22 Jul 2024
  Humas DIY Berita,

Pentingnya Edukasi Warga, Naikan Status Geopark Jogja

Yogyakarta (22/07/2024) jogjaprov.go.id – Usulan penetapan Geopark Jogja menjadi Geopark Nasional telah memasuki tahapan verifikasi lapangan oleh Tim Verifikasi Geopark Nasional. Wakil Gubernur DIY nilai pentingnya edukasi warga dan keterlibatan warga sebagai subyek pada sebuah kegiatan.

Dalam rangka usulan Geopark Jogja untuk mendapat penetapan sebagai Geopark Nasional,  Kepala Biro Pengembangan Infrastruktur Wilayah dan Pembiayaan Pembangunan (PIWPP) DIY, Yudi Ismono, S.Sos., M.Acc dan Nur Ikhwan Kepala Bidang Urusan Tata Ruang Paniradya,  mendampingi Tim Verifikasi Geopark Nasional (TVGN) melakukan audiensi dengan Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku ALam X untuk mendapatkan arahan. Rombongan audiensi diterima langsung dan disambut dengan baik oleh KGPAA Paku Alam X di Gedhong Pare Anom, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (22/07).

Sri Paduka menyampaikan agar setiap kegiatan yang melibatkan warga masyarakat, sebaiknya warga dilibatkan menjadi subyek tidak hanya sebagai obyek. Contohnya dapat dilihat dari kegiatan penanganan stunting, covid, dan penyehatan kualitas ibu hamil. Oleh krarena itu, betapa penting untuk selalu mengedukasi warga, melibatkan warga sebagai subyek pada sebuah kegiatan.

"Dengan memberikan edukasi kepada warga, diharapkan fungsi pelayanan kepada masyarakat akan seimbang. Contoh, kami itu mendapat predikat sebagai wilayah pengelola hutan yang baik. Padahal wilayah kita itu hanya 3100 kilometer persegi,” tutur Sri Paduka.

Dengan jumlah existing 4,2 juta penduduk dan luas wilayah 3100 kilometer persegi DIY merupakan wilayah paling kecil se-Indonesia untuk tingkat provinsi. Dengan hutan yang tidak begitu luas, DIY mendapat penghargaan dan perhatian dari pemerintah untuk pengelolaan hutannya. Ternyata bukan luasan jenis hutan kemudian keanekaragaman hayatinya, yang mengantarkan DIY mendapatkan penghargaan.

“Tetapi, justru bagaimana ada upaya-upaya pemahaman dan budaya lokal terkait dengan bagaimana menangani permasalahan yang terkait dengan hutan, tidak menebang hutan secara liar, bagaimana merawat hutan,  merevitalisasi hutan itu sendiri,” ungkap Sri Paduka.

“Harapan saya, ujung dari kegiatan yang dilaksanakan oleh kita semua ini menyempit sesuai dengan tusi Bapak Ibu sekalian. Muaranya ada di bagaimana mengedukasi warga. Itu yang paling penting bagi kami,” jelas Sri Paduka.

Sri Paduka menjelaskan pengalaman mengedukasi warga selama ini, mampu  menjadi faktor yang lebih dominan, terkait dengan pelestarian geopark. Hal ini dibuktikan dengan Nglanggeran dan Tebing Breksi yang sudah go international. Tidak bisa dipungkiri, edukasi warga adalah investasi intelektual karena lebih long lasting daripada investasi fisik.

Kata kuncinya, mengedukasi warga dan memberi pemahaman agar apa yang diupayakan ada keberlanjutan. Sri Paduka menambahkan, pembinaan geopark, tentunya disesuaikan dengan kebutuhan geopark setempat karena satu sama lain tidak sama perlakuannya.

Sementara Aris Kusworo dari Pusat Survei Geologi TVGN menjelaskan, audiensi kali ini merupakan tindak lanjut dari usulan Badan Pengelola Geopark Yogyakarta untuk pengajuan Geopark Jogja sebagai salah satu Geopark Nasional. “Nah, kedatangan kami adalah memastikan apakah Geopark Jogja ini telah memenuhi kriteria dari Geopark Nasional. "Apabila sudah memenuhi kriteria, maka Geopark Jogja mampu bergabung menjadi salah satu Geopark Nasional yang ada di Indonesia, ” jelasnya.

Aris melanjutkan, Geopark Nasional bukan hanya status, namun ada konsekuensi didalamnya. “Disitu harus ada kepentingan konservasi, pendidikkan dan pembangunan ekonomi berkelanjutan, tidak bisa dibangun dari atas, tetapi dimulai dari bawah, dari masyarakat itu sendiri," ucapnya.

"Yang paling penting adalah bagaimana warga mengapresiasi kondisi alam yang ada di sekitarnya, kemudian bagaimana mereka mengelola dan melestarikannya," tegas Aris. Ia berharap, selama lima hari di Jogja tim verifikasi lapangan bisa mendapatkan potret Geopark Nasional pada Geopark Jogja, sehinga pantas untuk menyandang status Geopark Nasional.

Adapun Kepala Biro PIWP2 Setda DIY, Yudi Ismono menyampaikan, Biro PIWP2 mempunyai tusi sebagai Sekretariat Geopark dan memiliki orientasi untuk meningkatkan keberadaan geopark Jogja menjadi Geopark Nasional. “Sesuai arahan Pak Gubernur kita diminta menaikan status, dari Geopark Jogja menjadi Geopark Nasional sesuai dengan ketetapan Menteri ESDM," ucapnya.

Hari ini, TVGN teragenda mengunjungi wilayah geopark yang ada di Kabupaten Bantul, Kulon Progo serta Kota Yogyakarta.  Kunjungan tersebut dalam rangka untuk memberikan verifikasi dan evaluasi terkait kualitas existing maupun manajemen pengelolaan Geopark. Selain itu, juga terkait pemberdayaan lingkungan (masyarakat) di sekitar geopark, bagaimana memberi nilai tambah pada perekonomian masyarakat disekeliling geopark tersebut.

“Tujuan akhirnya adalah masyarakat sekitar itulah yang mengelola. Pemerintah sifatnya supervise, dan merekalah, warga sebagai pemegang kuncinya,” jelasnya. Ada dua puluh geosite yang akan dikunjungi oleh TVGN.

Dua puluh titik tersebut adalah 15 geosite, empat biosite dan empat cultural heritage yang terletak di Kulon Progo, Bantul, Sleman dan Kota Jogja. “Mudah-mudahan verifikasi dan evaluasi dari TVGN bisa meningkatkan status Geopark Jogja sebagai Geopark Nasional,” ucapnya. Ia berharap, dengan meningkatnya status Geopark Jogja menjadi Geopark Nasional bisa berdampak luas pada aktivitas perekonomian masyarakat yang semakin membaik.

Selain memiliki potensi keragaman Geologi dengan nilai geoheritage, DIY juga memiliki keragaman budaya dan keragaman hayati. Mendasarkan pada potensi yang besar di DIY Pemda DIY, pemerintah kabupaten, akademisi, dan pengelola geosite sepakat melindungi dan melestarikan ketiga warisan tersebut dengan konsep manajemen pengembangan kawasan yang dapat bersinergi dengan prinsip-prinsip konservasi, edukasi, dan pembangunan perekonomian masyarakat secara berkelanjutan.

Turut hadir dalam audiensi adalah Penilai 1 Rudi Suhendar, Penilai 2 Abdilah Baraas, Hanang Samodra dari BRIN, C Prasetyadi dari PSGG UPN Veteran Yogyakarta, dan Dihin Nabrijanto GM Geopark Jogja. (Ft/Dvd/Rz)

HUMAS PEMDA DIY

Bagaimana kualitas berita ini: