05 Sep 2024
  Humas DIY Berita,

Vredeburg Fair, Representasi Simbol Keberanian dan Semangat Juang Lokal

Yogyakarta (04/09/2024) jogjaprov.go.id - Museum dan Cagar Budaya (MCB) Unit Museum Benteng Vredeburg kembali menggelar pameran temporer Vredeburg Fair bertema “kiWari euoniA aNInditha!” (WANI) di Ruang Sultan Agung mulai 4 hingga 29 September 2024. Vredeburg Fair edisi ke-10 yang diikuti 28 peserta ini menjadi representasi nilai keberanian dan semangat perjuangan masyarakat lokal Yogyakarta dalam perjalanan sejarah di Indonesia.

Vredeburg Fair 2024 menampilkan narasi sejarah perjuangan di Yogyakarta dalam perjalanan sejarah Indonesia yang memperkaya memori kolektif bangsa. Pameran ini dibagi ke dalam tiga periode sejarah: periode Perang Jawa (Wani Raga) yang menampilkan perjuangan Pangeran Diponegoro, di antaranya dua koleksi senjatanya milik Museum Nasional Indonesia, yaitu Tombak Kiai Rondhan dan Tongkat Kiai Cokro dari abad 16.

Periode revolusi (Wani Sukma) yang mengisahkan keberanian rakyat dalam perang gerilya yang dipimpin oleh Jenderal Sudirman, dan periode reformasi (Wani Jiwa) yang mengisahkan perjuangan rakyat untuk perubahan konstitusional dalam bidang politik, sosial, ekonomi, hukum dan budaya. Setiap periode ini memberikan interpretasi unik terhadap tema WANI.

Selain pameran, Vredeburg Fair 2024 juga berkolaborasi dengan beberapa instansi dan komunitas museum mitra seperti Museum Geologi Bandung, Museum Penerangan dan Museum Kayuh Baimbai Kota Banjarmasin. Beragam pelatihan dan edukasi hingga panggung seni dan budaya, pun dapat diikuti pada rangkaian agenda Vredeburg Fair 2024.

Sekda DIY Beny Suharsono menyampaikan apresiasi kepada Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, serta seluruh pihak terkait, sehingga Vredeburg Fair tahun ini dapat kembali terlaksana. Tema WANI adalah perwujudan komitmen Museum Benteng Vredeburg.menghadirkan sajian yang tidak hanya menarik tetapi juga mendalam. 

"Kita semua memaknai pameran beserta tema yang diangkat sebagai upaya konkrit merayakan kekayaan budaya dan sejarah bangsa, memperkuat rasa nasionalisme dan patriotisme lintas generasi. Sekaligus ajakan untuk lebih menghargai dan mencintai warisan budaya kita," ujar Beny saat membuka Vredeburg Fair 2024, Rabu (04/09).

Beny menyampaikan museum sebagai pusat pengembangan filsafat kebangsaan dan penguatan karakter jati diri bangsa memainkan peran yang sangat vital. Sehingga, penting memastikan museum tidak dimaknai dan diperlakukan dalam artian sempit, sebagai semata-mata tempat penyimpanan benda-benda bersejarah.

Dalam hal pembentukan identitas nasional dan pembelajaran sejarah, khususnya, museum harus berperan sebagai platform yang menampilkan sajian secara utuh dan kekinian, serta menyuguhkan informasi yang akurat dari berbagai perspektif yang membentuk narasi sejarah dan budaya bangsa.

"Inilah kunci agar museum dapat terus relevan, menarik perhatian pengunjung, dan memberikan pengalaman yang mendalam serta bermakna. Penting pula menampilkan sajian secara utuh, kita tidak hanya menghormati sejarah, tetapi juga memastikan nilai-nilai dan pelajaran yang terkandung di dalamnya, dapat diteruskan dengan tepat kepada generasi mendatang," tutur Beny.

Pemda DIY juga mengapresiasi upaya reimajinasi museum yang ditempuh oleh pihak pengelola. Reimajinasi melalui rangkaian alih teknologi, fasilitas dan deretan event menarik, berhasil mengubah cara pandang masyarakat terhadap museum.

"Ketika direimajinasi, muncul ide-ide baru yang membuat museum jadi dinamis. Kebetulan, Museum Benteng Vredeburg ini menjadi salah satu ikon, lokasinya di titik nol kilometer. Pengelola berhasil menangkap potensi itu, tanpa meninggalkan akar tentang museumnya," imbuh Beny.

Plt. Kepala Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Ahmad Mahendra mengatakan Vredeburg Fair 2024 hadir dengan wajah baru. Tidak hanya pameran sejarah dan tema yang dikemas dengan semangat yang baru, tetapi juga dengan berbagai fasilitas dan layanan yang dapat dinikmati sampai malam hari. 

"Ini merupakan wujud dari upaya reimajinasi museum, dengan menghadirkan program museum yang dapat dinikmati oleh semua kalangan, menyenangkan dan menjadikan museum sebagai ruang eksplorasi dan kreasi, khususnya generasi muda," katanya.

Sementara itu, Penanggung Jawab Unit Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, M. Rosyid Ridlo mengatakan Vredeburg Fair menyuguhkan sejarah serta materi penguatan karakter bangsa yang menarik dan menyenangkan. Melalui beragam acara yang dihadirkan tentu saja dapat menambah meriah wajah Yogyakarta khususnya di bidang pendidikan dan pariwisata.

"Ada tiga tokoh bangsa pada tiga masa yang berbeda namun punya tekad dan sebenarnya yang sama. Sebut saja Pangeran Diponegoro yamg berani melawan Belanda, Jenderal Sudirman berani bergerilya meski dalam kondisi sakit untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan Sri Sultan HB X berani berkumpul bersama rakyat untuk berjuang agar tercipta perubahan di masa reformasi," papar Rosyid.

Melalui pameran ini, masyarakat diharapkan dapat mengenang ketiga tokoh bangsa diatas sebagai simbol keberanian yang dapat menginspirasi dan tauladan generasi berikutnya untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat lebih menegaskan kepada masyarakat bahwasanya museum dapat dijadikan sebagai pusat aktivitas kreatif masyarakat. (Fn/Sd/Wpt/Han/Ip/Im/Rcd/Stt)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: