19 Mar 2018
  Humas Berita,

Wagub DIY : Pencegahan Prefentif dan Prefesif Menjadi Budaya

Yogyakarta (19/03/2018) jogjaprov.go.id – Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah yang lengkap kebencanaannya. Dimulai dari erupsi, longsor, banjir, angin ribut, gempa serta potensi adanya tsunami. Disadari bersama bahwa sampai saat ini perspektif bencana belum menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat. Pengetahuan sebagai wilayah rawan bencana belum diikuti oleh penanganan bencana yang memadai, meskipun dalam undang-undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan  Bencana, memberikan landasan hukum dalam pembentukan sistem penanggulangan bencana. Demikian disampaikan Wakil Gubernur DIY, Paku Alam X dalam Peresmian Pembentukan dan Pengembangan Kelurahan Tangguh Bencana (KATANA) sejumlah 5 Kelurahan di Wilayah Kota Yogyakarta, pada Senin (19/03) di Lapangan Ngadimulyo RT. 15/RW.03 Kelurahan Pakuncen, Kecamatan Wirobarajan Yogyakarta.

Pencegahan secara prefentif dan prefesif menjadi budaya, tandasnya. Sebelum terjadi bencana hendaknya ada upaya dari warga.

Ada tiga ratusan desa di DIY rawan bencana dan indikatornya menunjukkan kerawanan bencana yang cukup tinggi dan baru 186 desa yang sudah masuk dalam kategori tangguh bencana yang salah satunya adalah Kalurahan Pakuncen.

Lebih lanjut dikemukakan bahwa, pemberdayaan masyarakat sangat penting agar mereka mengadopsi kesiapsiagaan menghadapi bencana dalam sistem sosial budaya mereka. Dan penting ditekankan disini adalah kegiatan yang dilaksanakan dilakukan secara partisipatoris bersama, oleh dan untuk masyarakat.

Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Drs. Biwara Yuswantana, MSi melaporkan bahwa sasaran dilaksanakan kegiatan ini adalah antara lain demi terwujudnya masyarakat yang memiliki kesiapsiagaan dan kesiagaan untuk menghadapi bencana dan kemampuan untuk mengurangi resiko.

Dikatakannya pula bahwa untuk KATANA Kota Yogyakarta terbentuk di 10 kelurahan yang terdiri dari :  Kelurahan Pringgokusuman, Mantrijeron, Giwangan, Bausasran, Pakuncen, Bumijo, Sosromenduran, Suryodiningratan, Brontokusuman dan Warungboto.

Dalam kesempatan tersebut ditampilkan pula gladi lapangan yang diikuti oleh sekitar 250 orang peserta yang terdiri dari unsur Perangkat Desa, Dukuh, Karang Taruna, Ibu PKK, Dasa Wisma, Kelompok Tani, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Relawan.

Kegiatan yang diselenggarakan antara BPBD DIY dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten/Kota, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) serta mitra pelaksana kegiatan/SKPD lainnya ini dihadiri pula oleh Wakil Walikota Yogyakarta Drs. Heru Purwadi, MA serta unsur Forkorpimda Kota Yogyakarta. (teb)

Bagaimana kualitas berita ini: