06 Jun 2012
  Humas Berita,

TECHNOPARK BARON DIRESMIKAN

TECHNOPARK BARON DIRESMIKAN

Gunungkidul (05-06-2012) pemda-diy.go.id - Energi yang bersumber dari matahari di Indonesia sangat berlimpah, dengan menggunakan Pembangkit Hibrida yang merupakan gabungan pembangkit diesel konvesional yang handal namun biaya mahal, dengan pembangkit listrik bersumberdaya energi terbarukan yaitu fotovoltaik, turbin angin, mikro hidro atau biomassa yang operasionalnya dengan biaya yang murah.Melalui pembangunan Kawasan Baron Technopark, kita meletakkan langkah awal dalam masyarakat dengan menggunakan sumber energi terbarukan.

Hal demikiandisampaikan oleh Wakil Gubernur Paku Alam IX, saat memberi sambutan sekaligus mengucapkan selamat datang kepada Dubes Norwegia untuk Indonesia, Mr Eivind.S,Homme, serta para undangan, pada acara Peresmian Technopark Baron di Gedung Sewokoprojo Kabupaten Gunungkidul, Selasa (05/06)

Technopark Baron ini diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar, guna meningkatkan kesejahteraannya, dimana sebelum ada technopark di Baron ini masyarakat hanya bisa menggunakan listrik pada malam hari, karena listrik yang dipakai menggunakan diesel konvensional yang memakai bahan BBM. Sehingga untuk kegiatan ekonomi yang menggunakan listrik pada siang hari tidak ada. Namun dengan adanya Technopark di Baron ini masyarakat bisa menggunakan listrik pada siang hari, sehingga kegiatan ekonomi bisa meningkat.

Lebih lanjut dikatakan Wakil Gubernur DIY, Potensi sumberdaya energi terbarukan seperti energi matahari, energi angin, maupun energi biomassa tersedia dalam jumlah yang berlimpah dan gratis di seluruh Indonesia. Hal ini peluangbesaruntuk menggantikan, paling tidak mereduksi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) yang diperkirakan akan habis. Dengan teknologi penggabungan pembangkit tenaga listrik konvensional yang sumberdaya energi terbarukan yang dikenal dengan pembangkit Hibrida ini akan bisa mengirit biaya bagi masyarakat pengguna.

Sementara itu Dubes Norwegia untukIndonesiaMr. Eivind.S.Homme, mengatakan bahwa Pemerintah Norwegia memberi dana hibah keIndonesia, guna dimanfaatkan untuk Technopark yang kerjasama dengan berbagai instansi, dari UGM, Menteri Negara Riset dan Teknologi juga yang lainnya, karena Pemerintah Norwegia melihat Indonesia memiliki potensi yang sangat baik guna mendukung Technopark ini. Terutama dikawasan di Baron, Gunungkidul yang daerahnya terpencil, semoga dengan adanya technopark ini bisa mengdongkrak perekonomianwarga masyarakat sekitar Baron, dan bagi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memang sangat Istimewa, Kata Mr.Eivind.

Sedangkan Marzan Aziz Iskandar Kepala Badan Pengkajian Teknologi menjelaskan Baron Technopark ini merupakan kawasan pusat pengkajian dan pelatihan teknologi pembangkit listrik energi terbarukan yang sekaligus merupakan sarana edukasi teknologi yang bersifat rekreatif dan informatif.

Dana pembangunan pembangkit listrik ini berasal dari Hibah NORAD Norwegia tahun 2009 dan mulai dibangun 27 Oktober 2010. Dimana pembangkit Hibrida yang dibangun dikawasan Baron Technopark terdiri dari : Fotovoltaik: kapasitas 36 KwP (360 unit @ 100 KwP) Turbin Angin 15 Kw (I unit 5 Kw dan 1 unit 10 Kw) PLT Diesel 25 Kva. Baterai Bank 288 KvAh (120 SEl @ 1200 Ah) Hybrid Power Controller: 25 Kva Sistem data Aquistion. Stasiun Cuaca: 6 input sensor (kecepatan angin, arah angin, radiasi matahari, temperatur dan kelembaban udara). Pengolah Minyak Nabati: 500/Kg/Bact. Gedung kontrol luas 540 M2, Gedung Pengelola Minyak luasnya 192 M2 dan Gedung Genset seluas 90 M2 semua ini bisa selesai atas kerjasama yang baik dari berbagai pihak dan dukungan dari pemerintah Norwegia serta pemerintah pusat dan daerah. Kata Marzan

Namun mohon kelanjutan technopark Baron ini juga dipikirkan jangan setelah selesai dan diresmikan tindak lanjutnya tidak ada. Bagi pemerintah pusat bisa mengkoordinir serta pemerintah daerah memberi dukungan dan dorongan untuk kelanjutan, demikian pula bagi masyarakat sangat memiliki peran penting untuk saling menjaga dan memanfaatkan technopark ini dengan sebaik-baiknya.

Dubes Norwegia, Dubes Jepang serta rombongan baik dari UGM, Menteri Negara Riset dan Teknologi, didampingi oleh Instansi terkait dari Provinsi DIY dan Kabupaten Gunungkidul menuju Lokasi Baron Technologipark, guna melihat secara langsung hasil pembangunan pembangkit hibrida. (skm).

Humas DIY

Bagaimana kualitas berita ini: