30 Agt 2013
  Humas Berita,

Syawalan KADINDA DIY Dengan Gubernur

 

 

YOGYAKARTA (30/08/2013) portal.jogjaprov.go.id - Memaknai Syawalan selayaknyalah diperdalam cakrawala pemahaman dan diperluas pula sosialisasi nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya yang pada akhirnya bisa menarik makna religi-spiritual yang nantinya diharapkan bisa menguak makna dari sosio kulturalnya yang berkaitan dengan dunia bisnis dan dunia pendidikan dalam upaya peningkatan etos kerja dan mutu produk industry.

 

Demikian dikatakan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada acara Syawalan Bersama dengan jajaran Kamar Dagang dan Industri Daerah (KADINDA) Dan Perguruan Tinggi DIY di Bangsal Kepatihan, hari ini Jumat (30/08).

 

Dikatakan Gubernur, bahwa pemaham jawa yang namanya pergulatan budaya kerja bisa dimaknai dalam pengertian makarti yang secara harfiah berarti bekerja dan berkarya kreatif. Makarti menurut serat Wewadining rasa bahkan lebih dalam lagi bermakna ngempakake dayane urip yakni posisioning potensi diri atau organisasi dalam peta makro kompetisi.

 

Disamping itu Gubernur juga berharap melalui syawalan ini hendaknya dunia usaha ini akan selalu mewujudkan perusahaan yang berorientasi ekspor yang semakin memperbesar pangsa pasar gune meraih windfall kenaikan kurs dolar terhadap rupiah.

 

Sebaliknya untuk produk-produk yang bahan bakunya berupa import content jika mungkin sekarang ini adalah saat untuk berinovasi menemukan kandungan substitusinya inilah saatnya kita untuk selalu bangkit, ujar Gubernur.

 

Upaya Substitusi menurut Gubernur, seharusnya sudah sejak dini diantisipasi melalui R. and D agar posisi industry domestic tidak menjadi foot-loose tanpa basis sumberdaya lokal yang kuat tetapi tergantung komponen impor yang gampang goyah oleh turbulensi nilai tukar dolar tetapi boleh buat kita selalu kalah cepat dengan datangnya ancaman krisis.

 

Menurut Gubernur pula bahwa momentum syawalan bersama ini adalah saat yang tepat untuk melakukan rekonsiliasi dan mempercepat masa transisi kepemimpinan KADINDA DIY sehingga terpilihnya kepemimpinan yang memiliki mandat penuh dalam mengemban amanah anggotanya.

 

Gubernur sangat menyayangkan karena saat ini usahawan sendiri tak kunjung memiliki satu visi, setidaknya satu hati untuk menjadikan ancaman sebagai musuh bersama yang harus diatasi dengan semangat kebersamaan.

 

Yang terjadi justru sebaliknya yaitu perebutan pengaruh diorganisasi yang berimbas pada pertaruhan harga diri yang membuat jalan buntu untuk sebuah solusi yang elegan. Dan peristiwa ini sudah terjadi di tubuh Kadin sendiri yang pantas disayangkan pula justru sumber apinya tersulut dari KADINDA DIY.

 

Sementara dikatakan Ketua KADINDA DIY bahwa moment ini hendaknya dijadikan ajang silaturahmi dari para pelaku bisnis yang harapannya, bisa saling mensinergiskan dan memberi nilai tambah dan makna khusunya dikalangan dunia usaha yang tergabung dalam wadah KADINDA DIY.

 

Disamping itu, menurut HR Gonang Juli Hastono selaku Ketua KADINDA DIY mengungkapkan bahwa pengalaman saat Kerajaan Majapahit mengalami kejayaan Maritim dapat dijadikan sebagai acuan dan pengalaman untuk memajukan dan mensejahterakan nusantara.

 

Melalui Among Tani Dagang Layar Menuju Kesejahteraan Rakyat diharapkan mampu menjadi masyarakat yang hamemayu hayuning buwana atau berarti mempercantik indahnya bumi dan isinya. (dyk)

 

 

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: