13 Jun 2013
  Humas Berita,

Sultan Resmikan Tiga Fasilitas Umum Sumbangan Pembaca KR

 

 

SLEMAN (13/06/2013) - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, meresmikan tiga fasilitas umum untuk warga hunian tetap (huntap) di wilayah Cangkringan sumbangan pembaca KR melalui Dompet Peduli Merapi, Rabu (12/06). Tiga fasilitas umum tersebut terletak di tiga lokasi huntap, yakni Masjid Jabal Rahmah di huntap Batur Kepuharjo, Masjid Al Hidayah di huntap Dongkelsari Wukirsari, dan Gedung Serbaguna di huntap Pagerjurang Kepuharjo.

 

 

Peresmian di pusatkan di Huntap Pagerjurang, ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Sultan dan pengguntingan buntal oleh Direktur Utama PT BP KR dr. Gun Nugroho Samawi. Hadir menyaksikan, Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rahayu SS MHum, Kapolres Sleman, Dandim Sleman, Komisaris Utama Drs HM Romli serta jajaran direksi Kedaulatan Rakyat Group, perwakilan dari LSM Rekompak, sejumlah pimpinan SKPD DIY dan Pemkab Sleman, serta masyarakat setempat.

 

 

Masjid Jabal Rahman seluas 361 m2 dibangun dua lantai dengan konstruksi baja ringan dan menghabiskan total biaya sebesar Rp. 1,8 miliar, sedang Masjid Al Hidayah seluas 241 m2 juga dua lantai dengan biaya Rp. 545,68 juta dan Gedung Serbaguna seluas 244 m2 dengan biaya Rp. 635,82 juta.

 

 

Sultan dalam sambutan peresmiannya mengemukakan, bantuan dari berbagai pihak termasuk dari Dompet KR Peduli Merapi akan mempercepat proses rekonstruksi paska erupsi tahun 2010. Sebab, pemerintah tak bisa berbuat banyak tanpa adanya dari pihak lain. Khusus untuk Gedung Serbaguna diharapkan bisa dimanfaatkan warga masyarakat semaksimal mungkin, seperti untuk pertemuan dan aktifitas lain. Sementara untuk masjid Sultan meminta kepada takmir masjid bisa mengelola dengan baik bagiamana masjid tersebut bisa dimakmurkan. Karena aktifitas-aktifitas masjid tidak hanya sekedar untuk sholat tetapi juga untuk aktifitas-aktifitas kemasyarakatan.

 

 

Masjid ini juga bisa dijaga dan bisa menjadi masjid yang makmur untuk kepentingan warga masyarakat, harapnya.


Berkomentara terkait kepemilikan tanah di lokasi erupsi, Sultan meminta warga untuk dapat bersama-sama menentukan batas lahan atau tanah yang tertutup lahar dingin agar tidak terjadi konflik antar warga, sekaligus memudahkan Badan Pertanahan Nasional (BPN) menerbitkan sertifikat karena batas-batas wilayahnya sudah jelas dan sudah disepakati.


Kalau sudah disepakati batas-batas wilayah kepemilikannya dan tercatat di pemerintah desa, akan mempermudah pembuatan sertifikat hak milik tanah warga, katanya.

 

 

Sultan juga berharap, masyarakat untuk turut menjaga kebersihan lingkungan termasuk saluran air di lokasi huntap. Sebab bersih atau tidaknya saluran air di daerah utara mempengaruhi kualitas air di Yogya selatan.

 

 

Menjaga kebersihan lingkungan itu sangat penting. Maka jangan sampai warga masyarakat membuang limbah rumah tangga di saluran air," ujar Sultan. (rsd)

 

 

HUMAS

 

Bagaimana kualitas berita ini: