02 Agt 2024
  Humas DIY Berita,

Ritual Wayang Kulit Adat Suran Sebagai Media Umbul Donga

Yogyakarta (02/08/2024) jogjaprov.go.id - Wayang bukan sekadar seni pertunjukan. Wayang adalah sebuah bentuk ekspresi nilai-nilai masyarakat dan media untuk menyampaikan pesan. Wayang membangun sebuah filosofi paling manusiawi yang mengizinkan penontonnya untuk menyaksikan pilihan-pilihan tanpa memaksakan ke satu arah. Meski demikian wayang memiliki persona dan nilai yang tetap aktual tidak berarti wayang dapat memainkan perannya di masa kini.

Demikian disampaikan Plh. Asisten Sekda DIY Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat, Aris Eko Nugroho mewakili Sekretaris Daerah Sekda DIY, Beny Suharsono dalam Pergelaran Puncak Ritual Wayang Kulit Adat Tradisi Suran di Bangsal Wiyata Praja Kompleks Kepatihan, Kamis malam (01/08). Pergelaran wayang kulit suran merupakan kegiatan rutin Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY yang menghadirkan dalang kondang Ki Catur Benyek Kuncoro dengan lakon 'Sesaji Raja Suya'.

"Sebagai bagian yang masih memegang teguh tradisi dan budaya, pergelaran wayang kulit adat suran yang digelar malam ini merupakan bentuk selamatan sebagai wujud syukur atas limpahan rejeki dan cara manusia untuk memohon kepada pencipta-Nya. Semoga kegiatan hari ini mampu meningkatkan rasa syukur sekaligus melestarikan warisan seni budaya," ujar Paniradya Pati Kaistimewan ini.

Seperti diketahui, Aris menyatakan sama seperti warisan tradisi lainnya, wayang sedang berjuang untuk mempertahankan eksistensinya. Kuncinya ada pada loyalitas kaum tua serta pada antusiasme serta ketertarikan dari kaum muda. Demikian pula dengan memiliki aktualisasi wayang sehingga senantiasa relate dengan realitas zamannya. Keterlibatan orang-orang muda adalah niscaya.

Lakon Sesaji Raja Suya yang dipentaskan mengkisahkan keberhasilan Puntadewa dan Kresna menghadapi sebuah rintangan sebagai indikator perayaan mereka dinobatkan sebagai Raja Agung. Alih-alih merayakan di istana mewah, menarik upeti, dan juga merampas hartanya orang. Perayaan tersebut justru didasarkan pada perdamaian, keseimbangan atau harmoni antara kedua dunia.

Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi menyampaikan, penyelenggaraan pergelaran wayang kulit merupakan upaya melestarikan dan mengembangkan seni adi luhung. Kegiatan ini menjadi media pembinaan bagi seniman yang utamanya untuk para generasi muda agar belajar mengasah kecakapan pada keahlian di bidang pergelaran pentas wayang kulit.

"Karakter dari setiap tokoh yang ada dalam setiap pagelaran wayang sangat baik untuk dijadikan tontonan dan tuntunan hidup bagi kalangan masyarakat. Maka Pemda DIY mengadakan pergelaran wayang kulit, sebagai media umbul donga dalam bulan Sura tanggal Jawa untuk memohon kesehatan, kelancaran, keselamatan, dan kemudahan dalam melaksanakan pekerjaan di tahun jawa yang akan dijalani," tuturnya.

Dian menambahkan, pergelaran wayang malam ini kerja sama dengan Paguyuban Sukrokasih sebagai upaya pelestarian, pembinaan, dan paguyuban wayang kulit di DIY. Selain menghadirkan dalang Ki Catur Benyek Kuncoro, pergelaran puncak ritual wayang kulit adat tradisi Suran ini juga menampilkan bintang tamu Mbak Elisa dan Mbak Tatin.

Adapun pagelaran wayang kulit suran ini berkisah mengenai raja lalim pasti akan menemui kematian, raja yang senantiasa menjaga kebajikan akan lestari memegang tampuk pemerintahan. Prabu Puntadewa ingin melaksanakan sebuah sesaji yang dinamakan Sesaji Rajasuya, sebuah upacara pentasbihan seorang raja yang disaksikan oleh seluruh raja di dunia.

Pada satu waktu lain, Raja Jarasandha dari Giribajra juga akan melakukan upacara Lodrapati kepada Dewa Lodra dengan cara mengorbankan seluruh raja di dunia. Perseteruan dua kubu baik dan buruk pun terjadi. Namun demikian, hal baik pastilah selalu menemukan cara untuk berjaya atas kegelapan.

Turut hadir dalam pergelaran wayang kulit suran semalam suntuk tersebut yaitu Asisten Sekda Bidang Perekonomian dah Pembangunan Tri Saktiyana, sejumlah Kepala OPD di lingkungan Pemda DIY. Hadir pula Pengurus dan anggota Paguyuban Dalang Muda Sukrokasih, pemerhati seni di DIY serta sejumlah tamu undangan lainnya. (Fn/Ip/Rcd/ Han/Im/Sd/ Wp/Stt/Yd/Ew)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: