02 Jan 2014
  Humas Berita,

SULTAN RESMIKAN BPJS DAN LUNCURKAN PROGRAM JKN 2014-2019

 

SULTAN RESMIKAN BPJS DAN LUNCURKAN PROGRAM JKN 2014-2019

YOGYAKARTA (02/01/2014) Jogjaprov.go.id. Kepesertaan anggota BPJS, peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI), peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) ASKES PNS, Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JKN) JAMSOSTEK ,Jaminan Kesehatan TNI/Polri Aktif serta PNSnya tahun 2014 berjumlah capai 2.062.488 jiwa. Kepesertaan ini diharapkan secara aktif untuk mendaftarkan mulai 1 Januari 2014 secara bertahan sampai dengan tanggal 1 Januari 2019 termasuk didalamnya kepesertaan Jamkesda Kabupaten / Kota dan Jamkesos, sehingga tercapailah Universal Health Coverage

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan DIY dr. RA.Arida Oetami.M.Kes ketika menyampaikan laporan kepada Gubernur DIY pada peresmian Badan Penyelanggara Jaminan Kesehatan Sosial (BPJS) dan Peluncuran Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) siang tadi (Kamis, 02/01/2014) di Bangsal Kepatihan,Yogyakarta yang dihadiri Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam IX Kepala-Kepala SKPD dan Pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah(Forkompimda) DIY.

Menurut Arida Oetami kesiapan pemberian Pelayanan Kesehatan (PPK) ini telah dilakukan penandatangan Nota Kesepahaman antara Adinkes,ASKLIN, PKFI. Persi dengan PT.ASKES/bpjs sebaga perangkat pelaksanaan JKN di fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer (puskesma, Klinik Pratama serta praktek dokter/dokter gigi, Sekunder (Rumaash Sakit klas D dan C), Tersier (RS Klas B dan A ), serta dilakukan redistribusi tenaga dekte/dokter gigi di Pusksmas Kabupaten/kota.

Selain itu lanjut Kepala Dinas Kesehatan DIY Pelayanan JKN tersebut juga telah tersedia di 121 Puskesmas,141 praktek dokter/dokter gigi, klinik pratama, 48 RS pemerintah maupun swasta, 3 Laboratorium klinik serta 11 Apotek sebagai mitra BPJS dan siap melaksanakan JKN di DIY.

Sementara itu sehubungan dengan diresmikannya BPJS dan Launcing JKN ini Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan bahwa kemiskinan adalah musuh agama-agama. Karena memang tiap agama memuat pesan kemanusiaan yang universal. Namun menurut Sultan kenyataannya sungguh paradoks dengan harapan di setiap agama dunia.

Bahkan menurut Gubernur Sri Sultan HB X bahwa World Watch Magazine(2014 dalam beritanya berjudul Population Beynand the Number mewartakan, bahwa angka kemiskinan telah melampaui batas kewajaran.Untuk itu tandas Sultan sebagai umat beragama, kita mestinya bertanya, benarkah pesan kemanusiaan agama telah hadir dimuka bumi ini ? Memang tategas Sultan bahwa kemiskinan telah menjadi musuh abadi dalam sejarah manusia,Bisa dikatakan, tidak ada peradaban yang benar-benar steril dari kemiskinan, ketidakadilan, penindasan, peperangan dan ragam praktik tidak manusiawi yaqng ternyata juga dilakukan oleh manusia. Makanya benar jika dikatakan manusia sendirilah yang telah membunuh kemanusiaan.

Oleh karena itu Peluncuran JKN yang berbarengan dengan peresmian BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan mulai 1 Januari 2014, PT.Askes (Persero) bertransformasi menjadi BPJS Kesehataan, dan PT.Jamsostek (Persero) menjadi BPJS Ketenagakerjaan berintegrasi dengan Program JKN yang merupakan bagian dari program pembangunan kesehatan nasional yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan derajad kesehatan dan kemandirian masyarakatd dalam pemerilharaan kesehatan dengan titik berat pada upaya peningkatan kualitas hidup dan pencegahan penyakit, disamping pengobatan dan pemulihan.

Untuk itu program kesehatan masyarakat harus ditingkatkan agar status kesehatan masyarakat menjadi semakin baik, terutama untuk wilayah dimana Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Balita (AKB) tinggi, serta Umur Harapan Hidup rendah, sebagai indicator yang berberan dalam Indkes kemiskinan Manusioa atau Human Proverty Index.

Sedangkan tujuan program JKN sendiri tandas Gubernur adalah terselenggaranya upaya kesehatan masyarakat, khususnya masyarakat miskin. Sehingga dengan diberlakukannya JKN tidak ingin mendengar lagi adanya keluhan penduduk msikin yang tidak terlayani kesehatannya oleh rumah sakit. Sehingga sasaran kedepannya adalah semakin mantapnya penyelenggaraan program JKN maka kegiatannya juga sesuai standar,acuan, juklak dan didapatnya informasi program JKN dari pencatatan,pelaporan, bimbingan tekhnik dan sumbar lain dan ditargetkan tahun 2019 seluruh penduduk terlayani JKN ini.

Diakhir sambutannya Gubernur DIY mengingatkan agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar dan baik, maka diperlukan persepsi yang sama antara para pengelola program JKN di pusat dan daerah. Selain itu agar supaya peningkatan derajad kesehatan dapat berjalan secara efektif dan efisien diperlukan penyesuaian implementasinya di daerah.

Peresmian BPJS dan Peluncuran JKN ditandai selain ditandai dengan penyerahan bantuan Mobil dari BPJS DIY kepada Kabupaten Sleman juga penyerahan Kartu anggota BPJS oleh Gubernur DIY secara simbolis masing-masing kepada Kapolda DIY Haka Astana, wakil dari Dan Lanud, dan lain-lain.(Kar)

HUMAS DIY.

Bagaimana kualitas berita ini: