15 Okt 2012
  Humas Berita,

Sultan Pimpin Upacara Hari Jadi Kulonprogo Ke-61

Sultan Pimpin Upacara Hari Jadi Kulonprogo Ke-61

 

Kecintaan Terhadap Produk Lokal Diharapkan Mampu Buka Jalan Menuju Kesejahteraan

KULONPROGO (15/10/2012) pemda-diy.gop.id
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, pimpin Upacara Hari Jadi Kabupaten Kulonprogo ke-61, di Alun-alun Wates, Kulonprogo, Senin (15/10). Upacara diikuti PNS Pemkab Kulonprogo, Kepala Desa dan jajaran, Kepala Dusun dan jajaran, serta sejumlah tokoh dan warga masyarakat.

Peserta dan seluruh petugas maupun tata upacara menggunakan busana dan bahasa Jawa. Bertindak sebagai komandan upacara Sekcam Panjatan, drs. Herududna. Turut tampil memeriahkan Hari Jadi Kulonprogo Tari Banjaran Putri Badui dari Kalibawang, dan Senam Tera Masal yang diikuti sekitar 1500 pesenam se Kulonprogo.

Sultan dalam sambutannya mengemukakan, pembangunan mega proyek di Kulonprogo seperti Pelabuhan Perikanan Tanjung Adikarto, Bandara Internasional, Kawasan Industri, Kawasan Agropolitan dan Minapolitan, Kawasan Wisata Maritim, serta Kawasan Industri Baja yang mengandung deposit vanadium, bisa diwujudkan manakala peradaban yang perwujudannya kebudayaan dan membangun model keutamaan, mampu membawa nilai dan cerdas cara pandang dalam setiap insan yang berakal budi serta memiliki keunggulan.

Namun agar dapat memberikan dimensi regiolitas, spiritulitas dan kesadaran terhadap lingkungan yang melahirkan generasi baru, sebagai manusia utama, diperlukan pula pendidikan karakter yang mencakup pengembangan substansi, proses dan lingkungan yang mampu menggugah, mendorong dan memudahkan seseorang untuk mengembangkan kebiasaan yang baik dalam kehidupannya sehari-hari, ungkapnya.

Menyangkut tema cerdas Hari Jadi Kulonprogo ke-61 yang diambil Pemkab Kulonprogo, yaitu Dengan Semangat Hari Jadi Kulonprogo, Kita Wujudkan Gerak Bela Beli Kulonprogo, Bela Beli Yogyakarta dan Bela,Beli Indonesia, Demi Terwujudnya Ekonomi Yang Mandiri, menurut Sultan, mengandung makna sangat luhur dalam upaya menumbuhkan kecintaan terhadap produk lokal, baik dalam skala kabupaten, provinsi maupun nasional. Sehingga diharapkan mampu menumbuhkan kemandirian ekonomi daerah yang pada akhirnya mampu membuka jalan menuju kesejahteraan. Sedangkan menyinggung visi dan misi seperti yang ia sampaikan di depan Sidang Pleno DPRD DIY beberapa waktu lalu sebagaimana juga tertuang dalam UU RI nomor 13 tshun 2012 tentang Keistimewaan DIY maupun dalam Dokumen Pembangunan Jangka Panjang Daerah, yaitu bahwa pembangunan daerah dilandasi oleh filosofi Hamemayu Hayuning Bawono, menganduing makna kewajiban melindungi, memelihara dan membina keselamatan dunia, dengan visi mewujudkan DIY menjadi Pusat Pendidikan, Budaya dan Daerah Tujuan Wisata Terkemuka di ASia Tenggara dalam lingkungan masyarakat yang maju, mandiri, sejahtera.

Sementara itu Bupati Kulonprogo H. Hasto Wardoyo menjalaskan, dalam rangka peringatan Hari Jadi Kulonprogo telah diselenggarakan berbagai kegiatan, diantaranya bedah rumah untuk warga miskin sebanyak 166 rumah dengan dana senilai Rp. 1,6 milyar lebih. Dana tersebut berasal dari donatur dari luar dan dalam Kulonprogo, serta dana dari Bazda. Selain itu juga diselenggarakan Manunggal Fair selama seminggu, gerakan padat karta di 176 titik, gerakan bela, beli produk kulonprogo, gerakan bela, beli Yyogyakarta dan bela, beli Indonesia.

Prosesi Upacara Peringatan Hari Jadi Kulonpropgo ke-61, selain diawali keluarnya Panji dan Pusaka Kabupaten Kulonprogo Peparing Dalem berupa Tumbak, ditandai juga dengan penyerahan sertifikat Hak Kekayaan Intelektual dari Kementerian Hukum dan HAM RI kepada pencipta Batik Geblek Renteng, serta berbagai sertifikat penghargaan lainnya kepada anggota masyarakat Kulonprogo yang berprestasi. (Kar/rsd)

HUMAS

 

Bagaimana kualitas berita ini: