2022, Menkop UKM Targetkan DIY Lahirkan 1000 Wirausaha Mapan Baru
Sleman (19/05/2022) jogjaprov.go.id. – Guna meningkatkan perekonomian masyarakat di DIY, Menteri Koperasi UKM RI Teten Masduki mematok target terhadap pertumbuhan wirausaha baru sebanyak 3,95% atau bertambah 1 juta wirausaha mapan baru pada tahun 2022. Hal ini bertujuan untuk memperkuat struktur ekonominya melalui wirausaha.
Menteri Teten Masduki menyampaikan hal demikian pada pembukaan Pelatihan Peningkatan Kapasitas KUMKM DIY yang Kreatif, Inovatif, dan Berkelanjutan, Kamis (19/05) di The Rich Jogja Hotel, Sleman. Saat ini ekonomi digital telah menyentuh pelosok-pelosok daerah. Hampir seluruh desa sudah bisa mengakses platform digital yang juga berpengaruh terhadap mudahnya masyarakat yang makin mudah mengakses produk-produk luar negeri melalui platform digital.
Menurut Sang Menteri, tidak ada yang salah dengan digitalisasi. Namun harus tepat sasaran pemanfaatnnya. Sangat penting bagi masyarakat wirausaha untuk menyiapkan UMKM dengan produk yang unggul, kreatif, inovatif dan unik agar mampu bersaing dan hadir di platform digital. Selain pentingnya memperhatikan supply channel dan bahan baku, juga harus memperhatikan packaging, branding dan marketing. Tentu hal ini akan berjalan makin optimal dengan memanfaatkan teknologi informasi.
“Kita harus menyiapkan dan membidik produk-produk buatan kita agar bisa pada hasil produk yang kreatif, inovatif dan memanfaatkan tekhnologi. Dengan begitu, produk apapun akan menjadi unggulan. Tidak ada yang tidak mungkin jika memanfaatkan teknologi yang semakin canggih,” kata Menteri Teten.
Pemerintah saat ini telah mengalokasikan dana Bank sebesar 30% untuk UMKM. Namun saat ini pembiayaan UMKM ini baru berada pada kisaran 18,8% aja, padahal negara lain mampu menyerap 50% kuota pembiayaan untuk UMKM. Ini menjadi tantangan juga bagi pemerintah agar bisa mendorong UMKM mampu segera menyerap pembiayaan bank yang berjumlah 30% tersebut.
“Pembiayaan ini harus dimanfaatkan betul oleh UMKM untuk meningkatkan kualitas produksi dan kapasitas usaha. Saat ini, pemerintah tidak hanya memberikan kemudahan pembiayaan untuk modal kerja tetapi seperti KUR, namun juga dapat digunakan untuk menambah investasi, menambah ruang usaha, menambah permesinan, bahan baku dan lain sebagainya,” tutur Menteri Teten.
Menteri Teten mencontohkan, di DIY ada produk cerutu dari Tarumartani menjadi salah satu unggulan oleh-oleh khas Yogyakarta selain bakpia, batik, furnitur, dan lain sebagainya. Banyaknya ragam oleh-oleh khas DIY ini tidak bisa diremehkan sebagai komoditas ekonomi, mengingat tiap tahun DIY menjadi tujuan mudik, serta destinasi wisata pilihan bagi sebagian besar penduduk Indonesia maupun manca. Pertumbuhan ekonomi cenderung cepat mengingat di DIY sudah menerapkan digitalisasi seperti siBakul Jogja misalnya.
Pasca Lebaran, hampir semua perekonomian di seluruh daerah digerakkan oleh kuliner dan komoditas oleh-oleh khas daerah. Hal ini tidak bisa dipandang remeh mengingat yang menjadi incaran dan buruan para pengunjung suatu daerah bukanlah hasil industri modern dan kekinian, namun lebih terhadap keunikan dan ciri khas produk daerah. Namun tentunya, perlu ada perhatian serius terhadap pengemasan produk oleh-oleh cinderamata hasil UMKM agar bisa menarik perhatian para pengunjung suatu daerah termasuk DIY.
“Saat kita masih belum begitu menyadari potensi ekonomi dari komoditas oleh-oleh cinderamata ini. Namun bagi DIY, perlu diingat bahwa Jogja merupakan kota wisata, tempatnya hilir mudik bagi orangtua, siswa, mahasiswa. Inilah kekuatan DIY yang perlu dimaksimalkan melalui komoditas oleh-oleh unik yang merupakan ladang bagi peningkatan kekuatan ekonomi, “ ungkap Menteri Teten.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY Trisaktiyana menjelaskan, pelatihan peningkatan kapasitas UMKM di DIY yang Kreatif, Inovatif, dan berkelanjutan ini digelar dalam rangka meningkatan ekonomi daerah yang kreatif, inovatif dan berkelanjutan untuk mendorong akselerasi tranformasi digital. Acara ini bertujuan adalah untuk memberikan semangat kewirausahaan bagi pelaku UMKM yang memadai melalui Inkubasi Bisnis. Juga memperkuat kembali jalinan kerjasama pelatihan antara IBISMA UII (lembaga inkubasi bisnis) dan Dinas Koperasi UKM DIY dalam menjalankan Inkubasi Bisnis bagi milenial muda. Selain itu meningkatkan pengetahuan, kemampuan, wawasan, dan keterampilan pelaku UMKM dalam tatakelola laporan keuangan. Selanjutnya juga untuk mengembangkan usaha koperasi sehingga akan bermanfaat secara ekonomis untuk meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi pada umumnya serta untuk mengembangkan kapasitas tatakelola usaha pelaku UMKM dari aspek produksi, SDM, kelembagaan, literasi keuangan, pemasaran, dan teknologi digital.
Pembukaan Pelatihan Peningkatan Kapasitas UMKM di DIY yang Kreatif, Inovatif dan Berkelanjutan selain ditandai dengan penyerahan tanda peserta oleh Menteri Koperasi dan UKM kepada 8 perwakilan juga dihadiri oleh Asisten Perekonomian Pembangunan Sekda DIY Trisaktiyana serta Kepala Dinas UKM DIY Srie Nurkyatsiwi. (kr)
HUMAS DIY