21 Jul 2024

Asyiknya Plesiran di Hutan Pinus Mangunan Sambil Menikmati Keroncong

Bantul (21/07/2024) jogjaprov.go.id - Gelaran Keroncong Plesiran sukses memukau penonton yang memadati Panggung Terbuka Mardigdo Hutan Pinus Asri Mangunan, Bantul pada Sabtu malam (20/07). Pertunjukan musik ini menghadirkan asyiknya pengalaman plesiran unik dengan mengajak penonton untuk refreshing dan relaksasi di kawasan hutan pinus sambil menikmati alunan musik keroncong nan merdu.

Kini, musik keroncong yang selama ini kerap dinilai ketinggalan zaman diubah konsepnya dengan tampilan lebih segar, muda dibalut aransemen musik kekinian. Para penampil di Keroncong Plesiran yang telah memasuki tahun kedelapan penyelenggaraan pun memberikan sentuhan warna baru tanpa harus meninggalkan ciri khas musik keroncong itu sendiri.

Pertunjukan yang diinisiasi komunitas Simphony Kerontjong Moeda didukung Dinas Pariwisata DIY dan Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ini dibagi menjadi dua sesi pertunjukkan. Sesi pertama bertajuk Nyore di Hutan pukul 16.00-18.30 WIB, sedangkan sesi kedua bertajuk Malam di Hutan berlangsung pukul 19.30-23.00 WIB.

Penampilan apik para musisi mampu memukau setidaknya 1.500-an penonton yang hadir di Keroncong Plesiran edisi 8. Orkes Keroncong Hamkri Bantul, Orkes Keroncong Pramudya Swara, dan Orkes Keroncong Hompimpah Ponorogo tampil pada sesi pertama. Selanjutnya tampil sejumlah musisi kenamaan mulai dari Okky Kumala, Paksi Raras Alit, Mas Dodho, Ardhito Pramono, Isyana Sarasvati ditutup Jogja Hip Hop Foundation dengan Boris Sirait bertindak sebagai konduktor.

Sebelumnya pada sesi pertama hadir Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dan rombongan. Kemudian malam harinya dihadiri sejumlah Forkopimda dari DIY maupun Bantul, Kepala Dinas Pariwisata DIY dan sejumlah tamu undangan lainnya. Keroncong Plesiran juga menghadirkan berbagai stand kuliner, kerajinan dan sebagainya, termasuk anggota SiBakul Jogja dari Dinas Koperasi dan UKM DIY.

Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo menegaskan selain menjadi bentuk apresiasi dan pelestarian musik keroncong, gelaran ini dapat menjadi media promosi destinasi wisata di DIY sehingga berdampak terhadap sektor pariwisata di wilayah tersebut. Keroncong Plesiran tak hanya menawarkan pertunjukan musik tetapi pengalaman wisata yang unik.

"Keroncong Plesiran berhasil menarik minat generasi muda terhadap musik tradisional. Dengan pendekatan yang segar dan inovatif, festival ini membuktikan musik keroncong masih relevan dan menarik bagi berbagai kalangan sampai akhirnya bisa membumi" tandasnya

Singgih mengatakan Keroncong Plesiran menerapkan konsep 3A pariwisata yaitu Amenitas, Aksesibilitas dan Atraksi. Hal ini menjadikan event ini tidak hanya menarik bagi pencinta musik, tetapi juga bagi para wisatawan. Event ini menjadi kebanggaan komunitas dan memperkuat ekosistem kesenian khususnya keroncong.

"Dampak positif digelarnya acara ini dapat dirasakan berbagai pihak mulai dari seniman, pelaku dan pekerja event, hingga masyarakat setempat. Kesuksesan event ini menunjukkan kolaborasi pemerintah, komunitas dan sektor swasta dapat menciptakan model pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif berkelanjutan" ungkapnya.

Ketua Panitia Keroncong Plesiran, Ari Kancil menyampaikan dalam festival keroncong plesiran edisi 8 ini pihaknya kembali menghadirkan sederet artis nasional dan lokal ternama baik solo maupun orkestra. Pihaknya menghadirkan berbagai format keroncong, mulai dari keroncong asli, modern hingga format orkestra sebagai upaya memberikan pengalaman musik keroncong yang beragam dan inovatif.

"Event ini buka sekadar pertunjukan musik biasa. Event ini memberikan pengalaman estetis berupa kebebasan berekspresi dan berimprovisasi bagi para musisi yang tampil. Kami mengajak penonton menikmati pertunjukan yang menawarkan nuansa refreshing di alam terbuka. Alunan musik keroncong progresif berpadu harmonis dengan keindahan alam sekitar," paparnya

Keroncong Plesiran telah membuktikan pelestarian budaya dapat berjalan seiring dengan inovasi dan kemandirian ekonomi. Festival ini tak hanya melestarikan musik keroncong dengan sentuhan modernitas, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap pariwisata dan ekonomi kreatif setempat. (Fn/Im/Rcd/Han/Stt/Ip/Wp/Yc)

-Humas Pemda DIY -

Bagaimana kualitas berita ini: