12 Sep 2011
  Humas Berita,

Warga Tempel Ciptakan Kompor Bahan Bakar Lilin

SLEMAN (KRjogja.com) - Siswanto (45) warga Jalan Gendol, Cemoro, Tempel, Sleman berhasil menciptakan kompor dengan bahan bakar lilin. Penemuan kompor energi alternatif ini diharapkan bisa menjadi solusi ditengah mahalnya bahan bakar kebutuhan rumah tangga.

Kompor buatannya ini oleh Siswanto dinamai Biosis, nama tersebut diambil dari kata 'Bio' yang berarti hidup dan 'Sis' yang merupakan bagian dari nama dirinya. Prinsip dasar kerja Biosis ini sama seperti dengan kompor minyak pada umumnya, hanya saja yang membedakan adalah bahan bakarnya yang bisa mencair disaat panas dan bisa pula menjadi zat padat ketika suhu tabung kompor menjadi dingin.

Kompor Biosis sangat aman dan anti meledak. Api yang dihasilkannya berwarna biru, sehingga tidak meninggalkan noda hitam hangus pada alat masak, kata Siswanto kepada KRjogja.com di rumahnya, Minggu (11/9).

Kompor yang terbuat dari plat stainless steel ini terdiri dari dua bagian. Bagian bawah sebagai tabung penyimpan parafin (bahan dasar lilin) dan bagian atas sebagai tempat sumbu beserta tungku pemasakan.

Dengan tabung dasar penyimpanan parafin berbentuk melingkar berdiameter sekitar 30 cm ini, setidaknya 1,5 liter hingga 3 liter parafin cair dapat tersimpan di dalamnya. Sementara itu, sumbu yang dipergunakan dalam kompor ini merupakan sumbu khusus yang terbuat dari bahan asbes.

Kompor dengan tinggi sekitar 30 cm ini juga terbilang cukup sederhana dalam pengoperasiannya. Pertama-tama, parafin yang sebelumnya telah dicairkan dengan cara dipanaskan terlebih dahulu ini dimasukkan kedalam tabung penampungan bahan bakar di bagian bawah kompor.

Setelah parafin mencair, kemudian dipasanglah bagian atas kompor yang berisi sumbu. Dari sumbu khusus yang berjumlah sekitar 15 hingga 20 sumbu ini, cairan parafin akan diserap dan dihantarkan untuk siap dinyalakan api.

Dinding kompor dari stainless steel ini menghantarkan panas yang baik bagi parafin, sehingga parafin akan awet mencair dan akan selalu terserap ke sumbu secara terus menerus. Dengan demikian, nyala api akan maksimal, terangnya.

Siswanto mengungkapkan, sebagai pembanding panas, Biosis ini setidaknya dapat mencapai titik didih 100 derajat celcius 2 liter air dalam waktu sekitar 10 menit. Sementara itu, satu liter parafin dalam kompor Biosis ini akan mampu dipakai untuk memasak kebutuhan rumah tangga selama seminggu.

Oleh penemunya, kompor Biosis ini dibuat dalam dua model yang masing-masing memiliki daya tampung 1,5 liter parafin yang dijual dengan harga Rp 225 ribu dan Biosis dengan daya tampung parafin 3 liter seharga Rp 250 ribu. Rencananya, kompor alternativ yang masih diproduksi dalam jumlah terbatas ini akan mulai dipasarkan dan diproduksinya secara massal. (Van)

Bagaimana kualitas berita ini: