15 Okt 2012
  Humas Berita,

Wagub Paku Alam IX Resmikan Kegiatan Padat Karya Infrastruktur

Wagub Paku Alam IX Resmikan Kegiatan Padat Karya Infrastruktur

 

GUNUNGKIDUL (14/10/2012) pemda-diy.go.id Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Paku Alam IX, Sabtu (13/10) meresmikan Padat Karya Infrastruktur yang telah selesai dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY berupa pembuatan jalan sepanjang 1000 meter, dan lebar 1 meter, di Desa Pilangrejo Nglipar, Desa Girimulyo Panggang, dan Desa Banjarejo Tangjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Desa Kalirejo Kokap dan Desa Sidomulyo Pengasih Kabupaten Kulonprogo, serta di Desa Sendangmulyo Minggir Sleman,

Peresmian dipusatkan di Dusun Ngangkruk, Pilangrejo, Nglipar, Gunungkidul, ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Wagub Paku Alam. Pada kesempatan tersebut Bupati Gunungkidul, Hajah Badingah SSos menyerahkan bantuan sarana usaha dalam kegiatan pelatihankewirahusahaan secara simbolis kepada Kelompok Argo Lestari, Ngangkruk Pilangrejo, Nglipar, Kelompok Melati Bunder, Patuk dan Kelompok Menur Bejiharjo Karangmojo.

Menurut Kepala Disnakertrans DIY, Budi Antono, maksud dari kegiatan padat karya di DIY secara konseptual dilaksanakan karena memilki nilai penting dan strategis dalam rangka penanggulangan masalah kemiskinan, pengangguran dan setengah pengangguran dengan dampak-dampaknya terutama pada wilayah yang sarana dan prasarana ekonominya dirasakan masih sangat kurang, sumber daya yang belum terkelola secara maksimal, terisolir dan belum banyak tersentuh oleh pembangunan infrastruktur.

Dengan dibangunnya infrastruktur jalan diharapkan perekonomian masyarakat dapat mengalir dan masyarakat dapat bekerja karena hasil pertaniannya dapat langsung dibawa ke pasar, katanya.

Wagub Paku Alam IX dalam sambutan peresmiannya antara lain mengatakan, dengan dibukanya akses jalan ini selain dapat bermanfaat bagi warga disekitar proyek, program ini sekiranya juga akan dirasakan oleh warga masyarakat secara umum. Sekalgus akan dipakai oleh pemerintah sebagai indicator dan keberhasilan pelaksanaan program yang telah direncanakan dan dilaksanakan sebagai tolok ukur terhadap program-program berikutnya.

Hasil padat karya tentunya dapat dipergunakan serta dipelihara dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat, harap Paku Alam IX.

Sementara Bupati Gunungkidul, Hajah Badingah, mengemukakan, pembangunan infrastruktur masih perlu mendapatkan perhatian yang sangat besar dari masyarakat Gunungkidul, diantaranya adalah pembangunan melalui padat karya yang memberikan dampak ganda kepada masyarakat.

Masyarakat yang menentukan, masyarakat yang mengerjakan, masyarakat yang mengawasi, dan kemanfaatan untuk masyarakat, dan semua itu didukung oleh anggaran Pemerintah DIY, terangnya.

Dukungan anggaran tersebut lanjut Bupati, merupakan kekuatan modal sosial masyarakat, karena di Kabupaten Gunungkidul masih mempunyai semangat kegotongroyongan yang luar biasa dan jika masyarakat mengerjakan perkejaan itu sendiri, masyarakat mempunyai rasa handarbeni (memiliki red). (rsd)

HUMAS

 

Bagaimana kualitas berita ini: