13 Agt 2012
  Humas Berita,

Sultan Launching Wajah Baru Malioboro

Sultan Launching Wajah Baru Malioboro

 

Penataan Malioboro Yang Manusiawi Adalah Memperlambat Laju Kendaraan Untuk Memberikan Ruang Kepada Pejalan Kaki

YOGYAKARTA (13/08/2012) pemda-diy.go.id
Penataan Kawasan Malioboro sebagai kawasan wisata yang ramah bagi pejalan kaki, harus ada kesediaan untuk berbagi ruang dengan penuh empati dan melepaskan diri dari egoisme diri dengan berlapang dada terhadap kepentingan publik yang lebih besar.

Demikian disampaikan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Launching Wajah Baru Malioboro, di Jalan A. Yani Yogyakarta, Minggu (12/08).

Untuk dapat menata Malioboro sebagai kawasan yang otentik lanjut Sultan, harus ada perencanaan yang lincah dari Pemerintah Kota Yogyakarta. Banyak cara penetapan kriteria, metode, apa-apa yang akan dibatasi, tentu harus ada tim pelaksana yang bertanggung jawab.

Salah satu contoh, penataan Malioboro yang manusiawi, adalah memperlambat laju kendaraan untuk memberikan ruang kepada pejalan kaki, katanya.

Sedangkan Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti dalam kesempatan itu antara lain mengemukakan, tahap pertama pengembangan dan penataan adalah menjadikan Malioboro sebagai Kawasan Wisata Yang Lebih Ramah Bagi Pejalan Kaki. Sedangkan untuk mengatasi kemacetan, dilakukan pembatasan kecepatan kendaraan yang melintas maksimal 30 kilometer per jam, yang berlaku bagi semua jenis kendaran bermotor. Sementara konsep ramah lingkungan diwujudkan dengan penghijauan berupa pohon perindang dan pergola tanaman yang diperbanyak.

Dukungan dari masyarakat khususnya komunitas Malioboro dalam hal penciptaan sikap dan perilaku yang sadar wisata dan handarbeni Malioboro, menjadi modal sosial yang diharapkan dapat menggerakkan wisatawan untuk selalu berkunjung ke Malioboro, ungkapnya. (dyk/teb/rsd)

HUMAS

Bagaimana kualitas berita ini: