian dan kelengkeng tersebut bertujuan meningkatkan produksi buah, mendukung wisata dan meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat Nglanggeran, ujar Ketua Gapoktan Kumpul Makaryo, Sudiyo, dalam laporannya.

 

Dalam kesempatan dialog dengan warga Nglanggeran, Sultan menegaskan, pada prinsipnya mendukung adanya konsolidasi potensi wilayah untuk memberdayakan masyarakat dalam rangka peningkatan kesejahteraan. Sultan bahkan mendukung pula pendirian homestay oleh masyarakat untuk melayani wisatawan. Untuk itu diharapkan homestay disewakan harus memenuhi standar baik kamar tidur, toilet dan lainnya.

 

Homestay harus standar ya. Agar standar, masyarakat yang menyediakan homestay bergabung dalam sebuah koperasi, agar Pemda DIY bisa membantu secara finansial untuk meningkatkan kualitas, sarannya.

 

Sultan juga berjanji akan mengusahakan pengaspalan dan pelebaran jalan sepanjang sekitar 1,5 kilometer dari pintu masuk sampai ke lokasi kebun buah, agar kendaraan roda empat bisa berpapasan.

 

Jalan itu penting. Saya lihat jalan menuju ke sini masih belum bagus, perlu dilebarkan minimal empat meter supaya bisa berpapasan antara kendaraan yang masuk dan keluar. Nanti akan kita usahakan pengaspalannya, kata Sultan. (rsd)

 

HUMAS

Bagaimana kualitas berita ini: