19 Sep 2024

JWHF 2024, Berdayakan Masyarakat Kawasan Sumbu Filosofi

Yogyakarta (19/09/2024) jogjaprov.go.id - Jogja World Heritage Festival (JWHF) 2024 akan digelar pada 21-22 September 2024. Festival yang digelar sebagai peringatan satu tahun ditetapkannya Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan budaya dunia ini, melibatkan dan memberdayakan masyarakat di sekitar kawasan.

"JWHF tahun ini merupakan gelaran kedua. Selanjutnya akan kami jadikan festival rutin atau event tetap tahunan untuk memperingati ulang tahun ditetapkannya Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan budaya dunia. Dan kata kunci dari festival ini adalah pemberdayaan dan keterlibatan masyarakat di kawasan Sumbu Filosofi,” ungkap Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi pada Kamis (19/09).

Pada jumpa pers Penyelenggaraan JWHF 2024 di Bale Tanjung, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Dian mengatakan, masyarakat di kawasan Sumbu Filosofi terdiri dari delapan kemantren dan satu kapanewon yang membentang dari Tugu sampai daerah Sewon, Bantul. Penyelenggaraan JWHF tahun ini mengangkat tema ‘Gebayanan’. Dikatakannya, Gebayanan merupakan sebuah nama wilayah yang berada di segmen selatan dari kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta.

“Gebayanan adalah wilayah abdi dalem di sisi selatan Keraton Yogyakarta yang dulunya dibentuk dan dinamai oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I. Nama ini mungkin kurang familiar, termasuk halnya segmen-segmen maupun nilai-nilai pada Sumbu Filosofi Yogyakarta. Melalui gelaran JWHF 2024 ini kami berkeinginan untuk membuat apapun mengenai sumbu filosofi bisa diketahui masyarakat luas,” paparnya.

Dian menambahkan, mengangkat tema Gebayanan membuat penyelenggaraan JWHF 2024 juga ditempatkan di sisi selatan Yogyakarta, tepatnya di kawasan Jalan D.I. Panjaitan Kemantren Mantrijeron, Yogyakarta. Kegiatan ini dipastikan bukan semata sebagai perayaan, tetapi untuk pemberdayaan masyarakat yang berkepentingan dalam pengelolaan kawasan sumbu filosofi.

“Tujuan kegiatan ini adalah semakin dikenal dan dipahaminya Sumbu Filosofi Yogyakarta, dan semakin memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Pada akhirnya, masyarakat dengan sadar untuk ikut menjaga dan melestarikan warisan budaya dunia ini,” imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Balai Pengelolaan Kawasan Sumbu Filosofi, Aryanto Hendro Suprantoro mengatakan, JWHF 2024 bukan hanya acara seru-seruan bersama masyarakat luas. Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi media untuk mentransformasikan nilai-nilai yang terkandung pada Sumbu Filosofi Yogyakarta.

“JWHF juga menjadi bagian dari upaya sosialisasi makna sumbu filosofi itu sendiri. Kami berkeinginan agar nilai-nilai yang terkandung bisa menjadi bagian dari pembinaan karakter masyarakat DIY. Karena jika kita bicara soal pelestarian dan pemanfaatan, pasti tidak bisa lepas dari partisipasi publik,” imbuhnya.

Dikatakan pula oleh Hendro, festival ini didesain berbasis kebutuhan masyarakat. Dalam artian, terbentuk harapan agar masyarakat yang ada di kawasan inti, penyangga, maupun kawasan pengembangan sumbu filosofi, bisa menjadi tuan rumah dari penyelenggaraan festival ini.

“Kami tidak ingin masyarakat hanya menjadi penonton, atau penikmat festival semata. Yang penting bagi kami, timbulnya pastisipasi masyarakat untuk ikut menjaga dan melestarikan sumbu filosofi,” imbuhnya.

Sementara itu, Anggota kelompok Kerja Teknis Kawasan Sumbu Filosofi, Ganang Iwan Surya Yudha mengatakan, JWHF 2024 akan dimulai dengan rangkaian Kirab Bregodo, Amazing Race, Bazaar UMKM, Bersih-Bersih Sumbu Filosofi, Talkshow, dan ditutup dengan Awarding. Rangkaian ini juga akan diramaikan oleh penampilan dari berbagai masyarakat DIY. Festival ini juga diperkirakan akan melibatkan 40 UMKM yang berasal dari 18 kelurahan dan 2 kalurahan di DIY.

"Untuk festival ini, lokasi yang akan digunakan ialah dari Plengkung Gading hingga perempatan Maga Swalayan. Arus lalu lintas sendiri akan diberlakukan buka tutup jalan agar tidak menghambat kenyamanan bersama," imbuhnya.

Ganang menegaskan, pihaknya akan memastikan festival berjalan dengan lancar, nyaman, dan masyarakat tetap bisa menikmati rangkaian acara pada JWHF 2024 ini. Ia berharap, kegiatan ini dapat mendorong generasi muda untuk lebih mencintai dan menjaga warisan budaya yang ada di DIY. (Rt/Rps/Ts/Th)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: