07 Des 2012
  Humas Berita,

Sultan: Satu Pohon Miliki Manfaat Satu Juta Bagi Kelangsungan Kehidupan

GUNUNGKIDUL (07/12/2012) portal.jogjaprov.go.id Gerakan pelestarian hutan haus dapat disinergikan dengan gerakan aksi penyemaian pembibitan pohon. Kendati satu batang pohon seolah tidak memberikan arti, namun sebenarnya memberikan makna yang luar biasa, karena satu pohon memiliki manfaat satu juta bagi kelangsungan kehidupan manusia dan satwa.

 

Demikian ditegaskan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten Administrasi Umum, Sekda DIY, Drs. Sigit Sapto Raharjo, MM, pada peringatan puncak acara Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) tingkat DIY, di Taman Hutan Raya (TAHURA) Bunder, Gading, Playen, Gunungkidul (06/12).

 

Dikatakan, memaknai pohon tidak sebatas memahami akan pentingnya bagi kehidupan, namun dapat disikapi melalui gerakan 5 M, yaitu Membibit, Menaman, Menghutankan, Melindungi dan Melestarikan, karena pohon mempunyai makna bagi kehidupan di bumi ini.

 

Bilamana kita merenungi makna ini, sejatinya merupakan perwujudan dari proses kearifan budaya semenjak awal bumi diciptakan-Nya, tandas Sultan.

 

Di dalam wujud pohon lanjutnya, pohon bisa terkandung symbol-simbol siklus peradaban yang seolah tidak memiliki ujung, tetapi diyakini merupakan gambaran perwujudan makroosmos-mikrokosmos. Artinya ada banyak ragam makna namun bersifat tunggal, yaitu bermuara pada pengembangan kehutanan adalah juga diketahui adanya isyarat-isyarat energy alam dan kekuasaan Allah.

 

Dalam peringatan puncak HMPI juga disertai dengan Gerakan Tanam Cinta Hutan (GTCH), Kampanye Indonesia Menanam (KIM), sekaligus soft opening TAHURA Bunder. Selain berbagai kegiatan itu, dalam kesempatan tersebut juga diserahkan berbagai penghargaan dan bantuan bibit tanaman kepada masyarakat dan sejumlah Sekolah Dasar.

 

Soft opening TAHURA Bunder ditandai dengan pembukaan selubung Site Plan dan pelepasan burung. TAHURA Bunder selain menjadi pusat penelitian, pendidikan, camping ground juga untuk pariwisata.

 

Sementara Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY, Ir Akhmad Dawam, menjelaskan, TAHURA adalah kawasan pelestarian alam pada hutan negara dengan luas 617 hektar. Mempunyai koleksi tumbuh-tumbuhan dan satwa alami maupun buatan untuk kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan serta untuk menunjang budidaya konservasi alam dan ekosistem.

 

TAHURA akan dikembangkan pada zone I atraksi gajah, areal cycling, camping ground, kuliner gantung dan cultur show. Pada zone II sarana kantor, research centre, terdiri pabrik minyak kayu putih, persemaian dan pusat indukan rusa. Zona III penangkaran reptil, taman burung, koleksi satwa dan agroforetry, arboretum dan plaebotani karst, lanjutnya. (rsd)

 

HUMAS

Bagaimana kualitas berita ini: