12 Jul 2023

Teknologi Informasi Layanan Urban, Kunci Smart City

Bali (12/07/2023) jogjaprov.go.id - Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X dan para delegasi dari perwakilan 10 negara anggota ASEAN, serta 38 pemimpin daerah menghadiri Pembukaan Puncak Pertemuan Tahunan Keenam ASEAN Smart Cities Network (ASCN) di Bali, Rabu (12/07). Acara ini digelar selama dua hari, pada 12-13 Juli 2023.

Pengembangan Kota Cerdas ASEAN khususnya di wilayah Asia Tenggara menjadi pembahasan utama pada pertemuan ini. Pembahasan terkait permasalahan perkotaan, mulai transportasi, hunian, pelestarian lingkungan, hingga ketenteraman dan ketertiban masyarakat yang kerap menjadi masalah klasik di kota-kota saat ini.

Dalam sambutannya Menteri Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia, Muhammad Tito Karnavian menyampaikan, teknologi dan informasi adalah kunci menciptakan layanan urban yang efektif dan efisien untuk menciptakan Kota Cerdas. Tujuh puluh juta orang diperkirakan akan tinggal di daerah perkotaan pada tahun 2025 dan setengah penduduk ASEAN sudah tinggal di daerah urban. Indonesia menempati urutan keempat di dunia berdasarkan populasinya dengan kondisi yang unik dan beragam, terdiri dari 38 provinsi, 94 kota dan 416 kabupaten. Beberapa wilayah sudah maju secara digital termasuk dalam mengimplementasikan pemerintahan digital penuh. Namun, disatu sisi masih ada beberapa wilayah yang belum menginginkan masuknya digitalisasi di daerahnya. Seperti salah satu suku di daerah Jawa Barat. Karena itu pemerintah tidak akan memaksakan digitalisasi untuk daerah tersebut, tetapi akan menggantikan fokus kearah pendidikan dan kesehatan.

Investasi pada infrastruktur dan solusi digital akan menyediakan fondasi teknologi yang kokoh. Mempromosikan dan mengadopsi infrastruktur digital yang layak, dapat mendukung pemerintahan setempat dalam pengambilan keputusan dan penyediaan layanan publik.

Juga masih ada wilayah yang menggunakan pendekatan campuran (hybrid), bahkan mayoritas masih bergantung pada metode manual. Dibutuhkan aksi yang komprehensif dengan mengenalkan konsep-konsep digital kepada yang masuk kategori "belum melek digital" dan merekrut generasi muda yang berbakat.

Sementara itu, Direktur Jendral (Dirjen) Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Safrizal ZA dalam rilisnya (10/07) menyampaikan Indonesia mengajak anggota ASCN untuk berkolaborasi mewujudkan kota cerdas yang berkelanjutan dan memiliki ciri khas kota cerdas ASEAN yang memenuhi kebutuhan warganya. pembangunan perkotaan cerdas di Indonesia tidak melulu berorientasi pada pemutakhiran teknologi dan digitalisasi. Melainkan menyasar pada penerapan pengelolaan perkotaan yang berfokus pada peningkatan kemampuan pemerintah untuk dapat memahami persoalan masyarakat, memberikan solusi, serta kemudahan. Pemanfaatan digitalisasi bersifat sebagai supporting system dan pendorong untuk mempercepat langkah-langkah yang harus diambil oleh pemerintah. di mana pandemi Covid-19 telah memberikan pengalaman berharga betapa pentingnya transformasi digital.

Didirikan di Singapura pada 8 Juli 2018, ASCN merupakan wadah kerjasama bagi 26 kota dari 10 negara ASEAN, bertujuan untuk meningkatkan kehidupan warga perkotaan ASEAN dalam mewujudkan pembangunan perkotaan yang cerdas dan berkelanjutan dengan menggunakan teknologi sebagai pendukung. (Fk/Ts)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: