08 Jul 2024
  Humas DIY Berita,

ITF Bawuran Akan Olah Sampah Jadi Bahan Baku Industri

Yogyakarta (08/07/2024) jogjaprov.go.id - Intermediate Treatment Facility (ITF) Bawuran nantinya berfungsi tidak sekedar sebagai tempat pembuangan sampah saja. Namun, ITF Bawuran diproyeksikan akan menjadi tempat pengolahan sampah menjadi bahan baku industri.

“Bawuran itu sebagai bentuk sampah menjadi bahan baku industri bukan sekadar sampah sampah dibuang tapi menjadi bagian dari industrialisasi,” ungkap Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Sri Sultan menjelaskan, ITF Bawuran tidak sekedar mengolah sampah menjadi pupuk. Sampah yang diolah di ITF Bawuran sebanyak 80% akan menjadi bahan baku industri, sedang 20% sisanya menjadi pupuk untuk menyokong pertanian. Area ini juga diproyeksi tidak hanya mengolah sampah milik Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul saja, namun diharapkan nantinya Sleman, Gunungkidul dan Kulon Progo bisa mengolah sampahnya di sana.

“Tanahnya luas, jadi harapan saya bukan hanya Bantul dan Kota Yogya, siapa tahu Sleman juga lari ke situ, Kulon Progo dan Gunungkidul pun bisa lari ke situ karena harapannya itu menjadi produk industri. Produknya kan ada dan kita sudah tahu, bisa jadi mebel dan sebagainya, bukan sekadar sampah jadi pupuk. Pupuk itu hanya 20 %, sisanya bahan baku industri dari sampah,” tutur Sri Sultan pada Senin (08/07) di Kantor DPRD DIY, Yogyakarta.

Pembangunan ITF Bawuran merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menangani permasalahan sampah di wilayah DIY. Berdiri di atas Sultan Ground, Bawuran, Pleret, Bantul, ITF ini diproyeksikan mampu menerima 70 ton sampah/hari dan mengolahnya hingga 50 ton per hari.  Saat ini, pembangunan pada tahap I sudah selesai, dan menunggu pembangunan tahap II di bulan Agustus mendatang. Sultan menegaskan komitmennya untuk melanjutkan proyek strategis ini, meski terdapat keterbatasan anggaran. ITF membutuhkan dana besar dengan bertahap. "Anggarannya kan tidak bisa satu tahap harus dua tahap, nanti kan dimulai dan kami sudah sepakat untuk pelaksanaan itu," kata Sri Sultan.

Senada dengan Sri Sultan, Sekda DIY, Beny Suharsono, menegaskan proyek ITF Bawuran tetap berjalan dan tidak dibatalkan. Pembangunan ITF Bawuran ini tidak mangkrak, tapi pengelola sedang menunggu kucuran dana investor pada tahap kedua mendatang. Pembangunan ITF Bawuran ini membutuhkan waktu panjang, sehingga butuh bantuan investor, mengingat ITF ini nantinya akan menjadi tempat pengolahan yang besar. Namun begitu, Beny menyebut sudah ada calon investor dari Amerika Serikat yang tertarik untuk berinvestasi dalam proyek ini. "ITF Bawuran tidak batal, sudah ada investor yang masuk ada dari Amerika dan sudah datang ke Kepatihan," ungkapnya.

Beny menegaskan, ITF Bawuran akan menjadi tempat pengolahan sampah skala besar. Selain mengolah sampah, nantinya di sana juga akan dilakukan pengolahan hasil sampah. "ITF Bawuran itu kan proses industri, butuh investasi. Gubernur juga sepakat investasi kan tidak jangka pendek, tapi jangka menengah dan panjang. Nantinya juga diolah tidak hanya sampah, tapi bahan baku industri," tutup Beny. (uk)

 Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: