03 Mei 2018
  Humas Berita,

TTIC, Solusi Permanen Atasi Gejolak Harga Pangan

Yogyakarta (03/05/2018) jogjaprov.go.id - Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) DIY meluncurkan Toko Tani Indonesia Center (TTIC) yang menyediakan komoditas pangan utama masyarakat. Keberadaan TTIC ini ialah sebagai salah satu solusi permanen dalam mengatasi gejolak harga pangan.

“Kami melakukan terobosan dalam upaya mengatasi gejolak harga pangan melalui berbagai kegiatan, salah satunya ialah dengan membuat TTIC. TTIC ini bertujuan membantu memotong rantai pasok pangan, yaitu dengan mengelola sistem informasi permintaan pasokan dan stok antara Gabungan Kelompok Petani (Gapoktan),” ujar Kepala BKPP DIY Ir. Arofa Noor Indriani, M.Si.

Dalam acara Launching Toko Tani Indonesia Center (TTIC) di Kantor BKPP DIY pada Kamis (03/05), Arofa menuturkan, keberadaan TTIC juga sebagai wadah untuk memfasilitasi penyediaan dan penyaluran pasok pangan dari petani dan melakukan pemantauan harga komoditas pangan secara rutin.

Menurut Kepala BKPP, isu yang seringkali berkembang saat ini adalah terkait harga pangan. Karenanya, dalam rangka mendukung peningkatan ketahanan pangan masyarakat, peranan distribusi pangan yang efisien dan efektif sangat diperlukan. Peranan tersebut di daerah sentra produksi dikembangkan melalui fasilitasi Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM).

“LDPM ini terwujud dalam 57 Gapoktan. Jika LDPM dapat terselenggara dengan baik, maka distribusi dan stabilisasi harga pangan dapat terjamin,” imbuhnya.

Arofa menambahkan, ketersediaan pangan dan kebutuhan pangan DIY saat ini dalam kondisi memadai, walaupun sebagian komoditas pangan masih mengandalkan pasokan dari luar DIY. Sejak 2017, ketersediaan pangan di DIY bahkan sudah melebihi angka ketersediaan pangan standar nasional.

“Meski secara umum, kondisi ini menunjukkan keadaan yang baik, namun belum cukup menjamin ketahanan pangan hingga tingkat rumah tangga. Hal ini ditunjukkan dengan masih adanya 10 desa rawan pangan di DIY, masih tinggi kerawanan pangan akibat jumlah penduduk miskin,” paparnya.

Karena itu, Arofa menegaskan, berbagai upaya telah dilakukan pihaknya untuk mendorong kemandirian pangan, seperti kegiatan lumbung pangan, kegiatan desa mandiri pangan, lembaga distribusi pangan masyarakat dan lain-lain.

Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam X mengatakan, kegiatan TTIC secara langsung dapat memberikan kontribusi dalam kelancaran distribusi pangan. Selain itu, TTIC juga dapat menjadi wadah pemasaran komoditas pangan ke masyarakat dengan harga yang terjangkau, dan kemudahan akses dalam mendapatkan pangan murah.

“Semoga momentum launching pemasaran TTIC ini dapat memberikan manfaat, sekaligus sebagai penanda peran serta dan dukungan masyarakat dalam rangka peningkatan ketahanan pangan,” imbuh Sri Paduka.

TTIC sendiri menjual kebutuhan pangan seperti daging sapi, daging ayam, bawang merah, beras, cabai, gula, minyak goreng, dan sebagainya. Harga yang ditawarkan dipastikan berada di bawah harga pasar. Lokasi TTIC pusat yang terbuka untuk masyarakat umum ini berada di Kantor BKPP DIY di Jalan Gondosuli, Yogyakarta.

Acara ini juga dihadiri Sekretaris BKPP Kementerian Pertanian Ir. Mulyadi Hendiawan, MM. Pada kesempatan yang sama, dilakukan pula pemberian bantuan pemerintah Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat, Bantuan Hibah Desa Mandiri Pangan, dan Kawasan Rumah Pangan Lestari kepada total 31 Gapoktan dan Kelompok Wanita Tani (KWT) di kabupaten/kota se-DIY. (Rt)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: