04 Jun 2012
  Humas Berita,

Tingkat Konsumsi Susu Masyarakat Indonesia Masih Sedikit, Sekitar 11 Liter/Orang

Tingkat Konsumsi Susu Masyarakat Indonesia Masih Sedikit, Sekitar 11 Liter/Orang

YOGYAKARTA (02/06/2912) pemda-diy.go.id Wakil Menteri Pertanian RI, DR. Rusman Heriawan menegaskan, tingkat konsumsi susu masyarakat Indonesia masih sedikit sekali, yaitu sekitar 11 liter per orang rata-rata per tahun. Bahkan dipercayai masih ada masyarakat karena sesuatu hal, sepanjang hidupnya belum pernah minum susu.

Walaupun tingkatkonsumsi susu masyarakat Indonesia masih sangat sedikit dan rendah, namun belum juga kita mampu swasembada susu,bahkan belum bisa dipenuhi oleh produksi dalam negeri. Contoh, dalam industri olahan susu bahan baku susu Indonesia70% masih impor dari New Zealand, dan 30% dari susu local, kata Rusman Heriawan pada peringatan Hari Susu Nusantara (HSN) IV, di Jogja Ekspo Center, Sabtu (02/06).

Meurutnya, peringatan HSN menjadi bagian penting, strategis dan selalu menjadi momentum kepedulian pada peningkatan konsumsi susu di Indonesia di satu pihak dan peningkatan gairah produksi susu dalam negeri di lain pihak.

Mengapa, karena susu masih dianggap barang mewah, barangluks dan mengkonsumsi susukita sadari belum menjadi kebiasaan kita semua. Karena mungkin harganya mahal dan masyarakat kita sebagian masih menganggap susu itu barang yang mewah, katanya.

Sementara Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutannya mengatakan, selama penyelenggaraan berbagai kegiatan dalam rangka HSN, berbagai kalangan dapat bertransaksi dan berkomunikasi serta saling memberikan pengaruh positif berkenaan dengan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya minum susu segar per kapita, demi terwujudkan visi masyarakat Indonesia, peningkatan populasi ternak beserta produksi susu dalam negeri, simulasi industri pengolahan susu secara nasional dan penggalakan usaha ekonomi perdesaan dalam kontek kesejahteraan petani peternak.

Ditambahkan, di DIY terdapat tradisi kegiatan ekonomi berbasis susu di lima kabupaten kota, terutama di Kabupaten Sleman. Dengan luas wilayah terbatas populasi ternak sapi perah telah mencapai sektar 5500 ekor, namun akibat erupsi Merapi 2010, usaha peternakan sapi perah luluh lantak, dengan kematian sebagian ternak.

Sekarang usaha ternak sapi perah sudah mulai pulih kegairahannya, dengan populasi mendekati 5 ribu ekor, kata Sultan.

Dengan perkembangan spektakuler itu, Sultan yakin Provinsi DIY akan berhasil menjadileader dalam hal pengembangan indutri persusuan berbasis kerakyatan. Karenanya Sultan berharap, kegiatan semacam ini dapat dipandang sebagai salah satu mata rantai dari upaya sistematis pembangunan agro industri susu secara nasional dengan mendayagunakan potensi yang ada secara sinergis dan koordinatif dengan dua mata pisau sasaran sekaligus, yaiitu peningkatan kualitas gizi anak bangsa serta peningkatan kesejahteraan pelaku usaha terutama peternak.

HSN IV Tahun 2012 yang dipusatkan di Yogyakarta mengambil tema Minum Susu Segar, Tubuh Bugar, Otak Pintar. Dipilihnya Yogyakarta, karena Yogyakarta merupakan salah satu sentra produksi susu sapi perah. Sedang rangkaian kegiatan kegiatan memperingati HSN antara lainworkshop, seminar,talk show, kontes ternak dan vestval ternak sapi perah, gerakan gemar minum susu, serta pameran produk dan peralatan pengolahan susu.

Puncak peringatan HSN, sengaja dihadirkan para pelaku usaha terkait pengembangan industri persusuan nasional, peternak sapi perah, anak-anak sekolah, dan para terkait di daerah dengan harapan agar dapat mendorong terjadinya implementasikegitan secara sinergis dalam pengembangan persusuan nasional.

Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan penghargaan untuk para pemenang pertama kontes ternak tingkat nasional oleh Wakil Menteri. Berikut nama-nama pemenang kontes sapi, untuk wilayah Jawa Barat, Anton (KBSDI Lembang), Rachman (KPDS Pangalengan) kategori pedet, Budi Jajang Sudirman (KUD Sarwa Mukti) untuk kategori induk. Untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY, Wungdardi (KUD Cemurharjo GKSI Jateng) kategori dara, Firmanto (KUD Mirikebo Turi Sleman) kategori pedet, dan Tri Haryono (KUD Tempel Sleman) untuk kategori induk. Sedang untuk wilayah Jawa Timur, H. Ismail (KUD Batu), Joko (KUD Malang), H. Kusnan (KUD Nongko Jajar).

Ikut mendampingi Wakil Menteri Pertanian, Sultan, Ketua Komisi IV DPR RI, Plt Dirjen P2HP, dan Wakil Ketua DPRD DIY. (rsd)

HUMAS

Bagaimana kualitas berita ini: