06 Jun 2012
  Humas Berita,

Sultan Terima Pengurus Yayasan PUSKAT PICTURES

Sultan Terima Pengurus Yayasan PUSKAT PICTURES

KEPATIHAN YOGYAKARTA (06/06/2012) pemda-diy.go.id Pengurus Yayasan PUSKAT PICTURES Romo Iswoto Hadi dan Romo Murti bersama Romo Subanar (seorang penulis), Butet Kertarejasa (seniman/pemain), Jaduk Ferianto (musisi/produser), Nirwan Dewanto (pemeran utama), serta 2 orang dari unsur distribusi dan even organizer (EO) di Yogyakarta, menghadap Guberbur DIY Sri Sultan Hamngeku Buwono X, di Gedhong Wilis, Kepatihan Yogyakarta, Selasa (05/06) kemarin.

Yayasan PUSKAT PICTURES menghadap Sultan dalam rangka melaporkan, bahwa pihaknya telah memproduksi film berjudul SOEGIJA, sekaligus meminta Sultan bersedia hadir pada launching film tersebut, Kamis (07/06) besok, di bioskop 21 Ambarukmo Plaza.

Film SOEGIJA disutradarai Garin Nugroho dan berdurasi 115 menit ini, mengisahkan tentang seorang Romo Soegijapranata yang diangkat Vatikan menjadi Uskup pribumi pertama di Indonesia, di tengah situasi gejolak perang Asia Pasific, ketika harapan tumbuhnya keadilan disertai berbagai bentuk kekerasan dan penderitaan yang melibatkan bangsa-bangsa dunia, persoalan nasionalisme dan transisi kepemimpinan di daerah-daerah di Indonesia. Diwarnai dengan kehadiran Jepang, keinginan Belanda untuk tetap berkuasa di Indonesia, kedatangan Sekutu dan proses Indonesia menjadi bangsa yang merdeka.

Kisah yang berlangsung pada tahun 1940-1950, tentang kerja kepemimpinan dengan silent diplomacy serta prinsip kebangsaan dan kemanusiaan Soegija. Di tengah kisah-kisah manusia dan kemanusiaan yang begitu beragam dan penuh dimensi, Mariyem, remaja yang ingin menjadi perawat dan yang mencari kakaknya; kisah kemanusiaan serdadu Jepang (Suzuki) yang harus berperang namun mencintai anak-anak; kisah serdadu Belanda (Robert) yang menjadi mesin perang tapi bertemu dengan peristiwa kemanusiaan; kisah fotografer Belanda (Hendrick) yang terjebak perang dan cinta; kisah gerilyawan remaja buta huruf (Banteng); kisah Ling Ling gadis kecil Tionghoa yang mencari ibu dan mempertanyakan nasibnya; kisah gerilyawan (Lantip) yang hidup untuk mengorganisir anak muda untuk berjuang; kisah Pembantu Uskup (Koster Toegimin) yang hidup sendiri dan menjadi teman dialog Soegija dalam kesehariannya.

Di tengah situasi penuh kekacauan di Semarang, Soegija berusaha memandu religiusitas dalam perspektif nasionalisme yang humanis. Ia menjalankan silent diplomacy, melakukan perundingan damai yang melibatkan Sekutu (termasuk Belanda), Jepang, dan Indonesia di tengah perang lima hari di Semarang. Ia melakukan surat menyurat dan pertemuan dengan pemimpin Indonesia seperti Syahrir dan Soekarno serta tokoh-tokoh lainnya. Di sisi lain, Soegija juga mendukung pengorganisasian gerakan pemuda untuk mendukung gerakan pemuda lainnya serta pelayanan sosial. Ia melakukan panduan nilai kepemimpinan lewat kunjungan warga, khotbah dan tulisan-tulisan, antara lain "Apa artinya menjadi bangsa merdeka jika kita gagal mendidik diri sendiri."

Pasca kemerdekaan, Belanda tetap ingin berkuasa di Indonesia. Wilayah Republik menjadi sangat kecil, Uskup Soegija memutuskan memindahkan Keuskupan dari Semarang ke Jogjakarta untuk mendukung Republik yang ibukotanya saat itu dipindah ke Jogjakarta juga. Soegija melakukan "silent diplomacy" yang penting sehingga Vatikan mendukung kemerdekaan Indonesia. Hal ini menyebabkan dukungan dunia internasional terhadap Belanda mengalami kemerosotan yang sangat besar. Soegija terus melakukan seruan-seruan panduan nilai, "Dalam masyarakat, masih terdapat fatalisme, fanatisme, chouvinisme, egoism .. yang mengganggu kehidupan bermasyarakat." Untuk lebih jelasnya bagaimana cerita ini selanjutnya, ada baiknya menyaksikan film SOEGIJA yang tidak lama lagi akan diputar dibioskop terkemuka di Indonesia.

Sultan dalam kesempatan tersebut berpesan, yang penting dari film SOEGIJA adalah isinya, dengan harapan masyarakat Indonesia yang menyaksikan mampu memahami sejarah perjuangan seorang Soegija, yang berjuang tanpa pamrih demi kemerdekaan sebuang bangsa yaitu bangsa Indonesia. Dan rencana Sultan akan menghadiri launching film SOEGIJA. (rsd)

HUMAS

 

Bagaimana kualitas berita ini: