30 Jan 2013
  Humas Berita,

Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX Buka Seminar Pengurangan Risiko Bencana di UC UGM

YOGYAKARTA (30/01/2013) portal.jogjaprov.go.id. Bencana bagi bangsa Indonesia merupakan salah satu persoalan nasional yang selalu mengancam kehidupan dan berpotensi menjadi persoalan social kemanusiaan bangsa Indonesia, baik saat ini maupun di waktu mendatang. Untuk itu dibutuhkan kerjasama semua pihak dalam mengantisipasinya serta untuk mengurangi risiko dari dampak bencana tersebut.

Sehubungan dengan hal tersebut selama 2 (dua )hari ini Forum Resiko Bencana (FRB) Daerah Istimewa Yogyakarta akan membahas persoalan tersebut dikemas dalam seminar dan Kongresnya ke II mulai hari ini (Rabu,30/1 dan hari Kamis,31/01) di Ruang Utama Gedung University Club( UC) UGM, Yogyakarta dan dibuka Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Paku Alam IX yang ditandai dengan pemukulan bende.

Menurut Ketua Panitia Seminar dan Kongres II Forum Pengurangan Resiko Bencana (PRB) DIY Frans Toegimin bahwa tema dari Seminar dan kongres II Forum PRB ini adalah Memperkokoh Penguatan kapasitas Lokal Dalam Pengurangan Risiko Bencana di daerah Istimnewa Yogyakarta dan ini sebagai tindak lanjut dari Deklarasi Yogyakarta hasil pertemuan Asian Ministerial Conference fo Disaster Risk Reduction (AMCDRR) ke 5 di Yogyakarta pada bulan Oktober 2012 lalu.

Seminar dan Kongres ini dilaksanakan selain untuk melakukan konsolidasi anggota dan pemilihan, penetapan pengurus Forum PRB DIY, juga sekaligus untuk melakukan kajian internal mengenai perangkat organisasi Forum PRB DIY mengenai status, rencana strategis, kepengurusan, serta untuk melakukan evaluasi serta antisipasi perkembangan issue PRB kedepan yang lebih makro. Disamping itu seminar dan kongres ini sebagai wahana untuk meningkatkan kapabilitas pelayanan serta jawaban ataas kebutuhan anggota serta keorganaisasian Forum PRB agar semakin kokoh dan terkoordinasi dengan baik untuk selalu aktif baik dalam penyusaunan kebijakan maupun penguatan masyarakat dalam upaya pengurangan risiko bencana.

Sementara itu Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX ketika membacakan Sambutan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam pembukaan seminar tersebut selain memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Forum PRB DIY yang telah berperan aktif ddan positif alam penanganan bencana di DIY, juga menyatakan bahwa upaya pengurangan risiko bencana tidaklah mungkin dilakukan secara parsial. Namun kita perlu manajeman bencana yang bersifat holistic-komprehensif, di mana hal itu menuntut adanya persamaan cara pandang dalam memaknai kebencanaan.

Untuk itulah Gubernur DIY mengingatkan bahwa kerjasama dan sinergi yang telag terjalin dengan baik antar stakeholders melalui Forum PRB DIY untuk dapat dipertahankan dan ditingkatkan lagi dari saat ini hingga di masa yang akan datang.

Lebih lanjut Gubernur DIY menandaskan bahwa penguatan kapasaitas local menjadi factor penting dalam pengurangan risiko bencana, karena yang terkena dampak dan menjadi korban bencana adalah masyarakat local itu sendiri, sehingga masyarakatlah yang diharapkan menjadi actor utama dalam pengurangan risiko bencana ini. Living harmony with disaster hanya bisa terwujud jika masyarakat sudah memiliki seperangkat pengetahuan mengenai bagaimana mengenali dan memahami bencana, bagaimana cara meminimalisir risiko bencana pada saat sebelum terjadinya bencana, maupun pada saat terjadi bencana dan setelah terjadi bencana.

Seminar yang diikuti 150 orang peserta dari berbagai elemen masyarakat serta LSM pemerhati pengurangan risiko bencana di DIY tersebut juga menghadirkan nara sumber dari pakar bencana seperti Ketua Pusat Study Pedesaan dan Kawasan UGM Dr. Bambang Huadaya,MA dengan tema Urgensi Revitalisasi Modal Sosial dalam Upaya Pengurangan Risiko Bencana di Indonesia. Dewan Kehormatan Forum PRB DIY Dr.Eko Teguh Paripurno akan membakan tema Peran Organisasi Masyarakat Sipil (CSO) dalam Pengurangan Risiko Bencana dan Hepi Rahmawati dari Yakkum Emergency Unit- YEU) dengan tema Umpan Balik kajian Pencapaian Kerangka Aksi Hyogo di Indonesia 2013. (Kar)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: